Sahabat pembaca saklarjiwa yang beriman, "Menjual Tuhan dengan Harga yang Murah" adalah merupakan penyakit jiwa yang harus kita hindari, penyakit ini acap kali sering dilakukan dengan tanpa di sadari oleh pelakunya.
Semoga kita semua adalah orang yang tidak tergolong dalam golongan orang yang sakit jiwa dengan menjual murah Tuhannya, amiin. Baik mari kita belajar bersama-sama mengenai penyakit jiwa yang satu ini.
Kita tahu bahwa Tuhan menjadikan manusia sebagai makhluk-Nya yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Namun pernahkah terfikir oleh kita, justeru makhluk-Nya yang sempurna inilah yang acap kali menjual Tuhan dengan harga murah (!). Manusia sering kali berbuat mengikuti nafsu jeleknya tetapi menggunakan Tuhan sebagai tamengnya.
Contoh Kasus (1) : _____________________
Seorang suami yang tergoda oleh kecantikan seorang wanita. Maka tanpa mau tahu sedikit pun akan kondisi istri pertamanya. yang penting keuangannya memungkinkan, dinikahilah wanita yang membuat ia menggadaikan kesetiaannya pada istri yang telah mengadu nyawa untuk melahirkan anak-anaknya itu. Sebenarnya bukan dari pertimbangan akal sehatnya atau pun pertimbangan dari segi agama yang mendasari keinginan menikahi wanita itu, tetapi hal itu murni karena memenuhi tuntutan nafsu biologisnya saja. Menghadapi istri pertama yang karuan uring-uringan karena di madu, dengan entengnya ia mengatakan; "Sebagai seorang muslimah, maka kamu harus merelakan suamimu mempunyai istri lain. Bila tidak maka Tuhan akan melaknatmu karena pembangkanganmu terhadap takdir tuhan itu!".
Masya Allah! Tuhan dijadikannya sebagai tunggangan nafsu pribadinya. Ini masalah besar! semoga kita terlindungi dari prihal-prihal yang menyerupai sebagaimana contoh kasus di atas.
Contoh Kasus (2) : _____________________
Ada lagi orang yang secara tidak langsung menganggap Tuhan itu sebagai Biang Kerok. Pasalnya adalah orang itu memiliki tempramen yang tinggi. Bukannya ia berusaha mengendalikan nafsu marahnya yang tinggi itu, tetapi ia malah menghanyutkan dirinya dalam arus emosi. Ia meminta agar setiap orang lain (mengerti/memahami) dirinya. Alasannya adalah, sifat dia yang jelek itu sudah pemberian Tuhan dari sananya. Oleh karena itu kalau ada yang tidak suka silahkan complain kepada Tuhan!.
Masya Allah! Tuhan dijadikannya selimut keakuan atas dirinya. Ini masalah besar! semoga kita terlindungi dari prihal-prihal yang menyerupai sebagaimana contoh kasus kedua di atas.
Sahabat, kiranya kita masih dapat melihat banyak contoh-contoh kasus lain yang senada dengan itu. tetapi yang paling penting adalah marilah kita introspeksi diri. Jangan sampai kita juga ikut Menjual Tuhan dengan harga Murah!.
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya?" (Qs. Al Jaatsiyah :23).
Barakallah... Semoga bermanfaat. dan semoga para pengunjung yang telah membaca SaklarJiwa diberikan cahaya hidayah dan kecerahan atas Jiwanya. amiin.