Download Aplikasi SantriLampung.
  • Bertaqwalah! sebab kita tidak tahu akan hidup sampai esok atau tidak.
    - Sauqi
  • Tafakurlah! temukan bekal untuk dibawa mati, kehidupan setelah mati Lama sekali.
    - Gusmuluk
  • Hisablah dirimu, Sebelum dihisab oleh Allah Taala. Hitung dosamu, bayangkan siksamu.
    - Hadits
  • Mati bukan untuk ditakuti tapi untuk disiapi, disikapi dengan ketaatan.
    - Mbah kholil
  • Dunia hanya beberapa saat, tidak terasa, tinggalkan kenangan yang baik.
    - saklarjiwa
MOHON MAAF LAHIR BATIN

You may want to read this post:
  • Filosofi Kopi
  • Allah Mustahil Ingkar Janji!
  • Yang Membawa pada Haram adalah Haram

Renungan Pergantian Tahun

4 min read
   14989    5385    15013

رُبَّ عُمُرٍ اتَّسَعَتْ آمادُهُ وَقَلَّتْ أمْدادُهُ، وَرُبَّ عُمُرٍ قَليلَةٌ آمادُهُ كَثيرَةٌ أمْدادُهُ.   

Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah. Al Hikam Ibnu Atthailah


Subardi.com - Setiap pergantian tahun selalu menjadi momen yang spesial dan bermakna. Tahun yang lalu meninggalkan berbagai pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang menantang. Kita telah menjalani banyak hal, mencapai kesuksesan, dan juga menghadapi kesulitan. Pergantian tahun adalah waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan yang telah kita tempuh

Sudah pada tempatnyakah kewajiban kita sebagai manusia diekspresikan ? Sudah digunakan sesuai aturan-pakai-kah fitrah umur (waktu) yang berharga ini ?

Waktu adalah sebuah anugerah. Manusia menerima kesempatan di dunia untuk mencapai tujuan-tujuan akhirat. Sebagaimana Islam ajarkan bahwa kehidupan dunia adalah ladang yang mesti digarap serius untuk masa panen di akhirat kelak. 

Karena itu sifat waktu dunia adalah sementara, sedangkan sifat waktu di akhirat adalah kekal abadi. Islam mengutamakan kehidupan akhirat di atas kehidupan dunia. Dua kehidupan tersebut dikontraskan sebagai dua jenis waktu yang sejati dan tidak sejati.

Al-Qur’an melukiskan kehidupan dunia dengan istilah “tempat permainan” belaka.  

   وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ  وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ    

Artinya: Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui (QS al-Ankabut: 64).   

Kalimat “kehidupan dunia ini merupakan senda gurau dan main-main” bukan berarti kita dianjurkan untuk berbuat seenaknya di dunia ini layaknya sebuah permainan. Redaksi tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa kehidupan dunia ini tidak sejati, tidak kekal, dan penuh dengan tipuan. Karena itu, maknanya justru seseorang harus lebih banyak mencurahkan perhatian kepada kehidupan akhirat.

Memanfaatkan umur di dunia ini menjadi sangat penting karena waktu terus berjalan, dan tak akan bisa terulang kembali. Manusia dituntut untuk memaksimalkan waktu atau kesempatan yang diberikan untuk perbuatan-perbuatan bermutu, sehingga tak menyesal di kehidupan kelak.    

 
Membeli Syurga dgn hal ini

Ads by Google Pasang Iklan Klik Disini
  • Jenis Kafir ditinjau dari
  • 7 Tingkatan Nafsu

Orang-orang yang menyesal di akhirat digambarkan oleh Al-Qur’an merengek-rengek minta kembali agar bisa memperbaiki perilakunya.      

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ ، لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ  

Artinya: (Demikianlah keadaan orang-orang yang durhaka itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (QS Al-Mu’minun: 99-100).

Imam Al-Ghazali mengatakan, ketika seseorang disibukkan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dalam kehidupannya di dunia, maka sesungguhnya ia sedang menghampiri suatu kerugian yang besar. Sebagaimana yang ia nyatakan—dengan mengutip hadits—dalam kitab Ayyuhal Walad:      

عَلاَمَةُ اِعْرَاضِ اللهِ تَعَالَى عَنِ الْعَبْدِ، اشْتِغَالُهُ بِمَا لاَ يَعْنِيهِ، وَ اَنﱠ امْرَأً ذَهَبَتْ سَاعَةٌ مَنْ عُمُرِهِ، في غَيرِ مَا خُلِقَ لَهُ مِنَ الْعِبَادَةِ، لَجَدِيرٌ اَنْ تَطُولَ عَلَيْهِ حَسْرَتُهُ    

Artinya:  Pertanda bahwa Allah ta'ala sedang berpaling dari hamba adalah disibukkannya hamba tersebut dengan hal-hal yang tak berfaedah. Dan satu saat saja yang seseorang menghabiskannya tanpa ibadah, maka sudah pantas ia menerima kerugian berkepanjangan.    Dari penjelasan ini, kita patut memikirkan ulang tentang hakikat perayaan tahun baru. Momen tahunan ini seyogianya disikapi secara wajar dan tepat. Kebahagiaan terhadap tahun baru semestinya diarahkan kepada rasa syukur terhadap masih tersisanya usia, bukan uforia kebanggaan atas tahun baru itu sendiri

Sisa usia itu merupakan kesempatan untuk menambal kekurangan, memperbaiki yang belum sempurna, dari perilaku hidup kita di dunia. Tahun baru lebih tepat menjadi momen muhasabah (introspeksi) dan ishlah (perbaikan).   

Sahabat SaklarJiwa yang bertaqwa; Ditahun ini mari kita berazam untuk menjadi pribadi lebih baik, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Berikut adalah kegiatan bermutu bagian dari amal shalih yang dapat kita ekspresikan dikehidupan kita sebagai manusia untuk mencapai ridho-Nya :

Istikomah Ibadah dan beramal Shalih - Ibadah adalah tujuan diciptakannya manusia yang menjadi penentu kebahagiaan manusia di akhirat. Peningkatan ibadah adalah prioritas utama. Layaknya kehidupan dunia; kehidupan akhirat pun perlu perbekalan sebaik baik perbekalan akhirat adalah amal shalih.

Menjadi pribadi Penuh Kasih Sayang   - Menunjukkan kasih sayang kepada orang lain, termasuk keluarga, teman, dan sesama manusia. Kasih sayang adalah fondasi dari hubungan yang harmonis dan damai.

Daftar Baca :
  • Alat mencari Bekal Akhirat
  • Rasa Sakit Ketika Sekarat
  • Tempat yang dibenci Allah

Berempati dan Bersimpati  - Mampu merasakan dan memahami penderitaan orang lain. Empati dan simpati membantu kita untuk lebih memahami kebutuhan dan perasaan orang lain, sehingga kita dapat memberikan dukungan yang mereka butuhkan.

Jujur dan Terbuka  - Selalu berkomunikasi dengan jujur dan terbuka. Kejujuran membangun kepercayaan dan kehormatan, sementara keterbukaan memungkinkan kita untuk memahami dan difahami.

Bertanggung Jawab  - Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab. Bertanggung jawab bukan hanya kepada diri sendiri, tetapi juga kepada lingkungan dan masyarakat sekitar.

Terus Belajar dan Berkembang  - Selalu berusaha untuk belajar dan berkembang. Pendidikan dan pengalaman adalah kunci untuk menjadi lebih baik dan lebih bijaksana. Semakin kaya ilmu semakin bercahaya.

Hidup Sehat dan Seimbang  - Menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Keseimbangan dalam hidup membantu kita untuk lebih produktif dalam ibadah, kerja, beramal shalih lainnya dan merasakan nikmatnya bahagia.

Berkontribusi Positif  - Berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Setiap orang memiliki peran untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Semoga kita menjadi pribadi yang mampu menunaikan sisa usia kita dengan sebijak-bijaknya, dan terhindar dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia. Dapat membangun masa depan yang lebih cerah. Mari kita sambut tahun baru dengan penuh harapan dan semangat untuk menjadi yang lebih baik.

Selamat Tahun Baru!

Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain