Download Aplikasi SantriLampung.
  • Bertaqwalah! sebab kita tidak tahu akan hidup sampai esok atau tidak.
    - Sauqi
  • Tafakurlah! temukan bekal untuk dibawa mati, kehidupan setelah mati Lama sekali.
    - Gusmuluk
  • Hisablah dirimu, Sebelum dihisab oleh Allah Taala. Hitung dosamu, bayangkan siksamu.
    - Hadits
  • Mati bukan untuk ditakuti tapi untuk disiapi, disikapi dengan ketaatan.
    - Mbah kholil
  • Dunia hanya beberapa saat, tidak terasa, tinggalkan kenangan yang baik.
    - saklarjiwa
KULTUM RAMADHAN

You may want to read this post:
  • Istighfar dan Taubat
  • Ibadah ini Penentu diterimanya Ibadah lain
  • 4 Pembinasa Amal Shalih

Tempat Mencari Fahala

1 min read
   14589    5177    14613


Pahala adalah hadiah yang diberikan Allah kepada manusia apabila ia lulus dari ujian yang dihadapinya. Ujan-ujian ini pada dasarnya terletak pada dua jalur, yaitu jalur hablumminallah dan jalur hablumminannas. Pada kedua jalur ini, Allah dan Rasul-Nya telah menentukan "aturan main" bagaimana manusia harus bersikap. Misalnya saja, dalam jalur hablum minnallah manusia diwajibkan shalat; dan dalam jalur hablum minannas manusia diwajibkan berbuat baik terhadap sesamanya. Semua "aturan main" ini tertuang lengkap dalam AI-Qur'an dan Hadits Rasulullah saw. 


Barangsiapa yang dapat tetap patuh melaksanakan "aturan main" ini, dengan niat semata-mata karena Allah, maka ia disebut orang yang bertaqwa. Dan dia akan memperoleh pahala, yang kelak akan dirasakan kenikmatannya di akhirat nanti. Jadi dengan perkataan lain, ladang tempat mencari pahala itu terletak pada jalur hablum-minallah dan jalur hablum-minannas, karena pada dua jalur inilah Allah menguji ketaatan manusia mematuhi aturan-aturan yang ditentukan-Nya dalam Al-Quran dan Hadits. 


Allah melengkapi manusia dengan mata, telinga, dan hati bukan tanpa tujuan. "Perlengkapan" ini merupakan sarana bagi Allah untuk menguji manusia, apakah dalam setiap situasi dan kondisi baik atau pun buruk ia mampu tetap taat mengikuti "aturan main" yang sudah ditetapkan-Nya atau tidak. 



Simaklah baik-baik surat A-Insaan:2 dan3 berikut:



"Sesungguhnya Kami telah men ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya ( dengan perintah dan larangan ), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir."  A-Insaan (76):2,3.




Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
 
Ngopi Ngolah Pikiran

Ads by Google Pasang Iklan Klik Disini
  • Fadhilah Berdiam Diri
  • Manfaat Penting dari Syafaat
Daftar Baca :
  • Ilmu Disiplin
  • Memupuk Keyakinan
  • Kelebihan Imam Syafi'i
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain