Download Aplikasi SantriLampung.
  • Bertaqwalah! sebab kita tidak tahu akan hidup sampai esok atau tidak.
    - Sauqi
  • Tafakurlah! temukan bekal untuk dibawa mati, kehidupan setelah mati Lama sekali.
    - Gusmuluk
  • Hisablah dirimu, Sebelum dihisab oleh Allah Taala. Hitung dosamu, bayangkan siksamu.
    - Hadits
  • Mati bukan untuk ditakuti tapi untuk disiapi, disikapi dengan ketaatan.
    - Mbah kholil
  • Dunia hanya beberapa saat, tidak terasa, tinggalkan kenangan yang baik.
    - saklarjiwa
MOHON MAAF LAHIR BATIN

You may want to read this post:
  • Tetap Harap Cemaslah pada Allah
  • Cara Membentuk Akhlak
  • Pungkasan kang Becik

4 Kunci Sukses

2 min read
   15100    5481    15124

Para pembaca saklarjiwa (subardi.com) yang kami muliakan dan yang dimuliakan Allah; dengan ditakdir bertemu dan membaca hasanah ini merupakan bukti kemualiaan dari Allah, karena Allah ingin kalian sukses di dunia dan akhirat.

Berapa lamakah kita hidup di dunia ini? Al-Qur'an mengatakan bahwa ternyata manusia hidup di dunia hanya sebentar saja. 

قَٰلَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِى ٱلْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ . قَالُوا۟ لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَسْـَٔلِ ٱلْعَآدِّينَ . قَٰلَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Allah bertanya : "Berapa tahunkah lamanya kamutinggal di bumi?" Mereka menjawab : "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepa-da orang-orang yang menghitung." Allah berfirman : "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu benar-benar mengetahui." Al-Mu'minuun (23):112-114.

Marilah kita ambil asumsi umur kita adalah seumur nabi Muhammad saw, yaitu 63 tahun. Dengan mengambil surat As-Sajdah ayat 5 yaitu yang mengatakan satu hari di akhirat = 1000 tahun di dunia, maka umur kita hanya 63/1000 hari akhirat. Betapa singkatnya! 

Lalu untuk apa Allah memberi kita umur yang tidak sampai sepersepuluh hari menurut perhitungan akhirat? Hal ini ternyata tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menguji sejauh mana ketaatan kita pada aturan main yang dibuat-Nya; yaitu agar menjadi jelas siapa yang akan menempati surga dan siapa yang menjadi penghuni kekal di neraka. Cobalah bayangkan, bila manusia diberi umur yang panjang, tentulah ia akan 'menderita' karena ujian yang diterimanya pun menjadi lama. Hal ini ibarat menderitanya seorang mahasiswa bila untuk menjadi sarjana ia harus menempuh kuliah selama 15 tahun atau lebih. Karena hidup yang amat singkat ini, dan tidak ada kemungkinan bagi kita untuk mengulanginya kembali, maka tentunya amat rugilah orang-orang yang tidak mampu berperilaku hidup sebagaimana yang diinginkan-Nya. 

Kita memang sulit bahkan mungkin mustahil dapat begitu saja  berprilaku hidup sesuai dengan aturan main-Nya bila kita tidak mempunyai bekal yang cukup. Ibarat seorang perajurit, ia tidak akan pernah menang dalam peperangan bila ia tidak mempunyai senjata dan strategi yang baik. Bekal yang kita perlukan itu ialah keyakinan ilahiyyah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Sebaik-baik yang tertanam di dalam hati itu adalah keyakinan!" Semakin banyak dan dalam keyakinan-keyakinan yang kita miliki, maka semakin memudahkan kita untuk berperilaku hidup sesuai dengan aturan main yang ditentukan-Nya. Adapun yang menjadi bahan dasar terbentuknya keyakinan llahiyyah itu adalah ilmu. Tanpa ilmu tidak akan lahir keyakinan. Agar ilmu dapat menjadi suatu keyakinan, maka ia harus digodok lebih lanjut dengan tafakur. Bila tidak, maka ilmu itu hanyalah menjadi pengetahuan saja yang tidak cukup untuk menuntun kita berperilaku Islami. Demikian pentingnya tafakur ini sehingga Allah menghargainya dengan ganjaran yang sangat besar sekali, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah saw., "Bertafakur sejenak lebih baik daripada ibadah satu tahun!." 

 Paling sedikitnya ada 4 keyakinan yang merupakan kunci untuk memudahkan kita dapat berperilaku hidup sesuai dengan aturan yang dikehendaki- Nya, yaitu :

  1. Keyakinan akan adanya Akhirat
  2. Keyakinan akan Mati
  3. Keyakinan akan adanya Syetan
  4. Keyakinan bahwa kehidupan dunia adalah babak prakualifikasi penentu tempat mulia di akhirat
Baca penjelasan 4 keyakinan tersebut disini (baca agar faham sempurna)

USIKUM WA NAFSIY : "Janganlah engkau memasuki dunia yang dapat membahayakan akhiratmu; dan jangan pula meninggalkannya, sehingga engkau minta minta pada orang lain (mengemis)". Luqman Al Hakim

 
Membeli Syurga dgn hal ini

Ads by Google Pasang Iklan Klik Disini
  • Istighfar Membuka Rezeki
  • Waktu Makruh untuk Shalat

Terima kasih sudah membaca, semoga Allah mengampuni aku dan kalian semua dengan rahmat-Nya dan menjadikan kita golongan yang sukses mendapatkan tempat mulia di akhirat, amiin.


Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.
Daftar Baca :
  • Peristiwa Penting Bulan Safar
  • Tingkatan Sifat Munafik dan Ganjarannya
  • Empat Jenis Kematian
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain