Bagaimanakah kesulitan dan kedahsyatan yang dihadapi seseorang dalam keadaan sakratul maut?
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad memiliki bejana air, di saat menjelang kematiannya. Beliau memasukkan tangannya ke dalam air lalu mengusapkannya ke wajahnya seraya berdoa:
اللَّهُمَّ هَوَنُ عَلَى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ
"Ya Allah, mudahkanlah aku dalam menghadapi detik-detik menjelang maut."
Fatimah berkata: "Aduhai..... (khawatir ayahnya merasakan sakit. penerj)"
Nabi menjawab: "Tiada kesusahan bagi ayahmu sejak saat ini."
'Umar bin al-Khaththāb bertanya kepada Ka'ab al-Akhbar: "Wahai Ka'ab, ceritakanlah kepadaku tentang kematian."
Ka'ab menjawab: "Baiklah, wahai Amirul Mukminin. Sesungguhnya kematian itu seperti cabang pohon yang amat banyak durinya yang dimasukkan ke dalam rongga seseorang, sehingga semua duri-durinya menancap keotot-ototnya. Kemudian seseorang mencabut cabang tersebut sekeras-kerasnya, sehingga tercabutlah apa yang dapat dicabut, dan tertinggallah apa yang tak dapat tercabut!"
Nabi bersabda: "Hendaklah setiap hamba mengobati kesulitan menghadapi mati dan ketika sekarat, dan sesungguhnya tiap-tiap sendinya akan saling menyalami dengan mengucapkan: 'Kesejahteraan atas, engkau akan berpisah denganku dan aku pun akan berpisah denganmu sampai Hari Kiamat." Jika demikianhalnya rasa sakit dan kesusahan yang dihadapi kekasih-kekasih Allah dan auliya-Nya menjelang kematian, maka bagaimanakah halnya dengan kita, yang bergelimang dalam kemaksiatan dan dikuasai oleh bahaya sekarat menjelang maut?! Hanya kepada Allah semata kita memohon agar memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang dalam firman-Nya:
أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS Yūnus, 10:62);
dan firman-Nya:
يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْقَوْلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki." (QS Ibrāhīm, 14:27).
Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah. Dengan pertolonganNya semoga pembaca hasanah ini diberikan kemudahan saat sakarotul maut seperti menghirup segarnya oksigen amiin ya robbal alamiin.