Download Aplikasi SantriLampung.
  • Bertaqwalah! sebab kita tidak tahu akan hidup sampai esok atau tidak.
    - Sauqi
  • Tafakurlah! temukan bekal untuk dibawa mati, kehidupan setelah mati Lama sekali.
    - Gusmuluk
  • Hisablah dirimu, Sebelum dihisab oleh Allah Taala. Hitung dosamu, bayangkan siksamu.
    - Hadits
  • Mati bukan untuk ditakuti tapi untuk disiapi, disikapi dengan ketaatan.
    - Mbah kholil
  • Dunia hanya beberapa saat, tidak terasa, tinggalkan kenangan yang baik.
    - saklarjiwa
MOHON MAAF LAHIR BATIN

You may want to read this post:
  • Hindari curang dalam Kerja
  • Masih ditempat cari Fahala
  • Hidup itu begini bukan begitu

Aqidah Islamiyah

1 min read
   15540    5828    15564


Ajaran tauhid, telah ada dalam jiwa manusia sejak Nabi Adam alaihi salam sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah swt di muka bumi.



Sesungguhnya Allah swt, menurunkan agama islam (ajaran tauhid) untuk manusia adalah untuk memuliakan manusia itu sendiri, bukan untuk menyengsarakan hidup manusia. Dengan ajaran agama islam ini, diharapkan manusia dapat mengenal Allah swt. Mengenal kekuasaan Nya, kebesaran Nya dan keagungan Nya, sehingga manusia dapat beriman kepada Nya dengan sebenar-benarnya iman yang akan menimbulkan rasa cinta terhadap Allah swt.



Lalu apa tauhid (Aqidah)? Aqidah berasal dari kata 'aqada-ya'qidu-'aqdatan yang berarti simpulan ikatan perjanjian yang kuat. Kemudian bentuk kata ini berubah menjadi 'aqidatan ('aqidah) berarti ikatan kepercayaan dan keyakinan kebenaran yang kuat dalam hati. Sedangkan secara etimologis /istilah berarti " Suatu kebenaran yang dapat diyakini dalam dalam hati dengan penuh kemantapan, sehingga terhindar dari keragu-raguan, berdasarkan ayat-ayat qauliyah (Al Quran) maupun ayat-ayat kauniyah (alamiah) yang dapat dibuktikan dengan hukum alam dan pengetahuan."




 
Membeli Syurga dgn hal ini

Ads by Google Pasang Iklan Klik Disini
  • Inilah Gerbang Kebahagiaan
  • Perbedaan Khata Hazl dan Ikrah

Keimanan/keyakinan manusia itu bertingkat-tingkat, untuk membuktikan keyakinan yang mapan, maka dapat dianalisa dengan tiga tingkat :




Tingkat pertama disebut ilmul yakin : yaitu suatu keyakinan yang didapat berdasarkan ilmu dan pengetahuanya, berupa teori, ibarat kita melihat asap , maka kita akan yakin bahwasanya ditempat tersebut pasti ada api.





Tingkat kedua disebut ainul yakin, sebagai peningkatan ilmu dari ilmul yakin. Untuk lebih meyakinkan kebenaran perkiraan kita terhadap hal tersebut tadi, maka kita menuju ketempat dimana kita perkirakan api sedang berkobar. Dari kejauhan kita dapat melihat jilatan api yang menambah keyakinan kita akan adanya kebakaran (penelitian dan observasi).

Daftar Baca :
  • Kebanyakan manusia = Sapi
  • Perjanjian Ketuhanan
  • Golongan Manusia menurut Syeikh Abdul Qodir Jailani



Tingkat ketiga disebut Haqqulyakin. Setelah kita melihat jilatan api , makin mendekat makin terasa juga panasnya, barulah kita percaya sepenuhnya bahwa dugaan kita tadi ternyata benar dan tak perlu diragukan lagi


Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain