Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

Perkara yang harus diingat dan dilupakan



Ada banyak versi dimana ulama memberikan hikmah dalam memberikan motivasi ummat untuk menyempurnakan taqwa. Diantaranya "4 hal penting" Dua harus di ingat dan dua lagi harus di lupakan. Yakni : Ingat Allah, Ingat Mati, Lupakan Amalan Baik yang telah dikerjakan dan lupakan kesalahan semua orang. Ada juga ahli hikmah yang memaparkan perkara yang harus diingat dan dilupakan sebagai berikut :


Nilai seseorang bukanlah dilihat dari penampilan dirinya, bukan pula dari harta benda yang dikumpul­kannya. Apalagi dinilai dari jabatan yang dudukinya, bukan pula dari pangkat dan tanda jasa yang disematkan di dadanya, tetapi seseorang dinilai dari budi pekerti luhur yang menghiasi dirinya.


Ahli Hikmah mengatakan : “Ingatlah olehmu dua per­kara, yaitu kesalahanmu pada orang lain dan kebaikan orang padamu. Dan lupakan pula dua perkara, yaitu kebaikanmu pada orang lain dan kesalahan orang lain pada dirimu."


Jika kita melihat substansi perkataan ahli hikmah itu, ada empat hal yang dapat dijabarkan.


Pertama, mengingat kesalahan sendiri yang telah dilakukan kepada orang lain. Orang yang  memiliki kesadaran tinggi terhadap kesalahan dan kekhilafan yang pernah dilakukan maka akan muncul dalam dirinya rasa penyesalan. Penyesalan ini akan mendorongnya untuk memperbaiki diri, keadaan ini disebut dengan meminta maaf.


Kesalahan yang kita buat kepada orang lain harus benar-benar diingat karena bisa jadi kesalahan itu akan memberi batu sandungan kepada kita kelak.


Kedua, mengingat kebaikan orang terhadap diri sendiri. Dalam kehidupan kita memerlukan kehadiran orang lain, kebu­tuhan akan masyarakat dan lingku­ngan merupakan suatu kemestian. Pada syari’atnya kehidupan ini sangat bergantung ke­pa­da orang lain, letak keba­hagian hakiki adalah dengan membahagiakan orang lain


Bagi kita mengingat-ingat kebaikan orang lain itu penting, seorang murid yang kini menjadi guru besar, jika ia bertemu dengan guru sekolah dasarnya,  seyogyanya ia tetap hormat bahkan harus berhutang budi, karena berkat gurunya itulah ia pandai membaca dan menulis.


Nilai kehormatan seorang guru sangatlah tinggi walaupun gurunya itu mungkin tidak bergelar guru besar atau boleh jadi tidak sarjana. Oleh karena itu ingatlah selalu kebaikan orang-orang yang menjalani proses dalam kehidupan kita.


 Ketiga, melupakan kebaikan yang telah dilakukan kepada oranglain. Setiap kebaikan yang kita kerjakan hendaknya didasari keikhlasan, yaitu semata-mata mengharapkan keridhoan Allah. Kebai­kan tidak ada nilainya kalau diiringi dengan menyebut-nyebutnya. Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beri­man, janganlah kamu hilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti (perasan penerimanya) (QS Al-Baqarah : 264 )


Jadi kebiasaan para pengusaha atau pemimpin yang merasa telah berjasa kepada rakyat lalu minta dibuatkan monumen sebagai tanda keberhasilan mereka adalah indikasi ketidak ikhlasan mereka dalam berbuat dan berkarya. Jangan sekali-kali mengingat kebaikan kita kepada orang lain karena itu akan membuat kita ria dan amal kita tidak akan bernilai.


Keempat, melupakan kesalahan orang lain. Yang dimaksud dengan  kesalahan orang lain adalah membuka pintu  maaf atas kesalahan yang telah di lakukan orang lain.


Memaafkan kesalahan orang lain termasuk akhlakul karimah yang sepantasnya menghiasi kepribadian setiap Muslim. Orang yang memaafkan kesalahan orang lain akan menjadi mulia dihadapan Allah SWT. Amiin ..


Itulah 2 perkara yang harus diingat dan dilupakan. Mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajarannya dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari Amiin


Happy sayidul Ayyam semoga dengan membaca ini, umur kita diberkahi, dosa kita di ampuni, dan diberi rahmat sehingga dunia Akhirat bisa selamat. Amiin



Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: