Download Aplikasi SantriLampung.

You may want to read this post:

Panutan Manusia seluruh Alam

"Tokoh panutan adalah Ulama' atau Orang Tua" Persepsi ini adalah persepsi yang keliru

Panutan kaum Muslimin hanya satu yaitu Rasulullah Muhammad. Karena persepsi yang keliru inilah maka kita enggan mempelajari sejarah hidup Muhammad. Kita malas membaca hadits beliau, Padahal, bagaimana mungkin kita dapat menjadikan Muhammad Rasulullah sebagai tokoh panutan bila kita tidak "kenal" dengan beliau.

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak meyebut Allah. Al Ahzab (33):21.  

وَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِىٓ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ

Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir. Ali Imron (3):132.

 وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. An Nisa (4):80.

 وَٱتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

... ikutlah dia ( Rasulullah ) supaya kamu mendapat petunjuk. Al Araaf (7):158. 

Banyak sekali suri teladan yang ditinggalkan oleh Rasulullah Sudah seharusnyalah kita menjadikannya sebagai referensi bagaimana harus bersikap. 

Orang yang berpendapat bahwa ulama adalah suri teladan, Suatu ketika akan mengalami kekecewaan. Yaitu bilamana ulama yang diidolakannya itu melakukan kesalahan yang sebenarnya adalah kesalahan manusiawi biasa. Begitu juga yang menjadikan orang tua sebagai panutan. Bila orang tuanya itu berbuat salah, maka respeknya terhadap orang tuanya itu akan menurun. Selanjutnya bukan tidak mungkin ia akan berbuat zalim kepada orang tuanya. Kalau terjadi demikian, berarti ia melakukan dosa yang amat besar. Bukankah Allah mewajibkan agar kita selalu berbuat baik pada orang tua dalam kondisi apa pun?

Hal-hal yang diutarakan di atas, insya Allah, tidak akan terjadi bila kita mempunyai persepsi sebagaimana perintah Allah dalam AlQur'an, bahwa yang menjadi panutan itu adalah hanya Rasulullah. Kita akan dapat bersikap toleran bila ada ulama yang berbuat salah, ataupun kita akan tetap respek pada orang tua meskipun orang tua kita itu tergelincir dalam maksiat. Bukankah mereka itu manusia seperti kita juga yang tidak mungkin lepas dari kesalahan? Bukankah di akhirat nanti manusia  akan mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri?

.... 

Question : Lalu disebut apa mereka?... "Mereka adalah jalan, (rantai sanad) yang juga meniru atau mencontoh Rosulullah". Jika kita meniru ulama' atau orang tua kita juga harus belajar sampai kepada ilmu/dalil yang menyatakan "Prilaku/ibadah ini benar dari dan/atau atas perintah Rosulullah".

Santri Lampung

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain