Pembangkangan Pada Allah dan Rasul-Nya akan berakhir dengan kesengsaraan. Lalu pertanyaannya adalah apa dan bagaimana pembangkangan itu?
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ كُبِتُوا۟ كَمَا كُبِتَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ وَقَدْ أَنزَلْنَآ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍ ۚ وَلِلْكَٰفِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang yang kafir ada siksa yang menghinakan. Al Mujaadilah (58):5
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ أُو۟لَٰٓئِكَ فِى ٱلْأَذَلِّينَ
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina. Al Mujaadilah (58):20
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِى ٱلنَّارِ يَقُولُونَ يَٰلَيْتَنَآ أَطَعْنَا ٱللَّهَ وَأَطَعْنَا ٱلرَّسُولَا۠
Pada hari ketika muka mereka dị bolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata : "Alangkah baiknya, andaikata dahulu kami taat kepada Allah dan taat pula kepada Rasul." Al Ahzab (33):66
أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقْنَٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
Manusia yang diibaratkan sebagai kacang yang lupa akan kulit nya : Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi musuh yang nyata! Yaasiin (36):77
Dari penjelasan ayat-ayat di atas jelaslah bahwa pembangkangan adalah sikap atau laku manusia yang melawan dan menentang hukum Allah. Membenarkan yang tidak dibenarkan oleh Allah dan rosul-Nya, Menghalalkan yang haram, mengharamkan yang halal, tidak mentaati aturan main hidup dibuminya Allah sesuai dengan yang dikehendaki Allah. Padahal sejatinya Aturan Main itu Allah berlakukan untuk kebaikan hamba-hamba-Nya.
Asal dari semua Pembangkangan Adalah karena rela menuruti Hawa Nafsu. Sedangkan asal dari ketaatan, Adalah karena ketidak-relaan jiwa menuruti Hawa Nafsu.