Download Aplikasi SantriLampung.

You may want to read this post:

Masih ditempat cari Fahala



Sahabat, kembali lagi kita melanjutkan artikel Tempat Mencari Fahala  sebelumnya. Agar tidak terlalu panjang dan tidak menjadikan jenu pembaca.



Peristiwa : Supir ugal-ugalan dijalan raya, atasan yang menjengkelkan, kolega yang picik, atau pun teman yang menyebalkan, ini semua terjadi karena Allah melengkapi kita dengan mata, telinga dan hati. Oleh karena itu, orang orang negatif ini harus dipandang sebagai ujian Allah pada jalur hablumminannas Apabila orang-orang ini dapat kita hadapi sesuai dengan tuntunan yang diberi kan-Nya melalui Rasul-Nya, maka berarti kita lulus. Sebaliknya, bila mereka kita hadapi dengan emosi atau nafsu, maka berarti kita gagal, Hendaklah kita senantiasa mengingat pengalaman para bijak, "Kepuasan sejati bukanlah menuruti hawa nafsu, tetapi kepuasan sejati adalah keberhasilan menahan diri untuk tidak mengikuti hawa nafsu."



Dengan demikian, dapatlah dimengerti, bahwa semua masalah, baik itu masalah hubungan dengan Allah (seperti misalnya rasa malas mendirikan shalat), maupun masalah hubungan dengan manusia (misalnya menghadapi orang yang menyebalkan), pada hakikatnya adalah hendak menguji, mampu atau tidak kita bersikap sesuai dengan kehendak Allah dan Rasulullah saw. Bila kita dapat bertindak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Al Qur'an dan hadits dengan niat "lillahi ta'ala", maka berarti kita lulus, Sebaliknya, bila masalah itu kita hadapi dengan nafsu, berarti kita gagal. 



Begitulah medan perjalanan yang harus ditempuh manusia dalam menuju surga. Dalam perjalanan itu pasti akan ditemui halangan dan rintangan yang kesemuanya itu merupakan ujian apakah kita mampu mengatasinya atau tidak. Tidak ada seorangpun manusia yang dibiarkan melalui jalan yang tanpa rintangan. Bahkan para kekasih-Nya sendiri, yaitu para nabi-nabi, melewati jalan yang jauh lebih sulit. 


Nabi lbrahim diperintahkan menyembelih putranya sendiri; sementara nabi Ayub dimusnahkan seluruh harta kekayaan dan keturunannya, serta terserang penyakit menular yang sangat menjijikan. Sedangkan nabi Muhammad dilempari kotoran unta dan batu serta diboikot perekonomiannya sehingga beliau dan keluarganya serta para pengikutnya mengalami kelaparan yang amat sangat akibat kekurangan bahan makanan. 


Namun perlu kita ingat, bila ujan-ujian yang ditemui dalam perjalanan ini berhasil diatasi, maka hal itu akan diperhitungkan Allah sebagai amal saleh, yang kelak akan diganjar dengan pahala. Semakin banyak amal saleh yang kita lakukan, maka akan semakin besar pula peluang kita untuk masuk ke dalam surga. 



Lihatlah penegasan Allah dalam Al-Qur'an berikut ini : 



"Barangsiapa yang mengerjakan amal amal saleh baik ia laki-laki maupun perempuan sedangkan ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun." An Nisaa' (4):124



"Dan surga itu diberikan kepada kamu berdasarkan amal yang telah kamu kerjakan". Az-Zuhruf (43):72 



"Sesungguhnya orang-orang yang ber iman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya". Al-Kahfi (18):107,108 



"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya". Al-Baqarah (2):82 



"Dan orang-orang yang beriman dan me ngerjakan amal-amal saleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga".  Ān-Nisaa' (4):57 



"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, Kami tidak memikulkan kewajliban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga, mere ka kekal di dalamnya."  A-A'raaf (7):42


Bacajuga : Dari tempat cari fahala


Santri Lampung

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain