Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

Persepsi Sabar ada Batasnya



Halo sahabat sakalrjiwa yang di mulyakan Allah dengan segala nikmat-Nya, jangan lupa bersyukur di manapun anda berada. berjumpa lagi dengan mas muluk yang sedang belajar menjadi relawan yang semoga Allah berikan keikhlasan dalam hal ini. pada kesempatan kali ini mas muluk ingin membahas mengenai Tinjauan Islam atau Pandangan Islam terhadap persepsi "Sabar itu ada Batasnya".  sobat muluk tentu sering melihat mendengar dan menyaksikan orang-orang yang berkata demikian (sabar! sabar! sabar!, sabar itu ada batasnya kaliiiiiii') hemmm kurang lebih seperti itulah... hal yang demikian itu menurut Islam adalah pemahaman yang salah dan keliru serta sangat fatal.


Ketahuilah sobat muluk bahwa Dengan pemahaman yang seperti itu akan menyebabkan hati menjadi rapuh dan tidak tegar menerima ujian atau musibah dari Allah, yang akhirnya menjadikan bathin menjadi "Merana". banyak orang yang lepas kontrol dengan dalih "Sabar itu ada batasnya" padahal sebenarnya sabar itu manis bettul rasanya, cuma manusianya saja yang sering lupa tidak sadar ketika sudah mengecap manis dari kesabaran itu, suatu contoh : Kita lahir tidak bisa apa-apa, dan saat itu kita bersama kesabaran yang di karuniakan Allah begitu luar biasa, dan dari kesabaran itu sampai pada akhirnya kita bisa berjalan, berbicara, mendengar, melihat, dan itulah sebagian contoh kecil dari manisnya hasil kesabaran.


Sobat muluk yang dirahmati Allah, Sesungguhnya sabar itu adalah perintah Allah, dengan demikian tidak akan ada batasnya. Ini sama saja halnya dengan shalat. hanya saja bedanya jika shalat dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, sementara sabar itu harus dilakukan pada saat awal tertimpa musibah. sedangkan musibah itu selama kita hidup tidak akan pernah berhenti. dan perlu diketahui musibah itu bukan sesuatu yang dalam kategori sulit atau susah seperti kebagian bencana banjir padahal kita beriman misalnya dll, tetapi yang enak pun juga merupakan musibah seperti misal menjadi presiden, gaji besar, terkenal, dll ini juga merupakan musibah.


Simak Firman Allah yang artinya :

"Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya". (Qs. Al Kahfi : 7)



"Apakah Manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : "kami telah beriman", sedang mereka tidak di uji lagi?". (Qs. Al Ankabut :2)


Bahwa dalam hadits ditegaskan bahwa musibah itu merupakan indikator kecintaan Allah kepada Manusia ("Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia tenggelamkan hanba tersebut ke dalam cobaan. Barang siapa yang tidak pernah mengalami musibah , maka ia jauh dari kasih sayang Allah."). Bukankah dengan dengan musibah itu Allah memberikan peluang kepada manusia untuk memperoleh pahala yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan abadi, nanti?.


Sobat muluk yang dirahmati Allah, Sabar itu tidak hanya dilakukan pada waktu tertimpa kesusahan saja, tetapi harus dilakukan juga pada waktu diberikan kesenangan. Karena ujian Allah itu tidak hanya terdapat dalam kesusahan saja, tetapi terdapat juga dalam kesenangan. (lihat qur'an surat Al Anbiya' (35) dan Al A'rof (168)). dan kebanyakan orang justru lalai menjalankan kesabaran itu bila diberi kesenangan.


".... dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan Allah". (Qs. Luqman :17)


"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya" (Qs. Ar Rad : 22).


"Hai orang-orang yangberiman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta dengan orang-orang yang sabar". (Qs. Al Baqarah :153).



Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: