Sahabat SaklarJiwa yang dirahmati Allah; Dunia ini sebenarnya rendah dan hina. Dia adalah tempat di mana Nabi Adam As. dan Bunda Hawa bermukim setelah terusir dari surga sebab telah melakukan kesalahan melanggar aturan Allah. Dengan kata lain, dunia ini adalah hukuman bagi Nabi Adam As.
Kata Imam Hasan al-Bashri, "Engkau mengejar dunia dan segala kenikmatannya. Padahal dunia adalah hukuman bagi Nabi Adam."
Di sisi Allah Swt., dunia ini lebih rendah nilainya dari sayap seekor nyamuk atau bangkai anak kambing conge.
Tetapi, banyak manusia tertipu dengan kesenangan dunia yang sebenarnya singkat, menipu, semu, dan senda gurau ini.
Menurut pendapat Syeikh Shalih al-Munajjid, kata dunia terambil dari kata دَنِيْء (rendah, dasar, kotor, hina). Berbeda dengan surga (jannah) yang disifati tinggi sebagaimana firman Allah Swt. "Dalam surga yang tinggi," (al-Haqqah 22).
Dalam hadis Sahih Sunan at-Tirmidzi, Rasulullah Saw. bersabda:
لَوْ كَانَتْ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
"Seandainya dunia itu di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk tentu Allah tidak mau memberi orang kafir walaupun hanya seteguk air." (HR. at-Tirmidzi)
Kehidupan yang sangat singkat
Interval kehidupan di dunia ini begitu pendek dan sangat singkat. Jangankan dirasakan nanti di alam akhirat, di dunia saja, dari Jumat ke Jumat, Ramadan ke Ramadan terasa begitu cepat. Di akhirat nanti, orang akan merasakan bahwa kehidupan di dunia ini hanya sesaat saja bahkan mungkin tidak pernah ada yang namanya hidup di dunia.
Firman Allah dalam al-Quran,
كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا ﴿النازعات [٧٩]:٤٦﴾
Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari. (An-Nazi'at [79]:46)
كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ
Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. (Al-Ahqaf [46]:35)
Indah dalam pandangan orang-orang kafir
زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا
Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir ... (Al-Baqarah [2]:212)
Orang kafir memilih kehidupan dunia daripada akhirat
ذٰلِكَ بِاَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى الْاٰخِرَةِۙ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ ﴿النحل [١٦]:١٠٧﴾
Yang demikian itu disebabkan karena mereka lebih mencintai kehidupan di dunia daripada akhirat, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. (An-Nahl [16]:107)
اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ يُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ
Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu mencintai kehidupan (dunia) (Al-Insan [76]:27)
بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ ﴿الأعلى [٨٧]:١٦﴾
Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, (Al-A'la [87]:16)
Indah dalam pandangan kebanyakan manusia
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ ﴿آل عمران [٣]:١٤﴾
Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (Ali 'Imran [3]:14)
Akibat lebih mengutamakan dunia
فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ ﴿٣٧﴾ وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ ﴿٣٨﴾ فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ ﴿٣٩﴾
37. Maka adapun orang yang melampaui batas, 38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, 39. maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. (An-Nazi'at)
Dunia hanya sementara, permainan, dan senda gurau
وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴿الانعام [٦]:٣٢﴾
Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? (Al-An'am [6]:32)
وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ ﴿العنكبوت [٢٩]:٦٤﴾
Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. (Al-'Ankabut [29]:64)
يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ ۖوَّاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ ﴿غافر [٤٠]:٣٩﴾
Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. (Ghafir [40]:39)
اِنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ
Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. (Muhammad [47]:36)
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ﴿الحديد [٥٧]:٢٠﴾
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (Al-Hadid [57]:20)
Bacananti : Kontemplasi Kehidupan Dunia
Beberapa hadis tentang gambaran dunia
وَاللَّهِ مَا الدُّنْيَا فِي الْاخِرَةِ اِلَّا مِثْلُ مَا يَجْعَلُ اَحَدُكُمْ اِصْبَعَهُ هَذِهِ وَاَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ
"Demi Allah, tidaklah dunia di akhirat kecuali seperti sesuatu yang dijadikan oleh jari salah seorang dari kalian -Yahya (periwayat hadis) berisyarat dengan jari telunjuk- di laut, maka perhatikanlah apa yang dibawa." (HR Muslim)
اَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِالسُّوقِ دَاخِلًا مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ فَمَرَّ بِجَدْيٍ اَسَكَّ مَيِّتٍ فَتَنَاوَلَهُ فَاَخَذَ بِاُذُنِهِ ثُمَّ قَالَ اَيُّكُمْ يُحِبُّ اَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ فَقَالُوا مَا نُحِبُّ اَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ قَالَ اَتُحِبُّونَ اَنَّهُ لَكُمْ قَالُوا وَاللَّهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيهِ لِاَنَّهُ اَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ فَقَالَ فَوَاللَّهِ لَلدُّنْيَا اَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melintas masuk ke pasar seusai pergi dari tempat-tempat tinggi sementara orang-orang berada disisi beliau. Beliau melintasi bangkai anak kambing dengan telinga melekat, beliau mengangkat telinganya lalu bersabda: "Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham?" mereka menjawab: Kami tidak mau memilikinya, untuk apa? Beliau bersabda: "Apa kalian mau (bangkai) ini milik kalian?" mereka menjawab: Demi Allah, andai masih hidup pun ada cacatnya karena telinganya menempel, lalu bagaimana halnya dalam keadaan sudah mati? Beliau bersabda: "Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah melebihi (bangkai) ini bagi kalian." (HR Muslim)
Semoga menjadi Renungan bagi pembacanya. Dan menjadikan imannya lebih baik serta berhasil meraih gelar taqwa sampai waktu mengharuskan menghadap (pulang) kepada Allah.