Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

Makna Hidup



Sahabat; Semua manusia, tanpa terkecuali, pasti akan mati. Bila demikian, lalu apa sebenarnya yang akan dituju oleh manusia di alam dunia ini. 


Apakah manusia hidup semata-mata hanya untuk bekerja, berumah tangga, bersenang-senang dengan harta yang dimilikinya, atau pun berkeluh kesah dalam kemiskinan; kemudian ia lalu mati tidak berdaya? 


Apakah setelah mati itu ia akan hilang menguap seperti halnya api obor yang padam? Atau apakah manusia yang dilahirkan dalam "ketiadaan" itu akan mati dalam "ketiadaan' pula? 


Bila ya, apakah berarti hidup manusia di dunia ini sia-sia belaka? 


Tentu tidaklah demikian. Allah telah berfirman, bahwa manusia akan terus ada dan tidak akan pernah menghilang atau menguap. Manusia akan menjalani kehidupan abadi di akhirat. Dengan demikian, jelaslah bahwa sesungguhnya yang dituju oleh semua manusia adalah akhirat! Cepat atau lambat, suka atau tidak suka, semua manusia pasti akan menuju kesana. 


"Apakah kalian mengira bahwa Kami menciptakan kalian sia-sia, dan bahwa sesungguhnya kalian tidak akan di kembalikan kepada Kami?" A-Mu'minun (23):115 


"Apakah manusia mengira, bahwa la akan dibiarkan begitu saja ( tanpa pertanggung Jawaban ) ?" AI-Qiyamah (75):36 



"Sesungguhnya hari kiamat akan datang (dan) Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang diusahakannya." Thahaa (20):15 



"Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahul." A-Ankabuut (29):64 



"Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sedia kan bagi mereka azab yang pedih". Al-Israa' (17):10 



"Dan barangsiapa yang menghendaki kehi dupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu orang-orang yang usaha nya dibalasi dengan baik". A-lsraa' (17):19 



Keterangan singkat yang diuraikan di atas, sekilas tampaknya sederhana, namun bila kita renungkan baik-baik, makna yang tersirat sangatlah dalam. Pahamilah hal ini dengan baik, karena inilah fundamen yang paling mendasar untuk dapat menemukan atau mengerti kebenaran hidup yang hakiki.


Untuk apa kita membaca ini? Untuk lebih bijaksana dalam Hidup. Sekali itu bukan cuma sunat, atau harapan dari sebuah pernikahan. Yang memerlukan kesiapan kesiapan matang bukan cuma dua hal itu saja. tetapi hidup dan mati adalah peristiwa yang nyata benar-benar terjadi cuma sekali. Tentu ini mestinya menjadi urusan prioritas yang kesiapan kesiapannya mesti diperhatikan.

 

Bacajuga :  Semua melalui Proses

Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: