Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

Memelihara Kesadaran



Sahabat, Untuk memelihara agar "kesadaran" dapat tetap tinggi, tetap stabil, cobalah lakukan langkah-langkah berikut ini dengan konsisten. 


Pertama : Setiap akan meninggalkan rumah, mengheningkan cipta (berdoa) sejenak untuk : 

Bertekad dengan segenap kesungguhan hati akan mengontrol nafsu dan akan bertindak sesuai dengan "aturan main" Allah, baik pada jalur hablum minallah maupun pada jalur hablum minannas, 

Menyadari (mengantisipasi) bahwa sepanjang hari ini akan menghadapi ujian-ujan Allah, seperti misalnya : bergunjing, berprasangka buruk, dengki, malas shalat, atau pun diperlakukan zalim. 


Jadikanlah ujian-ujian Allah sebagai peuang peluang untuk memperoleh pahala! 


Kedua : Setiap selesai shalat Isya, mengevaluasi perilaku atau perbu atan yang telah dijalani, mulai dari pagi sampai dengan sore hari. Akuilah kegagalan-kegagalan dalam mengatasi ujjan Allah sepanjang hari ini, kemudian tekadkan niat bahwa be sok akan tampil lebih baik lagi. 


Jadikanlah hari esok sebagai kesempatan yang điberikan Allah untuk memperbaiki diri.


Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Al-Hasyr (59):18 




Ketiga : Setiap minggu (minimal), sediakan waktu untuk merenung seolah-olah kematian diri kita akan segera datang, kemudian bayangkanlah konsekuensi yang akan dihadapi di alam kubur nanti. 

Ingatlah bahwa kematian itu adalah batas penentuan kualitas kita di alam abadi nanti! 


Umar bin Khatab ra. berkata, "Hitunglah dirimu sebelum dihitung dan tim banglah diimu sebelum ditimbang!" 



Keempat : Setiap melihat atau pun mendengar ada berita kematian, bayangkanlah seolah-olah itu dialami oleh diri kita sendiri. Begitu juga pada waktu ziarah kubur, rasakanlah seolah-olah kita yang berada di dalamnya. Renungkan pula apa yang telah diperbuat dan dicapai si ahli kubur semasa hidupnya. Apakah semua itu akhirnya bermanfaat baginya? Mudah-mudahan kesadaran hal ini akan menghantarkan kita pada keyakinan bahwa ternyata sebaik-baik bekal itu adalah taqwa! Dan ternyata pula mayoritas manusia di dunia ini tertipu. Mereka terjebak mati-matian dalam mengumpulkan 'alat' (tools) untuk mengumpulkan pahala, tetapi tidak pernah menggunakan alat itu secara optimal. 



Mereka mengejar-ngejar sesuatu yang jelas-jelas berlari darinya, dan menghindar dari sesuatu yang nyata-nyata menghampirinya. Pupuklah terus keyakinan akan mati ini. Ingatlah, bahwa kuburan akan datang ke setiap orang dengan kecepatan 60 menit per jam, tidak peduli sekaya apa dia sekarang. Hidup adalah kesempatan, maka jadikanlah ia sebagai persiapan.




Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan bekal perbaikan diri. 
Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: