Download Aplikasi SantriLampung.

Iman dan Cinta Allah

Apabila kita mengenal Allah, maka kita pasti akan beriman kepada Allah swt, semakin mengenal Allah maka semakin meningkat pula iman kita. lalu apa yang harus kita imani?

Pertama : Iman kepada kewujudan (adanya) Allah swt. Kewujudan Allah swt ini telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara' dan indera.

Perunjuk fitrah menyatakan kewujudan Allah. Karena segala makhluk telah diciptakan untuk beriman kepada penciptanya tanpa harus diajari sebelumnya. Tidak ada makhluk yang berpaling dari fitrah itu kecuali hatinya telah termasuki oleh oleh sesuatu yang dapat memalingkanya dari fitrah itu. Ini berdasarkan sabda Nabi SAW" Tiada yang terlahir melainkan ia dilahirkan di atas (dalam keadaan) fitrah. Maka kedua orang tuanya akan menjadikannya sebagai orang yahudi, nasrani, atau majusi."

Petunjuk akal menyatakan kewujudan Allah swt, karena semuruh makhluk yang ada ini, termasuk yang sudah berlalu maupun yang akan datang kemudian, sudah tentu ada penciptanya yang menciptakanya. Tidak mungkin makhluk itu mengadakan dirinya sendiri atau ada begitu saja dengan sendirinya. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah swt dalan Al Quran surat At Thur ayat 35.

Ada baiknya jika kita mengambil satu contoh untuk lebih memperjelas hal itu. Jika seseorang menceritakaan kepadamu tentang sebuah istana yang megah, yang dikelilingi oleh berbagai tanaman, ada sungai-sungai yang mengalir diantara bangunan-bangunan istana itu, dipenuhi dengan berbagai permadani, dipercantik dengan berbagai jenis perhiasan pada bangunan-bangunanya, lalu ia berkata kepada anda :" Sesungguhnya istana ini ada dengan sendirinya, tercipta oleh dirinya sendiri tanpa ada yang menciptakanya." Maka anda tentu langsung membantah hal itu serta mendustakanya dan pasti anda akan mengira dia itu orang gila.

Petunjuk Syari juga menyatakan kewujudan Allah swt, sebab semua kitab-kitab samawi seluruhnya menyatakan demikian. Apa saja yang dibawa oleh kitab-kitab samawi itu berupa hukum-hukum yang menjamin kemaslahatan makhluk merupakan bukti bahwa itu datang dari Rabb yang bijaksana dan Maha Tahu akan kemaslahatan makhluknya.

Dan petunjuk indera mengenai kewujudan Allah swt dapat dilihat dengan mendengar dan menyaksikan dikabulkanya permohonan orang-orang yang berdoa dan ditolongya orang-orang yang kesusahan, yang semuanya itu menunjukan adanya Allah swt (QS. Al Anbiya : 76, QS. Al Anfal : 9).

Dalam Shahih Bukhari disebutkan hadist dari Anas bin Malik ra bahwa orang badui masuk (ke dalam masjid) pada hari jumat, sementara nabi SAW sedang berkutbah. Orang itu lantas berkata :" Ya Rasulullah harta kami musnah dan keluarga kami kelaparan. Maka berdoalah kepada Allah buat kami,"Akhirnya beliau mengangkat kedua tangan dan berdoa. Tak lama kemudian , awan sebesar gunung pun tiba, sementara beliau masih diatas mimbar, sehingga aku lihat air hujan bercucuran pada jenggot beliau. Pada jum'at kedua (berikutnya), si arab Badui itu, atau lainnya, berdiri lantas berkata : Ya Rasulullah, bangunan rumah kami roboh dan harta kami tenggelam. Maka berdoalah kepada Allah untuk kami.". Akhirnya beliaupun mengangkat kedua tanganya seraya berdoa : " Ya Allah, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan Engkau turunkan sebagai bencana bagi kami." Akhirnya, tidaklah beliau menunjuk pada suatu arah (tempat) melainkan menjadi terang (tanpa hujan). Selain itu juga dengan ayat-ayat (tanda-tanda) para nabi as yang dinamakan mu'jizat.

Kedua : Iman kepada Rububiyah Nya. Artinya bahwa Allah adalah satu -satunya Rabb yang tak mempunyai sekutu maupun penolong. Rabb adalah Dzat yang berwenang mencipta, memiliki dan memerintah. Tiada pencipta selain Allah, tiada yang memiliki kecuali Allah serta tiada yang berhak memerintah kecuali Allah (QS. Al A'raf : 54 & Fathir : 13).

Ketiga : Iman kepada Uluhiyah Nya. Artinya bahwa Allah adalah satu-satunya ilah yang Haq, tiada sekutu baginya, Kata ilah disini bermakna ma'lub yang berarti yang disembah/diibadahi atas landasan kecintaan dan pengagungan.

Keempat : Iman kepada nama-nama dan sifat-sifat Nya. Artinya menetapkan apa saja yang telah ditetapkan Allah bagi diri Nya yang tersebut dalam kitab Nya atau sunah RasulNya tentang nama-nama dan sifat-sifat sesuai dengan yang layak bagi Nya

Mencintai Allah swt

Sesungguhnya mengenai masalah mencintai Allah swt adalah suatu bab yang membutuhkan pemahaman yang serius dan harus dipelajari secara mendalam.

Sesungguhnya nikmat agama tak bisa dihitung dengan apa saja yang ada di dunia ini. Besarnya nilai iman, sehingga bila masih ada orang yang beriman walaupun hanya tinggal satu orang saja, maka Allah swt akan menunda kehancuran dunia.

Orang yang beriman kepada Allah swt maka akan timbul rasa cinta kepada Allah swt. Semakin besar keimananya maka akan semakin besarpula rasa cintanya kepada Allah swt dan rela mengorbankan segala potensi yang dia miliki untuk mentaati Allah swt.

Menurut sebagian ulama makna dari kalimat " Laailaha illallah" adalah bahwasanya tidak ada yang patut dicintai kecuali Allah swt semata (Illah adalah sesuatu yang pantas dicintai)

Begitu pula juga konsekuensi kita mengucapkan kalimat syahadad, kita harus berkorban demi mendapatkan kecintaan Allah swt. Contoh orang yang cintanya kepada Allah swt begitu besar sehingga beliau mau mengorbankan segala-galanya demi Allah swt adalah Nabi Ibrahim as. Begitu besarnya kecintaan dan pengorbanan beliau maka beliau dijuluki "Khalilullah" (Kekasih Allah).

Alumni Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Managemen Informatika Master Lampung dan Sistem Informasi Utila

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
 
NGOPI Ngolah Pikiran

Ads by Google Pasang Iklan Klik Disini
Daftar Baca :
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain