Download Aplikasi SantriLampung.

You may want to read this post:

Teman Abadi



Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a. pernah meriwayatkan bahwa begitu seseorang meninggal dunia, ketika jenazahnya masih terbujur, diadakanlah "upacara perpisahan" di alam ruh. Pertama tama ruh mayit dihadapkan kepada seluruh kekayaannya yang dia miliki. Kemudian terjadi dialog antara keduanya. Mayit itu berkata kepada seluruh kekayaannya, "Dahulu aku bekerja keras untuk mengumpulkan kamu, sehingga aku lalai dan lupa untuk mengabdi kepada Allah, bahkan sampai aku tidak mau tahu mana yang benar dan mana yang salah. 



Sekarang., apa yang akan kanmu berikan sebagai bekal dalam perjalananku ini." Lalu harta kekayaan itu berkata, "Ambillah dariku hanya untuk kain kafanmu." Jadi hanya kain kafanlah harta yang dapat dibawa untuk bekal perjalanan selanjutnya (Baca : Teman Abadi Bagian 2). 



Sesudah itu si mayit dihadapkan kepada seluruh keluarganya (anak-anaknya, suami atau istrinya), lalu si mayit berkata, "Dahu lu aku mencintai kalian, menjaga dan merawat kalian dengan sepenuh hatiku. Begitu susah payah aku mengurus diri kalian, sampai aku lupa mengurus diriku sendiri. Sekarang apa yang kalian mau bekalkan kepadaku pada perjalanan menuju Allah ini?" Kemudian keluarganya mengatakan, "Kami hanya akan antarkan kamu sampai ke kuburan saja." 



Setelah itu si mayit akan dijemput oleh makhluk jelmaan amal nya. Kalau selama hidup ia banyak beramal saleh, maka dia akan dijemput oleh makhluk yang berwajah ceria dengan memancarkan cahaya dan aroma semerbak, yang jika dipandang akan menimbulkan kenikmatan yang tiada taranya. 



Sebaliknya, bila waktu hidup sering membangkang pada perintah Allah dan Rasul-Nya, maka si mayit akan dijemput oleh makhluk yang menakutkan, dengan bau yang teramat busuk. Makhluk jelmaan itu lalu mengajak si mayit pergi. Bertanyalah si mayit, "Siapakah Anda ini sebenarnya? Saya tidak kenal dengan Anda." Makhluk itu kemudian menjawab, "Akulah jelmaan amal kamu sewaktu hidup, dan aku akan selalu menemanimu dalam menempuh perjalanan panjang menuju ilahi." Bersambung....



Sahabat, Mari sejenak kita merenungi perjalanan hidup yang sudah kita lalui sebelum terlanjur mati. Jangan lupa Bacajuga : Teman Abadi Bagian 2.
Santri Lampung

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain