Pembaca SaklarJiwa yang dirahmati Allah; Hendaklah kita menyadari bahwa dunia ini adalah tempat singgah bukan tempat untuk menetap. Dunia ini fana dan bakal sirna. Kita akan segera meninggalkannya.
Kita saat ini sedang melakukan perjalanan menuju akhirat setiap hari, tanpa ada satu pun kekuatan yang bisa menghentikan perjalanan ini.
Bahwa betul kaki kita melangkah menuju pabrik tempat kita bekerja, betul juga kaki kita menuju tempat wisata ketika kita liburan, juga benar ketika kita lagi pingin inget tuhan melangkahkan kaki ke masjid tapi Ingat di Ingat bahwa semua langkah langkah kita itu kemanapun arahnya sejatinya menuju ke satu titik yakni kematian.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,
ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلٌ
”Dunia berjalan menjauhi kita dan akhirat datang menjelang di hadapan kita. Dunia dan akhirat masing-masing memiliki anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah masa beramal dan tidak ada hisab (perhitungan) sedangkan besok adalah masa hisab dan tidak ada amal.”
Orang yang cerdas adalah orang mampu menundukkan hawa nafsunya dan senantiasa beramal untuk kehidupan setelah mati.
Sedangkan orang yang lemah akalnya adalah orang yang senantiasa menuruti hawa nafsunya dan mengangankan dari Allah Ta’ala dengan berbagai macam angan-angan.
Semoga hasanah singkat ini bernilai jariyah amal disisi Allah kepada pembacanya terkhusus untuk Al Maghfurlah Farjan Subardi bin Abdullah Harjo bin Abdullah pemilik halaman ini. Dan kepada kalian pembaca semoga untuk kalian ilmu manfaat dan keselamatan dunia sampai akhirat amiin.
Bacajuga : Nasihat Rasulullah tentang Waktu