Bagaimana kita dapat mengenal Allah dengan sebenar-benarnya?
Sahabat SaklarJiwa yang beriman; cara "Mengenal Allah" yakni Dengan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah (ayat kauniyah), merenungi & mentadaburi ayat-ayat Al Quran, serta dengan memahami Asmaul Husna.
Ayat-ayat kauniyah Allah adalah ayat yang menunjukan kesempurnaan kekuasaan, kebijaksanaan, dan kasih sayang Nya. Matahari adalah salah satu ayat Allah sampai kelak Allah menghancurkanya. Matahari selalu bergerak, berjalan di tempat peredaranya, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Yasin ayat 38.
Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menciptakan semua makhluk. Semua makhluk baik yang besar maupun yang kecil, yang tampak dan yang tidak tampak, yang kasar yang halus, yang ada di bumi, dilangit, diatara langit dan bumi, yang ada di laut maupun di dasar laut, semuanya adalah ciptaan Allah. Dialah Dzat yang Maha menciptakan (Kholik).
Allah adalah Dzat yang Maha Melihat, Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Maka kita tanamkan perasaan dalam hati kita bahwasanya kita itu selalu dilihat, didengar, dan diketahui, serta diawasi oleh Allah sehingga kita akan merasa malu untuk berbuat maksiat kepada Allah. Bila kita memiliki perasaaan seperti itu, "malu untuk berbuat maksiat kepada Allah". Bila kita memiliki perasaan seperti itu, maka Allah akan berikan sifat ikhsan kepada diri kita, yang mana dengan sifat itu kita akan dapat merasa seolah-olah melihat Allah ada dihadapan kita.
Sesungguhnya Allah, sangat dekat dengan diri manusia, bahkan lebih dekat dari urat lehernya, tetapi kenapa terasa jauh dan sulit untuk mengenal Nya. Karena dalam diri manusia ada dinding yang tebal yang menghalanginya antara lain :
- Kesombongan (QS. 7:146, 25:21)
- Taklid Buta (sikap meniru tanpa berfikir) (QS. 2:166-167, 170-171)
- Keras kepala dan menentang (QS. 22:8-9, 6:7, 15:14-15)
- Bersandar pada panca indera (QS. 2:55)
- Dusta (QS. 7:176)
- Ragu-ragu (QS. 6:109-110)
- Banyak berbuat maksiat
Semua sifat diatas adalah bibit-bibit kekafiran yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah swt mengunci mati hati manusia dan menutup mata dan telinga serta menyiksanya di neraka (QS. 2:6-7)