Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

46 Mutiara bagi Hati



Sahabat saklar jiwa, sejenak mari luangkan waktu untuk memberi keaempatan hati nyemil vitamin agar tetap segar suci dan terkendali oleh dienul islam. Jangan kemana mana tetap lanjut baca ini.


1. Segeralah Terangi Kegelapan


”Jangan melangkah di jalan keputusasaan. Di alam ini terhampar berjuta harapan. Jangan pergi ke arah kegelapan. Di alam ini terdapat banyak cahaya…” (Seorang Ulama)


“Jika engkau melihat seseorang melakukan keburukan, ketahuilah bahwa keburukan itu mempunyai saudara-saudara keburukan yang lain. Dan jika engkau melihatnya melakukan kebaikan, maka ketahuilah kebaikan itu akan mempunyai saudara-saudara kebaikan yang lain.” (Zubair bin Awwam) Tahdzibu Tahdzib, 7/183.


“Sesungguhnya termasuk pahala kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Dan sesungguhnya termasuk akibat keburukan adalah keburukan setelahnya.” (Said bin Jubair)


2. Jangan Pernah Kalah


“Ketika badan sehat dan hati senang, semua orang mengaku beriman. Tetapi setelah datang cobaan barulah diketahui benar tidaknya pengakuan itu. Orang yang ingin permintaannya cepat terkabul hari ini dan tidak sabar menunggu, itulah orang yang lemah imannya.” (Imam Hasan Al-Basri)


“Bersungguh-sungguhlah dengan kehinaanmu, niscaya Ia menolongmu dengankemuliaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan ketidakberdayaan -mu, niscaya Ia menolongmu dengan kekuasaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan kelemahanmu niscaya Ia menolongmu dengan kekuatan-Nya.” (Ibnu Athaillah)


3. Kelemahanku Adalah Sumber Kekuatanku


“Ketahuilah, takdir itu tidak berjalan menurut rencana kita, bahkan kebanyakan yang terjadi adalah apa yang tidak kita rencanakan, dan sedikit sekali terjadi apa yang kita rencanakan.” (Ibnu Athaillah)


4. Antara Mata dan Hati


“Hati adalah raja. Dan seluruh tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik maka baik pula pasukannya.” (Ibnul Qayyim)


“Semua peristiwa besar awalnya adalah mata. Lihatlah api besar yang awalnya berasal dari percikan api.” (Imam Ghazali)


“Mata adalah penuntun, sementara hati adala pendorong dan pengikut. Yang pertama, mata, memiliki kenikmatan pandangan. Sedang yang kedua, hati, memiliki kenikmatan pencapaian. Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra. Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan saling mencela dan mencerai.” (Ibnul Qayyim)


“Memelihara pandangan mata, menjamin kebahagiaan seorang hamba di dunia dan di akhirat.” “Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis…” (HR. Ahmad)


“Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula. Dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Bukari dan Muslim)


“Hendaklah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya yakinilah bahwa Ia melihatmu” “Hendaklah mereka menahan pandangannya”.“Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)


5. Khusyu


“Khusyu itu bukan menundukkan kepala, tapi khusyu itu ada di dalam hati.” (Umar bin Khattab)


“Barang siapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan menyempurnakan hubungan-Nya dengan orang tersebut.” (HR. Hakim)


6. Pilih yang Paling Berat


“Ambisimu adalah tergantung sebesar apa cita-citamu. Keinginanmu adalah bagian dari ambisimu. Perhatian seseorang terhadap sesuatu, adalah petunjuk apa yang terpendam dalam jiwanya, baik berupa tekad maupun kelemahan.” (Ibnul Qayyim)


“Usia dan hembusan nafas kita sangat terbatas. Yang sudah pergi berlalu takkan kembali.” (Ibnu Athaillah)


“Tidaklah suatu kaum berlambat-lambat dalam suatu urusan, sampai Allah menjadikannya benar-benar lambat.” (HR. Turmudzi)


“Jauhi sifat menunda-nunda. Nilai dirimu tergantung pada hari ini, bukan besok. Kalau besok engkau beruntung, berarti keuntunganmu akan bertambah bila hari ini engkau telah beramal. Dan kalau besok engkau rugi, toh engkau takkan menyesal karena telah beramal dari hari ini.” (Hasan Al Bashri) Az-Zuhd,4


“Jika kabur bagimu dua perkara, maka perhatikanlah salah satu dari keduanya yang paling terasa berat bagi nafsu, lalu ikutilah ia. Karena tidak ada sesuatu yang terasa berat bagi nafsu kecuali sesuatu itu yang benar.” (Ibnu Athaillah)


7. Ya Allah Kenalkan Aku dengan Diriku


“Barang siapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain.” (Ibnu Qayyim)


“Sesungguhnya di antara kebaikan jiwaku adalah pengetahuanku tentang keburukan jiwaku. Cukuplah seorang mukmin memelihara dirinya dari keburukan bila ia mengetahui keburukan jiwanya kemudian ia meluruskannya.” (Wuhaib bin Ward)


“Seorang hamba masih dalam keadaan baik selama ia menyadari dan mengetahui sesuatu yang merusak amal-amalnya. (Hasan Al Bashri)


“Bila engkau mampu meluruskan kekurangan yang ada pada dirimu, berarti engkau mampu meluruskan kekurangan yang ada pada selain dirimu.” (Al Kilani)


8. Berkumpul dengan Keluarga di Surga


“Anak-anakmu bukanlah anakmu, tapi mereka adalah anak zamannya,” (Penyair)


“Berbaktilah kalian pada kedua orang tua kalian, niscaya anak keturunan kalian akan berbakti pada kalian.” (HR. Thabrani)


“Allah memasukkan anak-anak dan keturunan itu ke surga, karena kebaikan dan keshalihan orang tua mereka.” (Ibnu Abbas)


“Sesungguhnya aku shalat, dan aku teringat dengan anakku, lalu kutambahkan lagi shalatku.” (Sa’id bin Musayyib)


9. Kelezatan Tak Ada Bandingnya


“Barang siapa yang telah mengintip pahala (yang dituai karena keikhlasan), niscaya menjadi ringanlah semua tugas yang berat itu.” (Ibnul Jauzi)


“Ikhlas adalah kunci keberhasilan” (Imam Al Hasan Banna)


“Berusaha sekuat tenaga menekan hawa nafsu itu adalah kelezatan. Kelezatan di atas kelezatan.” (Ahli Hikmah)



10. Mahkota itu Bercahaya Laksana Matahari


“Orang yang menghafal Al-Quran, yang mempelajari dan menerapkan isinya, maka pada hari kiamat, ia akan diperkenankan memberi kedua orang tuanya mahkota dari cahaya. Sinarnya laksana matahari.” (HR. Ahmad)


11. Meniti Tangga Jannatul Firdaus


“Dunia ini hanya ada tiga hari. Tiga hari itu adalah Hari kemarin yang sudah berlalu, dan kita tidak bisa lagi untuk mengubahnya. Hari esok, yang kita tidak tahu apakah kita akan masih memiliki kesempatan di dalamnya. Dan hari ini, kesempatan untuk kita melakukan amal shalih. Maka beramallah sebanyak-banyaknya…”(Imam Hasan Al Bashri)


Rasul saw bersabda, “Bila Allah memberi hidayah-Nya kepada seseorang melalui dirimu, maka itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”


“Semakin tinggi nilai sesuatu, semakin mahal pula harganya. Bila ingin mancapai surga yang tertinggi di akhirat, maka seseorang harus berada pada posisitertinggi di dunia.” (Syaikh Muhammad Ahmad Rasyid)


12. Mari Tenangkan Jiwa


“Tak ada kenikmatan yang melebihi kenikmatan sendiri menghadap Allah dalam sepi (berkhalawat).” (Muslim bin Yasar)


“Pandangan adalah salah satu anak beracun di antara anak panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah maka ia telah diberi Allah keimanan yang akan Allah berikan rasa lezat di dalam hatinya.” (HR. Hakim)


“Orang yang gemar melakukan sholat tahajjud wajahnya enak dipandang. Bagaimana tidak? Mereka telah berkhalawat dengan yang Maha Pengasih, kemudian Allah memberikan cahaya-Nya kepada orang tersebut.” (Hasan Al Bashri)


13. Sumber Ketenangan Itu


Sabda Rasul saw. Bahwa setiap masuk pagi, ada dua Malaikat mengajukan permohonan mereka kepada Allah swt. Malaikat pertama berdo’a: “Ya Allah berikanlah ganti bagi orang yang menginfaqkan hartanya.” Yang kedua berdo’a: ”Ya Allah jadikanlah semakin tidak punya orang yang pelit terhadap hartanya.”


“Dua raka’at fajar itu lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim dari Aisyah)


“Pergi di pagi hari di jalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas)


“Sesungguhnya Allah memelihara hamba-Nya dari dunia sebagaimana Ia memelihara salah seorang kalian dari makan dan minum yang membawa penyakit.” (Salafushalih)


“Tidaklah dunia akan menjadi obsesi seseorang, kecuali dunia menjadi sangat melekat di hatinya dalam 4 keadaan : Kefakiran yang tak kenal kekayaan, kenginan yang tak putus-putus, kesibukan yang tak pernah habis, dan angan-angan yang tak ada ujungnya.” (Umar bin Khatab)


14. Agar Kesalahan Menjadi Pintu Kebaikan


“Kebaikan itu memberi cahaya dalam hati, melahirkan kekuatan bagi tubuh. Sementara keburukan akan menggelapkan hati, melemakan tubuh, serta mempengaruhi rizki,” (Hasan Al Bashri)


“Seseorang dihalangi rizkinya karena dosa yang ia lakukan.” (HR. Ibnu Majah)


“Tidak ada seorangpun yang meninggalkan suatu keburukan yang ia rasakan nikmat, hana karena Allah, kecuali pasti ia akan menemukan gantinya dari Allah..” (Ibnu Sirin)


Sabda Rasul : “Barang siapa yang memalingkan pandangan dari sesuatu yang haram, maka Alla akan berikan satu titik cahaya dalam hatinya…”


15. Pelita Penuntun ke Jalan Hidayah


Sabda Rasul : “Syukur dan sabar adalah dua sikap yang akan menjadikan keadaan apapun menjadi baik.”



“Sebuah zaman akan dirusak oleh tiga hal, para pemimpin yang sesat, perdebatan antara Al-Qur’an dan zallatul ‘alim (Terplesetnya seorang alim).”



“Beruntunglah orang yang dosa-dosanya terhenti bersamanya saat ia meninggal dunia.” (Imam Al Ghazali)


“Setiap makhluk Allah yang melakukan dosa adalah bodoh. Baik ia berilmu atau tidak berilmu. Jika ia berilmu, siapa yang lebih bodoh darinya? Dan jika ia tidak berilmu maka karena itulah ia berbuat dosa…” (Sofyan Ats Tsauri)


16. Jangan Menghalangi Cinta dan Kasih Sayang-Nya


“Sungguh Allah lebih berbahagia dengan taubat hamba-Nya ketimbang seorang yang kehilangan hewan kendaraannya di daerah tak bertuan.” (HR. Muslim)


17. Tangga Kejujuran yang Paling Tinggi


“Kebohongan berawal dari jiwa. Lalu merembet pada lisan dan merusak perkataan. Kemudian merembet pada anggota badan dan merusak segala perbuatan. Dan akhirnya kebohongan itu menyelimuti perkataan, perbuatan dan segala keadaan.” (Ibnul Qayyim)


“Ada sebagian orang yang mencari alasan untuk meninggalkan apa yang diwajibkan padanya untuk mencari keselamatan.” (Imam Ibnu Taimiyah)


18. Lindungi Kami dari Azab Kubur…


“Jika kalian selesai membaca tasyahhud akhir, hendaklah ia memohon perlindungan Allah dari empat 4 perkara: dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari cobaan hidup dan mati, dan dari cobaan Al Masih Ad Dajjal.” (HR. Muslim)


“Kebaikan yang paling besar adalah kebaikan di akhirat yang abadi dan tidak berakhir, yang kekal dan tidak fana, yang terus berlanjut dan tak pernah putus.”


19. Semoga Bukan Kebersamaan yang Terakhi


“Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah kamu, di tempat-tempat makan, di jalan-jalan, di pasar, di majlis-majlis kalian serta di mana saja kalian berada, karena sesungguhnya kalian tidak mengetahui kapan turunnya ampunan Allah.” ( Hasan Al Bashri)


“Orang yang berkata, “Saya mohon ampun pada Allah,” kemudian ia mengulangi lagi perbuatannya, sama dengan orang yang ingin panen tapi tidak mau menanam dan banyak contoh lainnya.” (Hudzaifah ra.)


20. Arus Dunia itu Begitu Kuat


“Bagaimana orang yang berakal mau menjual surga dan segala isinya dengan nafsu syahwat yang kenikmatannya hanya sebentar?” (Ibnul Qayyim)


“Jika engkau mendapati Allah swt. memberikan nikmat-Nya kepadamu dalam kondisi engkau melanggar perintah-Nya maka berhati-hatilah. ”(Abu Halim Salmah bin Dinar) Shifatush Shafwah 2/157.


“Kenikmatan Allah dalam bentuk mengindarkanku dari dunia lebih utama daripada kenikmatan-Nya berupa pemberian-Nya dalam urusan dunia. Karena aku melihat Allah swt memberikan dunia kepada suatu kaum, tapi kemudian kaum itu hancur.” (Abu Hazim)


21. Menangislah Untuk Perpisahan ini


“Ada dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa, kegembiraan saat berbuka dan dan kegembiraan tatkala betemu dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)


“Barang siapa yang berpuasa karena keimanan dan karena semata-mata mengharapkan pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)


“Barangsiapa yang yang bangun sebagai usaha untuk mendapat malam Lailatul Qadr, ia benar-benar mendapatkannya, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.”


22. Jangan Lepaskan Kendalinya


“Membiasakan diri untuk tidak tidur bukan tujuan, tapi agar seseorang biasa menguasai dan mengendalikan tidurnya, sehingga ketika menunaikan kewajiban tidak dilalaikan oleh tidurnya.” (Ibnu Athaillah)


“Pangkal segala maksiat, kelalaian, dan syahwat adalah ridha terhadap nafsu. Sedangkan sumber ketaatan, kesadaran dan meninggalkan hal-hal yang dilarang,, adalah tidak adanya keridhaan terhadap nafsu.” (Salafushalih)


23. Syafaat dari Penghuni Surga


“Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidak seorangpun dari orang-orang yang beriman, pada hari Kiamat nanti akan berdiam diri melihat saudaranya seiman masuk ke dalam neraka. Mereka terus menerus berseru memohon kepada Allah menuntut hak mereka agar dapat mengeluarkan saudara-saudaranya dari api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)


24. Seberapa Jauhkah Kita Membutuhkan Al Qur’an


“Apa yang ditanam Al Qur’an dalam hati kalian? Al Qur’an adalah air kehidupan bagi orang mukmin, sebagaimana hujan adalah air kehidupan bagi tanah.” (Malik bin Dinar)


“Jika hati seseorang telah bersih dan suci, niscaya ia takkan kenyang merasa untuk terus menerus membaca Al Qur’an.” (Utsman bin Affan dan Hudzaifah ra.)


25. Bertafakurlah


“Jika ilmu sudah sampai di hati, maka keadaaan hati akan berubah. Jika hati sudah berubah, maka perilaku anggota badan akan berubah. Jika perbuatan mengikuti keadaan, maka keadaan mengikuti ilmu, dan ilmu mengikuti pikiran. Oleh karena itu Pikiran adalah awal dan kunci segala kebaikan.” (Abu Hamid Al Ghazaly, ihya ‘Ulumuddin, IV/398)


“Tafakur adalah berfikir menerawang jauh dan menerobos alam dunia ke dalam alam akhirat, dari alam ciptaan menuju kepada Sang Pencipta.”


“Sesungguhnya pelita atau cahaya keimanan itu ada pada tafakur.”


“Pemikiran itu adalah cahaya yang masuk dalam hatimu.” (Sofyan bin Uyainah)


“Jika seseorang bertafakur, maka segala sesuatu ada pelajaran baginya.”



“Sekadar aku keluar dari rumah dan apa yang tertangkap oleh mataku, pasti aku melihat bahwa ada nikmat Allah atasku dari apa yang kulihat. Dan dari sana aku memetik pelajaran untukku.” Abu Sulaiman Ad Darani (Tafsir Ibnu Katsir, 1/438)




26. Hawa Nafsu itu Mempunyai Tipu Daya


“Jika temanmu berbuat salah jangan tinggalkan ia, sebab mungkin kali ini ia salah pada saat lain ia baik.” (Abu Darda ra.)


“Hati-hatilah engkau dari sikap bangga dengan tekadmu untuk meninggalkan hawa nafsu, namun engkau berada dekat dengan fitnah yang bias menjerumuskan.” (Ibnul Jauzi)


27. Mutiara Dunia dan Mutiara Akhirat


“Antara jumat dan jumat ada pengampunan dosa di antara kuduanya, selama seseorang tidak melakukan dosa besar.” (HR. Ibnu Majah)


“Barang siapa yang memelihara sholat Subuh dan Ashar, ia akan masuk syurga.” (HR. Bukhari dan Muslim)


“Jika mereka (orang munafik) mengetahui apa yang ada pada kedua sholat itu (subuh dan isya), niscaya mereka akan melakukan sholat itu meski dengan merangkak.” (Mutafaq alaih)


“Ketahuilah, waktu hidupmu terbatas. Nafasmu sudah terhitung. Setiap desah nafas akan mengurangi bagian dari dirimu. Setiap bagian usia adalah mutiara yang mahal, tak ada bandingnya.” (Ibnu Quddamah)


“Jika engkau memiliki mutiara dunia, engkau pasti sangat terpukul saat mutiara itu hilang. Bagaimana engkau bias menghilangkan mutiara akhirat dan kebahagiaanmu dengan menyia-nyiakan jam demi jam dan waktu-waktumu? Bagaimana engkau tidak bersedih bila kehilangan usiamu tanpa ada yang bisa mrnggantikannya? (Ibnu Quddamah)




“Kematian hanya memisahkan dari dunia dan penghuninya. Tapi menyia-nyiakan waktu akan memisakanmu dari Allah dan Akhirat….(Ahli Hikmah)



“Bergantian atas kalian Malaikat malam dan Malaikat siang. Mereka berkumpul pada waktu sholat Subuh dan Ashar.” (HR. Bukhari)


28. Sebaik-baik Pintu Surga


“Orang tua itu adalah sebaik-baik pintu surga, seandainya kamu mau, jagalah pintu itu dan janganlah kau sia-siakan.” (HR. Tirmidzi)


“Untuk bisa hidup bahagia, mendapat berkah, diluaskan rizki, dipanjangkan umur dan dimudahkan segala urusan, dimasukkan surga, Menurut Rasulullah ada pada berbuat baik kepada orang tua.”


“Ridha Allah tergantung ridha orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua.” (HR. Bukhari)


“Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzab-Nya di dunia yaitu berbuat dzalim dan durhaka kepada orang tua.” (HR. Hakim)


29. Beramal Shalih di Ujung Usia


“Saat Hati seseorang bersih, maka ia tidak akan merasa puas membaca Al-Quran.”


“Barangsiapa ang menginginkan pertemuan dengan Allah maka Allahpun menginginkan pertemuan dengannya, Barangsiapa yang enggan bertemu dengan Allah maka Allah tidak suka bertemu dengannya.” (HR. Ahmad)


“Barangsiapa yang berangkat ke peraduan dengan niat sholat malam, namun ia dikalahkan ole kantuk kedua matanya hingga subuh, maka Allah akan mencatatkan pahala atas niatnya dan tidurnya dinilai sebagai sedekah.” (HR. Nasa’i)


30. Pertanyaan yang Tersisa


“Dalam bulan Ramadhan, terdapa suatu malam yang lebi baik dari 1000 bulan. Barangsiapa yang tidak diberikan kebajikan di malam itu, berarti telah diharamkan baginya segala rupa kebajikan.” (HR. Nasai dan Baihaqi)


“Wahai orang yang selalu mencari dan beramal kebaikan bergimbiralah. Wahai orang yang mencari dan berbuat keburukan berhentilah (dari perbuatan jahat). Seruan ini terus didengungkan sampai akhir bulan Ramadhan.”(HR. Ahmad dan Nasai)


31. Dari Diri Sendiri


“Ketahuilah oleh kalian bahwa kunci kekuatan kalian ada pada keikhlasan dan kebenaran. Sampai-sampai para pendukung kebathilan ingin menghimpun kekuatan dari keikhlasan mereka dalam melakukan kebathilan. Keikhlasan pada pengabdian kita di jalan inilah yang akan mengkokohkan da’wah kita.” (Badiuzzaman Said Nursi ra)


32. Menunda Azab Selama 40 Tahun


“Jangan acungkan tongkat pada anak-anakmu (agar dia takut kepadamu). Tapi jadikanlah mereka takut pada Allah Azza wa Jalla.” (HR. Thabrani dg sanad jayyid)


“Nak , aku ajarkan engkau beberapa kalimat, “Peliharalah (hak) Allah, niscaya Allah akan memeliharamu. Peliharalah hak Allah niscaya engkau dapati Allah berpihak padamu. Jika engkau meminta, mintalah pada Allah. Dan jika engkau ingin pertolongan, mintalah pertolongan itu pada Allah. Ketahuilah! Seluruh umat manusia jika berkumpul untuk memberi manfaat, mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan apa yang telah ditetapkan Allah untukmu. Dan jika mereka berkumpul untuk memberi bahaya atasmu, mereka tidak akan bisa melaksakannya kecuali dengan apa yang telah ditetapkan Allah untukmu. Pena telah diangkat dan lembaran telah mengering. (HR. Tirmidzi)


“Sesungguhnya suatu kaum akan ditimpa azab oleh Allah, sebagai suatu ketetapan yang pasti. Tapi kemudian seorang anak di antara mereka membaca Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Ucapan itu didengar Allah swt dan Allah mengangkat azab-Nya dari mereka karena pembacaan itu, selama 40 tahun.” (Tafsir Al kabir)


33. Apakah Kita Seorang Mukmin


“Peliharalah orang lain dari keburukanmu. Itu saja sudah merupakan shadaqoh darimu untuk dirimu sendiri.” (HR.Muslim)


“Berapa banyak lentera yang cahayanya mati tertiup angin. Berapa banyak ibadah yang pahalanya rusak oleh kesombongan. Amal sholeh adalah cahaya. Dan cahaya itu bisa padam oleh angin ujub dan kesombongan.” (Nabiyullah Isa as)


34. Sendiri dalam Sunyi


“Kebanggaanmu bila orang lain melihat kelebihanmu adalah bukti ketidakjujuranmu dalam beribadah. Maka kosongkanlah pandangan orang lain terhadap dirimu. Cukup bagimu pandangan Allah terhadap dirimu. Tidak perlu kamu tampil di hadapan mereka agar engkau terlihat di mata mereka.” (Ibnu Athahillah)


“Ya Allah , janganlah Engkau hukum aku karena apa yang mereka katakan tentang aku. Berikanlah kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan kepadaku. Ampunilah aku karena apa yang tidak mereka ketahui tentang diriku.” (Ali ra)


35. Biarkan Hati Kita Bicara tentang Dirinya Sendiri


“Seorang hamba akan tetap berada dalam kebaikan selama ia masih bisa menasehati dirinya sendiri dan selalu memelihara untuk menghitung-hitung dirinya sendiri.” (Hasan Al Bashri)


“Kebohongan berawal dari jiwa. Tahap berikutnya merembet pada lisan dan merusaknya, kemudian merembet pada anggota badan dan merusak segala perbuatan. Dan, akhirnya kebohongan itu menyelimuti perkataan, perbuatan dan segala keadaan.”


“Sesungguhnya kedustaan itu dapat menyebabkan perbuatan dosa, dan perbuatan dosa dapat menyebabkan padad neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)


“Jauhilah kemaksiatan, karena ia akan menghapus pahala sujudmu dan mengeluarkanmu dari ketentraman.” (Ibnul Qayyim)


36. Dosa itu Sayatan Luka


“Mungkin saja Allah membukakan untukmu pintu ketaatan tapi Allah tidak membukakan untukmu pintu penerimanya. Mungkin saja Allah menetapkan atasmu kesalahan yang justru menjadi sebab engkau sampai pada keinginanmu. (Yaitu) Kemaksiatan yang memberi bekas rasa hina dan hancur di hadapan-Nya karena kamaksiatan, lebih baik daripada ketaatan yang meninggalkan rasa bangga dan sombong.” (Ibnu Athaillah)


“Lalai dan malas adalah dua faktor utama yang menyebabkan seorang hamba terhalang dari kebahagiaan di dunia dan akhirat serta memudahkan syetan menyerangnya.” (Ibnul Qayyim)


“Dosa itu ibarat sayatan luka. Berapa banyak sayatan luka yang tak terasa lagi oleh orang yang sudah mati.” (Ibnul Qayyim)


37. Berlari Menuju Allah


“Seorang hamba yang dari Allah menuju syahwatnya dan menuruti hawa nafsunya disebabkan kebutaam hatinya dan kejahilannya terhadap Rabbnya. Ia telah menggantisesuatu yang baik dengan yang buruk. Menukar yang abadi dengan yang fana, padahal dirinya tidak mungkin lepas dari-Nya.” (Ibnu Ibad)


“Sungguh mengherankan orang yang lari Dzat yang ia tak dapat berpisah dengan-Nya. Lantas mencari sesuatu yang ia tidak menjadi kekal bersamanya.” (Syaikh Ibnu Athaillah)


“Jadikanlah masalah yang paling pertama yang kau lakukan untuk memperbaiki anak-anak Amirul Mukminin adalah memperbaiki dirimu sendiri. Karena kondisi mereka sangat tergantung dengan kondisimu. Kebaikan bagi mereka, adalah kbaikan yang kau lakukan. Dan keburukan bagi mereka, adalah apa yang engkau tinggalkan, bukan apa yang engkau larang.” (Imam Syafi’i)


38. Hari-hari Bahagia


“Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan aku sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai)


“Barangsiapa yang shalat sunnah satu hari 12 rakaat, Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga.” (HR. Muslim)


“siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Kuberikan permintaannya, dan siapa yang memohon ampunan pada-Ku, akan Kuampuni dia.” (HR. Bukhari).



39. Antara kita dan Allah


“Barang siapa yang memohon kepada Allah swt dengan benar benar untuk mati syahid, maka Allah swt akan membrikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidur” (HR. Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)



40. Memberi yang kita butuhkan


"Diamlah, tidakkah engkau tahu bahwa kebutuhan orang kepada kamu itu adalah nikmat Allah kepadamu. Hati-hatilah kalian jika kalian tidak bersyukur terhadap nikmat Allah lalu berubah menjadi bencana. Tidakkah engkau justru memuji Allah karena masih ada orang yang meminta kepadamu". (Fudhail bi Iyadh)



41. Seburuk buruk penyesalan


"Taubat itu wajib bagi seseorang. Tapi lebih wajib lagi baginya untuk meninggalkan dosa. Perjalanan waktu ini sangat mengherankan, tapi lebih mengherankan lagi kelalaian manusia terhadap waktu. Sabar dalam menghadapi musibah itu sulit tapi kehilangan kesabaran itu lebih sulit lagi akibatnya. Semua yang bisa dicapai itu dekat, tapi kematian lebih dekat dari semuanya". (Sayidina Ali bin abi Thalib)



42. Hanya milik Allah


"Barang siapa yang memuliakan Allah, maka Allah akan memuliakannya. Barang siapa yang menghinakan Allah maka Allah akan menghinakannya". (Hasan Al bashri)



43. Biarkan mereka tersiksa


"Syaitan! Memunculkan cetusan pikiran yang buruk dan mendustqkan kebenaran. Sedangkan malaikat mencetuskan pikiran baik dan membenarkan kebenaran. Bersyukurlah pada Allah bila memiliki cetusan pikiran kebaikan. Jikq selain itu, berlindunglah pada Allah dari godaan syaitan1." (Ibnu Mas'ud)



44. Masuki dan rasakan syurga dunia


"Siapa yang tidak memasukinya (syurga dunia) maka ia akan sulit memasuki syurga di akhirat." (Ibnu Taimiyah)



45. Allah bersyukur pada mereka


"Allah mensyukuri orang orang yang bersyukur kepada Nya dan orang orang yang beriman di dalam hatinya, lalu Ia memberitahukan bahwa hamba Nya tersebut akan mendapatkan pahala yang sangat banyak." (Ibnu Katsir)



46. Disini dalam jiwa ini


"Sesungguhnya termasuk kebaikan jiwaku adalah pengetahuanku tentang kerusakan jiwaku." (Wahid bin Wurd)




Diselesaikan oleh : Kakandanya Kholid Jamal Abdul Naser, alm.


Semoga Mutiara dari dasar hati memberikan vitamin pada hati yang mendatangkan perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Sampai jumpa lagi di khasanah saklar jiwa selanjutnya.

Bandar lampung dari Sudut musholla darussalam. Di nukil dari buku Mencari Mutiara di Dasar Hati. Nursani Muhammad 2003 Tarbawi Press.



Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: