Amar ma'ruf Nahi Mungkar maksudnya adalah menganjurkan manusia berbuat baik dan mencegah berbuat kemungkaran Hal ini adalah merupakan kewajiban individu setiap umat Islam.
Perintah Rasulullah saw.:
"Bila engkau melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu. Bila engkau tidak sanggup, maka ubahlah dengan perkataanmu. Bila engkau tidak sanggup juga, maka ubahlah dengan hatimu, ítulah serendah-rendahnya iman."
Hadits di atas sebenarnya menyiratkan bahwa kita haruslah realistis dalam bertindak. Tidaklah bijaksana bila kita berkeinginan atau bertindak yang melebihi kemampuan. Allah sendiri menegaskan bahwa "la tidak membebani kita dengan sesuatu yang di luar kemampuan kita". Secara umum pun fakta me nunjukan, ketidak bahagiaan itu seringkali terjadi karena kita mempunyai keinginan yang melebihi kemampuan.
Pengamalan hadits yang disebutkan di atas dalam permasalahan ibadah ritual, seringkali menimbulkan perdebatan yang sengit; bahkan tidak jarang di akhiri dengan permusuhan atau perang dingin. Hal ini terjadi karena hampir semua orang tidak suka bila perbuatannya itu dikoreksi. Apalagi perbuatan yang dikoreksi itu adalah perbuatan ibadah yang telah lama dan sering dilakukannya. Untuk menghindari ini kita harus menghayati hal berikut ;
- Pengamalan hadits tidak boleh mengabaikan tuntunan Al Qur'an
- Tidak perlu memaksakan pengertian kepada seseorang, karena ayat Allah itu tidak akan dapat diterima oleh orang yang buta mata hatinya.
- Janganlah terbawa emosi dalam berdebat mengenai masalah agama, karena tidak ada kerugian sedikit pun bagi kita bila orang menolak kebenaran.
- Semua pekerjaan itu ada ilmunya, oleh karena itu janganlah menangani suatu pekerjaan hanya berdasarkan feeling semata.
Demikian semoga bermanfaat, dan adminnya diberi umur panjang sehingga dapat menurunkan penjelasan dari point point di atas. Amiin.
