Sahabat pembaca Saklarjiwa dan SantriLampung yang dirahmati Allah; Bila engkau pulang ke alam baka, tidak membawa cukup bekal takwa, sementara kau lihat orang lain membawanya, kau akan menyesal; karena kau tidak seperti mereka yang mempunyai persiapan sedang engkau tidak memilikinya.
Hampir setiap orang cenderung untuk mengambil kesenangan dunia yang bersifat sementara dan tidak mempedulikan kesenangan hari esok yang kekal. Hal ini terjadi karena tidak dimilikinya keyakinan yang cukup bahwa kehidupan akhirat itu sangat-sangat jauh lebih baik daripada kehidupan dunia. Memang, cinta sejati kepada akhirat tidak akan terwujud kecuali dengan zuhud terhadap dunia, dan zuhud terhadap dunia tidak akan berhasil kecuali setelah memiliki tiga keyakinan berikut:
1. Yakin bahwa dunia sebagai sesuatu yang akan ditinggalkan, penuh dengan perangkap-perangkap kenikmatan dan kesusahan; ia diciptakan Allah hanyalah sebagai batu loncatan menuju akhirat.
2. Yakin bahwa semua manusia pasti akan menuju akhirat untuk mengisi tempat yang sudah disediakan Allah, yaitu Surga dan Neraka.
3. Yakin bahwa kenikmatan yang paling puncak di dunia tidak ada apa-apanya bila dibandingkan kenikmatan di surga; begitu pula kepedihan yang paling dahsyat di dunia tidak ada Seujung kukunya kepedihan di neraka.
Buah dari ketiga keyakinan ini, orang akan otomatis mendahulukan apa yang diperlukan untuk kehidupan abadi, dan akan bersikap zuhud terhadap kehidupan yang hanya sementara saja.
Mengenai hakikat dunia ini, Rasulullah bersabda:
"Bagiku đunia tidak lain hanyalah laksana seorang pengembara yang beristirahat di bawah sebatang pohon kemudian beranjak meninggalkannya." (HR. At-Tirmidzi & Ibnu Majah).
"Perbandingan dunia dengan akhirat adalah seperti seorang yang memasukkan jarinya ke laut kemudian diangkat kembali, apa yang diperoleh oleh jarinya itulah dunia." (HR.Muslim & AtTirmidz).
Sementara Allah pun dalam Al-Qurlan menegaskan hakikat mengenai dunia sebagai berikut :
- Lihat Al Qur'an Surat Yunus ayat 24-25
- Lihat Al Qur'an Surat Al Kahfi ayat 45-46
- Lihat Al Qur'an Surat Al Hadid ayat 20
- Lihat Al Qur'an Surat Ali Imron ayat 14-15
- Lihat Al Qur'an Surat Ar Ra'du ayat 26
Terhadap orang yang merasa tentram dengan kedidupan dunia dan lalai kepada ayat ayat Allah serta tidak mengharapkan perjumpaan dengan Allah, maka diberi ancaman keras lihatlah Firman firman Allah berikut ;
- Lihat Al Qur'an Surat Yunus ayat 7-8
- Lihat Al Qur'an Surat At Taubah ayat 38
Dan penjelasan Allah melalui firman-Nya berikut ini mestinya cukup untuk menjadikan Zuhud terhadap dunia;
- Lihat Al Qur'an Surat Asy Syu'ara ayat 205-207
- Lihat Al Qur'an Surat Yunus ayat 45
- Lihat Al Qur'an Surat Al Ahqaf ayat 35
- Lihat Al Qur'an Surat An Nazi'at ayat 42-46
- Lihat Al Qur'an Surat Arrum ayat 55
- Lihat Al Qur'an Surat Al Mu'minun ayat 112-114
Sebenarnya Allah pun telah berusaha agar manusia jangan tenggelam dalam kehidupan ini saja, yaitu dengan cara menjadikan dunia ini penuh dengan ujian sehingga manusia akan merasa bosan terhadapnya, lalu cenderung pada kehidupan akhirat. Oleh karena itu, barangsiapa yang lupa kepada akhirat padahal sudah ditimpakan kepadanya suatu peringatan, maka celakalah baginya, baik ketika di dunia ini apalagi di akhirat nanti.
Dari sudut pandang hakikat, memang sungguh tidak menyenangkan hidup di dunia ini. Cobalah renungkan, hanya sementara saja tetapi penuh dengan ujian. Orang yang kaya merasa pusing mengurus kekayaannya, dan yang miskin merasa susah karena tidak bisa memenuhi keinginan-keinginannya. Hal demikian sengaja dijadikan Allah demi kebaikan manusia itu sendiri, yakni agar mereka lebih termotivasi untuk mementingkan kehidupan akhiratnya daripada kehidupan dunianya, meskipun kehidupan dunia itu sendiri tidak boleh dilupakan sama sekali.
Baca 4 Indikator menilai Kehidupan Manusia
Sahabat, Sebisa mungkin ayat ayat di atas dibuka di Al Qur'an untuk mencatat sejarah bahwa kita pernah hidup dan pernah membuka Al Qur'an dan belajar memahami maknanya. Terimakasih sudah membaca semoga Allah merahmati kita semua.