Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

Pesan dibalik Surat An-Nazi'at

Sahabat Saklar Jiwa yang semoga dalam rahmat dan lindungan Allah di mana saja berada... kembali lagi ananda terpanggil oleh kerinduan kerinduan pada kalian, dan hanya inilah caraku mengungkapkan kerinduanku melalui sebuah ajakan mengingat siapa kita, akan kemana kita pada akhirnya... siapa tuan rumah dunia dan seluruh alam dan apakan yang patut kita lakukan untuk tuan rumah yang telah memanjakan kita dengan karunia yang tak bernilai harganya... Ia tak pandang bulu dalam berbagi kerohmaanannya (kasih sayangnya) ia tak pedulia mas muluk ganteng atau kalian yang ganteng dan cantiknya sedikit tetap saja Ia karuniakan kenikmatan sesuai kapasitas kepatutan masing masing... baiklah tak usah berlama lama bereceremoni mari kita langsung ke KTP!!! membaca pesan menyentuh dari beranda annazi'at.


Sahabat ensiklopedi mas muluk surat An-Nazi’at adalah surat Makiyyah yang memuat prinsip-prinsip akidah dan keimanan mulai dari keesaan Allah,kenabian, hari kebangkitan dan kedahsayatannya. Surat ini dinamai juga Surat As-Sahirah (ayat 14) atau Ath-Thammah (ayat 34), dan seluruhnya terdapat 46 ayat. Surat ini memuat penegasan Allah tentang Hari Qiamat, sikap orang musyrik, manusia dibagi dua golongan di Akhirat,manusia tidak mengetahui kapan terjadinya Kiamat. Adapun kisah dalam surat ini adalah kisah Musa a.s dan Fir’aun.


وَالنَّزِعَاتِ غَرْقًا


1. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.


Yaitu malaikat-malaikat saat mereka mencabut ruh anak cucu Adam. Ada yang dicabut dengan kasar sekeras-kerasnya hingga mereka tersiksa. Itulah kondisi orang-orang kafir saat dicabut nyawa (Tafsir Ibnu Katsir,IV :574)


Ibnu Mas’ud menegaskan, “Allah menghendaki nyawa orang kafir dicabut oleh malaikat maut dari jasad mereka, dari akar rambut mereka,dari akar kuku-kuku dan ujung-ujung kaki mereka dengan sekali cabutan laksana tusuk besi yang dicabut dari bulu wol yang basah. Kemudian nyawa itu dibenamkan kembali ke dalam tubuh mereka, lalu dicabut lagi. Demikian orang-orang kafir. (Tafsir Al-Qurthubi XIX: 183)


Umar bin Khattab ra pernah bertanya kepada ka’ab bin Al-Ahbar tentang kematian. Ka’ab menjelaskan “betul,wahai Amirul Mukminin sesungguhnya kematian itu laksana ranting yang penuh duri yang dimasukkan kedalam mulut seseorang,dimana setiap duri tersebut menembus ujung urat-urat. Kemudian seseorang mencabutnya sekeras mungkin sehingga tercabutlah yang tercabut dan tersisalah apa yang tersisa. (rihlah ila Dar Al-Akhirah :125). Rasulullah mengajarkan do’a nagar diringankan dari sakaratul maut,


عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ رَاَيْتُ رَسُوْلُ اللّهِ ص وَ هُوَ يَمُوْتُ وَعِنْدَهُ قَدَحٌ فِيْهِ مَاءٌ وَهُوَ يَدْخُلُ يَدَهُ فِيْهِ فَيَمْسِحُ بِهِ وِجْهَهُ وَيَقُوْلُ اَللَّهٌمَّ اَعِنَّى عَلَى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ


“aku menyaksikan Rasulullah saat hendak wafat,disampingnya semangkuk air beliau memasukan tangannya kedalam mangkuk lalu mengusapkannya ke wajah sambil berdo’a : YaAllah tolonglah aku atas (derita)sakaratul maut ini.” (Musnad Ahmad,VI)


وَ النَّاشِطَاتِ نَشْطًا


2. Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.


Ada juga yang dicabut dengan lemah lembut bagaikan mencabut bulu. Demikian kondisi orang-orang mukmin saat mereka dicabut nyawa (Tafsir Ibnu Kasir,IV :574). Rasulullah saw menegaskan orang syahid termasuk salah seorang yang akan diringankan saat sakaratul maut.


عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ ص الشَّهِيْدُ لاَ يَجِدُ لَمَ الْقَتْلِ اِلاَّ كَمَا يَجِدُ اَحَدُكُمْ اًلَمَ الْقَرْصَةِ


“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda : orang syahid tidak merasakan sakit terbunuh kecuali seperti salah seorang kalian merasakan sakitnya gigitan (cubitan).” (HR. An-Nasa’i disahihkan Al-Albani dalam sahih Al-Jami :3746)

Secara bahasa, al maut atau kematian adalah diam. Seperti halnya pengertian kehidupan atau al-hayah adalah bergerak (Lisan Al-Arab III :547). Adapun menurut istilah, Imam Al-Qurthub menjelaskan bahwa yang disebut kematian adalah


اِنْقِطَاعُ تَعَلُّقِ الرُّوْحِ بِالْبَدَنِ وَ مَفَارَقَتٌهٌ وَ حَيْلُوْلَةٌ بَيْنِهِمَا وَتَبْدِلُ حَالٌ وَانْتِقَالٌ بْنِ دَارِ اِلَى دَرٍ


“Terputusnya hubungan ruh dengan badan, berpisah dari kedaan keduanya berganti situasi berpindah dari satu alam ke alam lainnya. (At-Tadzkirah : 4/tafsir Al-Qurthubi VII :377)


وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا


3. Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat.


Menurut Ali bin Abi Thalib maksudnya para malaikat yang selalu bertasbih untuk arwah orang-orang mukmin. Al-Kulab berkata : Yaitu malaikat yang menggenggam arwah orang-orang Mukmin seperti halnya orang yang menyelam didalam air (yasbahu), sesekali menyelam dan sesekali ke permukaan. Sementara Mujahid dan Abu Shalih menegaskan, ini adalah malaikat yang turun dari langit dengan sangat cepat karena perintah Allah SWT. Mujahid menambahkan, Malaikat itu sangat cepat saat turun maupun naiknya. (Tafsir Al-Qurthubi XIX : 185)


فَالسَّابِقَاتِ سَبْقُا


4. Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang.


Menurut Muqatil, yaitu malaikat yang mendahului arwah orang-orang Mukmin ke Surga, sedangkan menurut Ibnu Mas’ud yaitu arwah orang-orang Mukmin kelak mendahului para malaikat yang menggenggam mereka (arwah) karena saking gembiranya dan begitu merindukan untuk segera bertemu Allah SWT, dan rahmatNya. (Tafsir Al-Qurthubi XIX 186/shafwah At Tafsir, III :513)


فَالْمُدَبِّرَاتِ اَمْرًا


5. Dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).


Para malaikat yang mengurus berbagai persoalan dari langit hingga ke bumi, dengan seiizin titah Tuhannya (Tafsir Ibnu Katsir,IV :574) para malaikat mengurus berbagai persoalan jagad raya berdasarkan titah Tuhannya,mencakup persoalan angin, hujan,rejeki, umur dan urusan lainnya. (Shafwah At-Tafsir,III:513)


Demikian yang singkat ini telah ananda sampaikan dengan baik, semoga pembaca tidak sekedar mendapatkan erti tapi juga semangat bangkit untuk menjadi yang lebih baik lagi, lebih taat lagi, amiin. 


Tetap disini di Saklar Jiwa Lenteta Hati  untuk anak negeri. Sampai jumpa di artikel selanjutnya...



Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: