Selamat Hari Santri!
Santri merupakan salah satu identitas yang tidak hanya menempel ketika hidup di pesantren. Menjadi santri lebih dari itu. Santri merupakan suatu perilaku, bukan profesi. Jadi, identitas sebagai santri akan terus menempel pada diri seseorang selama hidupnya dengan terus mempertahankan perilaku yang baik.
Menjadi seorang santri tidak serta merta santai dan tanpa impian atau target. Namun meski berprogres setiap harinya. Yang mana seperti istilah yang sudah sering kali kita dengar, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Artinya, santri terus belajar untuk meningkatkan apapun yang ingin didalaminya. Berprogres dalam kebaikan adalah hal yang wajib menjadi pegangan santri.
Namun, hal tersebut mesti diikuti atau diimbangi dengan sifat yang harus dimiliki oleh santri. Seorang santri harus memiliki sifat berikut ;
- Salimul Aqidah (Berakidah yang baik)
- Shahihul Ibadah (Beribadah dengan benar)
- Mutsaqoful Fikri (Mempunyai wawasan luas)
- Qowiyul Jismi (Mempunyai fisik yang kuat)
- Mathinul Khuluq (Mempunyai akhlak yang tinggi)
- Mujahidu Linafsi (mempunyai semangat juang yang tinggi)
- Na’fiun Ligoirihi (Bermanfaat bagi orang lain)
- Qodirun ‘alal Kasbi (Mandiri)
- Haritsun ‘ala Waqtihi (Menata Waktu dengan baik)
- Munadzomun Fi Su’unihi (Mampu menata urusannya)