Andaikan saat ini, detik ini, malaikat pencabut nyawa datang kepada kita. dengan wajah tersenyum dan bercahaya mengatakan kepada kita bahwa besok kita akan mati. dan kita hanya punya waktu 24 jam saja dari sekarang untuk mempersiapkan saat-saat kematian itu datang.
Tentu saja kita bingung untuk menjawab apa, mau bilang belum siap, tidak mungkin karena sebuah ketetapan telah terjadi dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, mau bilang siap, pasti kita terbayang segunung dosa dan kesalahan kita yang lalu, yang telah kita lakukan.
Sang malaikat pun pergi setelah mengucapkan salam dan tersenyumAndai itu terjadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?
Tentu kita tidak akan berdiam diri menunggu hingga sang malaikat datang mencabut nyawa kita.
Kita melakukan sesuatu untuk mempersiapkan saat-saat kematian itu tiba..?
Detik demi detik berlalu terasa begitu cepat dan berdetak kencang seakan menggoncangkan hati, Takut... sedih... dan rasa sesal pun menghantui Ya Allah, apa yang telah kulakukan selama ini, hari-hariku kosong tanpa makna kecintaan kepada-Mu. Waktuku terbuang dengan percuma, dan semua yang aku lakukan selama ini jauh dari apa yang Kau sukai dan Kau ridhai. Padahal tiap langkahku, tiap detik perbuatanku, tiap ucap lakuku akan kupertanggung jawabkan di hadapan-Mu, akan dihitung satu-satu, tiada yang luput dan terlupa dari catatan-Mu.
Sungguh ya Allah aku malu, seakan kau menatapku saat ini.
Anggap saja setiap hari adalah hari terakhir untuk kita, sehingga kita bisa memaksimalkan hari dengan kebaikan. Dan jika besok kita masih hidup, itu adalah bonus dari Allah untuk kita, agar kita bisa menjadi makhluk yang lebih baik dari hari ke hari.