Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

Ujian Setelah Hijrah



Sahabat SaklarJiwa, beberapa waktu lalu kita telah ulas khasanah Islamiyah tentang "Jangan pernah berhenti Hijrah". Dalam melaksanakan hijrah tentu banyak ujian ujian yang dihadapi, ketik sudah berhasil hijrah hukan berarti kita bebas dari ujian, tetapi akan jauh lebih berat. Dan inilah hasanah mengenai Ujian Setelah Hijrah.


Seseorang yang berhijrah harus yakin, Bahwa sesungguhnya ketika kita meninggalkan keburukan, Allah akan menggantikan kita dengan hal yang lebih baik.


Tidak peduli orang berkata apa, Biarkan saja!


Allah berfirman,


أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ


“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Surat Al-‘Ankabut: 2)


Allah menguji setiap manusia, Baik sebelum maupun sesudah ia berhijrah, Bisa jadi setelah seseorang berhijrah, Allah permudah segala urusan hidupnya, Ada pula yang setelah seseorang berhijrah, Allah tambah ujian dalam hidupnya.


Tetapi apa yang diberikan dari Allah kepada hambanya yang beriman, pastilah sesuatu yang terbaik baginya.


Allah memberikan ujian kepada hambanya pun sesuai dengan kemampuan orang tersebut, Dan Allah selalu memberikan solusi dari ujian yang didatangkan kepada orang tersebut,nAsal kita mau mendekat kepada Allah.


Ujian datang dari Allah, solusinya pun datang dariNya.


Iman seseorang setelah berhijrah itu sama seperti pohon yang diterjang angin, Semakin tinggi pohon tersebut, semakin kencang pula angin yang menerjangnya.


Jika ia kuat, maka ia akan tumbuh lebih tinggi lagi, Tapi jika ia lemah, maka hancurlah ia diterjang angin tersebut.


Ketika seseorang berhijrah, putuskanlah dengan niat yang ikhlas karena Allah, Semata hanya karena Allah SWT.



Jangan Pernah Berbalik Arah!


Ketika kita telah memutuskan berhijrah ke jalan Allah, maka jangan pernah sekali-kali kamu berbalik arah, kita telah berada di jalan yang benar, jalan yang lurus.


“Ketika engkau sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah, Jika sulit bagimu, maka berlari kecillah, Jika kamu lelah, berjalanlah, Jika itu pun tidak mampu, merangkaklah, Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti.” (Imam As-Syafi’i).



Semoga menjadi Nasihat yang bermanfaat.

Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: