Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

Peristiwa Penting Bulan Safar



Berikut rangkuman peristiwa sejarah bulan Safar:


Perang Al-Abwa, Perang Islam Pertama

Dalam istilah sejarah Islam dikenal dua jenis perang, yaitu Ghazwah yang berarti perang yang dilakukan oleh Nabi SAW sendiri dan Sariyah yang berarti perang yang dilakukan oleh para sahabat.


Pada tahun pertama bulan Safar Hijriah, Nabi SAW. berpartisipasi dalam Perang Abwa. Secara langsung Nabi SAW pun terjun ke medan perang yang kadang dikenal dengan perang Buwath.


Perang Khaibar

Mengutip dari kitab Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, ketika Nabi SAW kembali dari Hudaibiyah pada bulan Dzul Hijjah, beliau tinggal di Madinah selama beberapa hari pada bulan Muharram, kemudian sisa hari dari bulan Muharram sampai bulan Safar adalah Rasulullah SAW yang datang ke Khaibar. Dengan pasukan 1.400 orang dan 200 penunggang kuda, Rasulullah SAW mampu menaklukkan Khaibar, yang meliputi benteng terkenal bernama Naim, Qumush, Syiq dan Nithah. Pertempuran itu terjadi pada tahun ketujuh Hijriah di bulan Safar.


Ekspedisi Qutbah bin Amir bin Hadidah


Qutbah bin Amir adalah anggota Ansor. Pada bulan Safar 9 Hijriah, Rasulullah SAW mengutus Qutbah bin Amir ke daerah yang didiami suku Khas'am, dekat Bisah dekat Turabah. Qutbah menemani 20 tentara dan memerintahkan mereka untuk menyerang suku Khas'am.


Perang Dzu'Amr

Mengutip dari kesaksian Ibnu Ishaq, ketika Nabi SAW kembali dari Perang Sawiq, Nabi untuk sementara tinggal di Madinah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram bersama kaumnya. Setelah itu, Nabi SAW bersama 450 sahabat kemudian mengunjungi wilayah Najid untuk memerangi suku Ghathafan. Perang itu kemudian dikenal sebagai Perang Dzu'Amr. Kemudian Nabi SAW menetap di wilayah Najid selama sebulan Safar. Munculnya utusan dari Bani Udzra kepada Nabi SAW

Dikutip oleh Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi dari Sirah Nabawiyyah, pada tahun ke-9 Hijriah, setelah penaklukan Makkah dan kembalinya Nabi setelah Perang Tabuk, ada momen bersejarah di mana Nabi SAW menulis surat kepada raja-raja dan penguasa Jazirah Arab di bawah perlindungan Islam. Setelah itu, banyak suku Arab mengirim utusan kepada Rasulullah dan mengumumkan masuk Islam. Salah satunya adalah Bani Udzra.


Pada bulan Safar, 12 utusan dari Bani Udzra datang menemui Nabi SAW. Kemudian Nabi menyambutnya dengan kabar gembira kemenangan Syria. Belum lagi Rasulullah melarang Bani Udzrah meminta pertolongan kepada tabib, dan melarang mereka menyembelih hewan yang dilakukan di luar keperluan qurban.


Masuk Islamnya Amr bin Ash

Amr bin Ash dikenal sebagai salah satu pemimpin suku Quraisy. Ia adalah seorang yang ahli dalam bertempur, bahkan dalam satu pertempuran ia mampu menaklukkan Mesir dari cengkeraman kerajaan Romawi dan Persia, hingga para sejarawan menjulukinya sebagai "pembebas Mesir".



Juga di bulan Safar, Amr bin Ash mendapat hidayah Allah SWT masuk islam dan mulai menjadi sahabat setia Rasulullah yang gagah berani. Menurut Ibnu Ishaq, Islam Amr bin Ash dipengaruhi oleh Raja Negus, penguasa Abyssinia, Ethiopia. Amr bin Ash memilih Islam sebagai keyakinan dan jalan hidupnya tepatnya pada tahun ke-8 Hijriah.


Hijrah Pertama Nabi SAW

Salah satu momen bersejarah dalam khazanah Islam adalah eksodus Nabi SAW dari Mekkah ke Madinah. Migrasi pertama terjadi pada bulan Safar. Nabi meninggalkan Makkah pada bulan Safar dan tiba di Madinah pada bulan Rabiul Awwal.


Dalam buku Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, peristiwa hijrah Nabi dapat dilihat sebagai pelajaran bahwa dakwah dan beriman dapat memisahkan seseorang dengan orang yang dicintainya, dan jika tidak, tidak semuanya dapat memisahkan dakwah dan keyakinan orang. 


Pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah


Seperti yang kita ketahui bersama, Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, seorang bangsawan Quraisy yang disegani, cerdas dan mulia, adalah istri pertama Rasulullah SAW.


Menurut Ibnu Ishak, Rasulullah SAW menikah dengan seorang wanita yang disebut juga dengan "Ummul Mukminin" tepat pada bulan Safar, yaitu ketika Rasulullah SAW berusia genap 26 tahun.


Pernikahan Ali bin Abi Thalib RA dengan Sayyidah Fatimah

Mengutip dari keterangan Ibnu Katsir, bulan Safar ternyata bukan hanya bulan pernikahan Nabi dengan Sayyidah Khadijah RA., tetapi juga bulan pernikahan putri Nabi, Sayyidah Fatimah RA dan seorang sahabat yang cerdas, Ali bin Abi Thalib RA. Keduanya menikah di bulan Safar tahun ke-2 Hijriah.



Saran Baca untuk Anda



Penaklukan Romawi oleh Usama bin Zaid


Roma adalah salah satu dari banyak kerajaan dengan kekuatan militer dan politik yang besar di masa Nabi Muhammad. Kehadirannya yang sakti sering menjadi kendala bagi Rasulullah dan para sahabat dakwahnya.


Pada bulan Safar tahun ke-11 Hijriah, Nabi SAW memerintahkan pasukan muslim untuk bersiap menyerang Romawi. Nabi mengangkat Usamah bin Zaid sebagai panglima perang.


Mengutip dari buku Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, pengangkatan Usamah bin Zaid menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Sebab, di antara kekuatan yang akan datang ke Romawi, adalah para kepala suku Ansar dan Muhajirin. Bahkan salah satunya adalah Umar bin Khattab RA. Menderita penyakit yang mematikan, Nabi SAW kemudian menampakkan diri kepada orang-orang yang ragu-ragu Usama bin Zaid dengan kepala terangkat tinggi dan duduk di podium, Nabi SAW kemudian berkata.


BacaJuga : 3 Keutamaan bulan Safar


“Wahai manusia! Jalankan pengiriman Usama. Demi Allah, jika Anda berbicara (meragukan) tentang kepemimpinan Usamah, maka Anda berbicara (meragukan) tentang kepemimpinan ayah Anda. Memang, dia layak menjadi seorang pemimpin, sama seperti ayahnya yang layak menjadi seorang pemimpin."


Nabi SAW kemudian turun dari mimbar. Dan pasukan yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid dengan tergesa-gesa mempersiapkan perang, lalu berangkat lagi hingga hari pertempuran, setelah itu misi dilanjutkan oleh Abu Bakar. 


Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: