Download Aplikasi SantriLampung.

You may want to read this post:

Ilmu hasil tafakkur



Sahabat, Bagaimana kabarnya ? Semoga selalu dalam pemeliharaa Allah, sebaik-baik dzat yang maha memelihara ciptaaNya. Suatu hari Luqman Al Hakim memberi nasihat kepada anaknya ; 


"Wahai anakku, sesungguhnya hikmah itu mendudukkan orang-orang miskin di tempat para raja." 



Mengetahui kebenaran sebagaimana yang dimaksud di atas, itulah yang disebut hikmah. Sederhananya memahami makna kebenaran dari nasihat itu disebut ilmu hikmah. Dengan hikmah, manusia akan lebih mudah menjalani hidup sesuai dengan kehendak ilahi, karena hikmah akan berfungsi sebagai kendalinya. 



Sama seperti halnya dengan rezeki, maka al-hikmah ini pun hanya diberikan Allah kepada orang-orang yang berusaha untuk mendapatkannya; yaitu orang yang menggunakan kemampuan akal dan rasa yang dimilikinya untuk berpikir (bertafakur). Semakin sungguh-sungguh usaha yang dilakukannya, maka semakin tinggi pula kualitas al-hikmah yang diperoleh dari-Nya. Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, 



"Tiada ilmu yang lebih baik daripada hasil tafakur." 



Di dalam A-Qur'an, ditemukan tidak kurang dari 130 kali perintah Allah untuk berpikir (antara lain pada surat Shaad:29, Adz-Dzariyaat:20-21, Yunus:24); serta kehinaan akan menimpa orang yang tidak mau berpikir (A-Furqan:44, A- A'raaf:179, Al-Mulk:10). Berpikir terbukti merupakan pelita hati, karena itu apabila ia tidak dihidupkan, maka hati akan gelap gulita. Orang yang serius berpikir tentang apa-apa yang telah Allah ciptakan; atau pun tentang sakratulmaut, siksa kubur, maupun kesulitan-kesulitan yang akan dijumpai di hari kiamat kelak, niscaya akan mendapatkan pencerahan jiwa. 



Demikian besar keutamaaan bertafakur, sehingga Rasulullah pun pernah bersabda: 



"Bertafakur sejenak lebih baik daripada ibadah satu tahun". 



Mengapa Rasulullah berwasiat demikian ? hal itu semata-mata karena beliau ingin menyelamatkan umatnya agar kelak tidak dijadikan untuk isi neraka, sebagaimana peringatan Allah dalam Al-Qur'an: 



Dan sesungguhnya Kami ciptakan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakan untuk memaha-mi ( ayat-ayat Allah ), mempunyai mata tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), mempunyai telinga tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al-A'raaf (7):179)



Demikian semoga menggugah jiwa yang terlena dan terpukau oleh dunia agar tidak lupa.
Santri Lampung

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
 
Desain Kalender 2025 Download

Ads by Google Pasang Iklan Klik Disini
Daftar Baca :
Sαƙʅαɾ Jιɯα - ⓢⓤⓑⓐⓡⓓⓘ.ⓒⓞⓜ Developed by Jago Desain