Download Aplikasi SantriLampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post:

Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan

Al-Qur’an tidak secara langsung mengemukakan tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan, namun perintah atau statemen tersebut tersirat dalam beberapa ayat yang mengisyaratkan tentang hal itu. 




Dalam makalah ini, penulis hanya mengambil beberapa sampel saja, karena tidak mungkin penulis membahas secara detail semua ayat tarbiyah. Berikut ini ayat yang menunjukkan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan:




Al Qur'an Surat At-Tahrim/66:6




يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ 




Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”( Q.S. at-Tahrim/66:6).




Al Qur'an Surat Luqman/31:12-19




وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ  وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ  يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ  يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُور وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ 




Artinya: ”Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”(12) 




Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”(13) 




Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(14) 




Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (15) 




Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.(16) 




Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(17) 




Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(18) 




Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.(19)”.(Q.S.Luqman/31:12-19).




Apabila kita perhatikan, terjemahan DEPAG di atas, nampaknya tidak menyebutkan secara eksplisit atau langsung tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya, namun bagi orang-orang yang berpikir dan mengerti tentang al-Qur’an, ayat tersebut dapat dipahami dengan mudah. Maka dapat dikatakan jika dalam terjemahan Depag belum dapat dilihat langsung tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak, kecuali bagi orang-orang yang berpikir dan meneliti tentang al-Qur’an.












Literatur :


  1. Ar-Rifa’i,M.Nasib ,Ringkasan Tafsir ibnu katsir,(Jakarta:Gema insani.1999)
  2. Dawud,Abu,Sunan AbuDawud.(Beirut:Dar al-Ma’arif,t.th.,)
  3. Departemen Agama RI.Ilmu Pendidikan Islam,(Yogyakarta:Proyek Pembinaan Perguruan tinggi Agama Islam,1982).
  4. Darajat, Zakiyah,Imu pendidikan Islam,(Jakarta.:Bumi Aksara ,1997 ).hlm.56
  5. Darajat,Zakiyah dkk,Islam untuk Disipilin Ilmu pendidikan ,(Jakarta.:Bula Bintang ,1987 ).
  6. Eriyanto,Analisis isi,(Jakarta:Prenada Media Group.2011)cet.1.
  7. Halim,M.Nippan Abdul ,Anak shaleh Dambaan Keluarga,(Yogyakarta: Mitra Pustaka,2003)cet.3
  8. Hasan Basri. Filsafat Pendidikan Islam.(Bandung: Pustaka Setia, 2009),
  9. Hurlock, Elizabet B.,Psikologi Perkembangan,suatu pendekatan sepanjang Rentang kehidupan.Edisi kelima.
  10. Imam Bukhari,Shahih Bukhari,hadist nomor 1296,(Beirut Dar al-Ma’arif,t.th.,)
  11. Lubis Salam,Keluarga Sakinah,(Surabya:Terbit Terang,t.th),
  12. Majah, Ibnu,Sunan Ibnu Majah,hadist nomor 3661,juz11,(Beirut:Dar al-ma’arif,t.th.,)
  13. Nasution,Thamrin dan Nurhalijah Nasution,Peranan Orangtua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak,(Yogyakarta:Kanisinus,1985).
  14. Nugraha,Ali dan Neny Ratnawati,Kiat-kiat Merangsang kecerdasan anak,(Jakarta:Pustaka Swara,2003).cet1
  15. Saebani,Beni Ahmad dan Hendra Achdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam Jilid 1.(Bandung: Pustaka Setia, 2009).
  16. Sitorus,Masganti,Metodologi Penelitian Pendidikan Islam,IAIN.Press,2011.
  17. Syaodih,Nana Sukmadinata,landasan Psikologi Proses pendidikan(Bandung:Rosda Karya.2003)cet.1
  18. Tafsir,Ahmad,ilmu pendidikan dalam perspektif Islam,(Bandung: Rosda Karya,2001)
  19. W.J.S.Poerwadarminta.Kamus Besar Bahasa Indonesia.1985

Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
You may want to read this post:
You may want to read this post: