tag:blogger.com,1999:blog-82871104378859572282024-03-27T13:37:25.224+07:00Sαƙʅαɾ JιɯαPengantar Mencapai Pencerahan JiwaMbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comBlogger192125tag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-28255387481789101812024-03-02T09:12:00.003+07:002024-03-02T09:17:13.311+07:00Renungan Kehidupan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFYqJ6U2S1XnA6Nrfmm2ksCpKqghczRQSS0C-Lm2csfbksppu-xTRFW1QDkRFBgFZNd8sh4L27FSMvJDqgfjbeqQgmiRmIl8RPQTyZnSlupo958rvDHRkUKWDRQCp_FI0kCuhJY1qUy2RA6XzJ8mRkyX1VTgVDDUj3fL3dc8Qz1clZHNEJbfx3paMHnF0/s464/20240302_091128.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="290" data-original-width="464" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFYqJ6U2S1XnA6Nrfmm2ksCpKqghczRQSS0C-Lm2csfbksppu-xTRFW1QDkRFBgFZNd8sh4L27FSMvJDqgfjbeqQgmiRmIl8RPQTyZnSlupo958rvDHRkUKWDRQCp_FI0kCuhJY1qUy2RA6XzJ8mRkyX1VTgVDDUj3fL3dc8Qz1clZHNEJbfx3paMHnF0/s320/20240302_091128.jpg" width="320" /></a></div><p>Sahabat Pembaca SaklarJiwa yang senantiasa terpelihara kesucian dan kemurnian jiwanya. Dunia ini ibarat sebuah lautan yang luas, dan kita adalah kapal yang berlayar dilautan yang telah banyak kapal karam didalamnya. Namun andai muatan kapal kita adalah iman,dan layarnya adalah takwa, yakinlah bahwa kita tidak akan pernah tersesat dilautan kehidupan itu.</p><p>Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan.</p><p>Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupanmu sampai kamu melupakan kegagalan dan rasa sakit hati.</p><p>Ilmu dan kebijaksanaan itu adalah sahabat yang setia dalam hidup sampai ketika nafas terlepas dari badan.</p><p>Barang siapa yang dapat menahan marahnya, padahal dia berhak untuk melepaskan amarahnya itu maka Allah memenuhi hatinya dengan iman dan rasa aman serta ketenangan.</p><p>Berfikir sebelum berbuat adalah satu kebijaksanaan, berfikir setelah berbuat adalah satu kebodohan, sementara berbuat tanpa berfikir adalah seribu kebodohan.</p><p>Sebenarnya kegagalan kita bukanlah karena adanya kesulitan yang menghambat langkah kita, Tetapi karena ketidak beranian untuk melawan rasa takut dalam diri.</p><p>Jadilah manusia yang pada saat kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tapi hanya kamu sendiri yang menangis. Dan pada saat kematianmu semua orang menangis sedih, tapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.</p><p>Berbuatlah dan jalankan semua impianmu, karena sebenarnya dalam dirimu telah terdapat energi dan kemampuan untuk melakukan apapun.</p><p>Berduka, berkabung dan menyesali tak kan pernah mampu mengubah keadaan. Hanya bergerak, melangkah dan berbuatlah yang bisa menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan.</p><p>Burung Hantu dijadikan simbol kebijakan, karena Seekor burung hantu yang bijaksana duduk di sebatang dahan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia berbicara. Semakin sedikit ia bicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa kita tidak mencoba menjadi seperti burung hantu yg bijaksana itu?</p><p>Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki.</p><p>Kita Selalu punya pilihan tiap hari. Tinggal kita memilih, memulai niat baik yang kemarin, ataukah menunggu dan mendapatkan rasa penyesalan besok.</p><p>Jika kamu melihat dunia, maka lihatlah kebawah, karena jika kau menengadah, maka yang kau dapatkan adalah sakit leher dan mata yang berkunang-kunang.</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-12902771045645161972024-03-01T18:06:00.001+07:002024-03-02T09:18:13.442+07:00Teman duduk yang sejati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-UJjyPaQk_jU/V08DEH1qBYI/AAAAAAAANAQ/Mw5zzW0amQABFVAJpWTQ76rzrnSZX7PFgCLcB/s1600/364-cara-duduk-sehat-yang-mencegah-dari-kematian-dini.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-UJjyPaQk_jU/V08DEH1qBYI/AAAAAAAANAQ/Mw5zzW0amQABFVAJpWTQ76rzrnSZX7PFgCLcB/w400-h266/364-cara-duduk-sehat-yang-mencegah-dari-kematian-dini.jpg" width="400" /></a></div>
<p>Sahabat SaklarJiwa; Ketahuilah bahwa ‘sahabatmu’ yang tak pernah berpisah denganmu entah dalam keadaan diam, bepergian, tidur, diam, bahkan dalam hidup dan matimu adalah Tuhan Penciptamu. </p><p>Selama engkau mengingatNya, niscaya Dia menjadi ‘Teman dudukmu’. Sebab, Allah Swt. berkata, “Aku adalah teman duduk bagi orang yang berzikir pada-Ku.” Selama hatimu sedih karena tak mampu menunaikan kewajiban agamamu, maka Dia senantiasa menyertaimu. Sebab Allah Swt. berfirman, “Aku berada bersama mereka yang hatinya sedih karena-Ku.” </p><p>Apabila engkau betul-betul mengenali-Nya, niscaya engkau akan menjadikan-Nya sebagai ‘sahabat’ dan niscaya engkau akan meninggalkan yang lainnya. Jika engkau tak mampu melaksanakan hal itu setiap waktu, maka engkau harus menyediakan waktu di malam dan di siang hari untuk kau pergunakan berkhalwat bersama Tuhan dan merasakan kenikmatan bermunajat kepada-Nya. </p><p>Berkenaan dengan hal itu, engkau harus mengetahui adab-adab menjalin hubungan dengan Tuhan. Yaitu, menundukkan kepala, menjaga pandangan mata, mengkonsentrasikan pikiran, senantiasa diam, menenangkan anggota badan, segera mengerjakan perintah, meninggalkan larangan, tidak menolak takdir, senantiasa berzikir dan berpikir, mengutamakan yang hak atas yang batil, putus asa dari makhluk, tunduk dengan perasaan hormat, risau diliputi oleh rasa malu, tenang dalam berusaha karena yakin atas jaminan-Nya, bertawakal kepada karunia Allah Swt. Semua ini harus menjadi karaktermu sepanjang siang dan malam. </p><p>Itulah adab menjalin hubungan dengan ‘Teman yang tak pernah berpisah denganmu.’ Adapun semua makhluk, dalam waktu tertentu akan berpisah denganmu.
Semoga yang sedikit ini memberikan ketukan hangat pada jiwa jiwa yang lupa kemana arah sebenarnya... dan menjadikan pengguna jiwa itu sadar bahwa dalam keadaan yang bagaimanapun ia selalu dengan teman yang sejati yang harus selalu diingat (dzikir). DIA lah Allah aza wajalla.</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-78879424840630019622024-02-28T00:30:00.000+07:002024-02-28T00:30:23.268+07:00Masalahmu berat Hubungi Allah saja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnDj3M4mZloSubeoTUcceq0kmK-0kIUjkZYdlF06ykudsy4MPWxQHun4J1tNxZ19DyZShEOUkA0N13JEgWjhRE9H4mOIIVwcJqZVIEnvdvqTdckBr__Qu9qotzOG8sLtGesjQdiSmnNwsDpSPBZp14Zj6H2wXCY0RMrh6KySmbYx6HcOARLAGMQl0A4_4/s600/Analisis-Term-Kafir-dan-Hate-Speech-scaled.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="338" data-original-width="600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnDj3M4mZloSubeoTUcceq0kmK-0kIUjkZYdlF06ykudsy4MPWxQHun4J1tNxZ19DyZShEOUkA0N13JEgWjhRE9H4mOIIVwcJqZVIEnvdvqTdckBr__Qu9qotzOG8sLtGesjQdiSmnNwsDpSPBZp14Zj6H2wXCY0RMrh6KySmbYx6HcOARLAGMQl0A4_4/s320/Analisis-Term-Kafir-dan-Hate-Speech-scaled.jpg" width="320" /></a></div><p>Saat ini telekomunikasi menjadi lebih mudah dan lebih canggih. Bahkan kini setiap negara memiliki nomor darurat untuk mendapatkan sejumlah pelayanan atau tindakan yang cepat. Meski begitu tidak semua nomor tersebut mampu menyelesaikan semua masalah yang sedang kita dihadapi.</p><p>Banyak dari kita yang lebih memilih menghubungi teman atau saudara untuk sekedar mengungkapkan permasalahan yang ada. Padahal bisa jadi permasalahan yang kita miliki hanya menjadi beban dan masalah baru bagi mereka. Mereka pun belum tentu memiliki solusi atas segala permasalahan yang kita hadapi.</p><p>Hidup Penuh Dengan Masalah? Ini Nomor Darurat Untuk Menghubungi Allah</p><p>Allah Ta’ala sebenarnya telah memberikan kita petunjuk bagaimana menghubungi Allah lewat nomor darurat ketika dilanda sebuah masalah. Namun nomor disini bukanlah harus berkomunikasi menggunakan ponsel atau telepon, melainkan menggunakan kitabullah Al Qur’anul Karim.</p><p>Berikut adalah nomor darurat yang bisa kita gunakan untuk menghubungi Allah atas permasalahan yang kita hadapi.</p><p><br /></p><p><br /></p><p>1. Hubungi 2:286 Saat Hati Sedang Sedih</p><p>Nomor 2: 286 yang dimaksudkan disini adalah Al Qur’an surat ke-2 yakni Al Baqarah ayat 286 yang berbunyi:</p><p>“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS Al Baqarah 286).</p><p>Sangat jelas ketika kita dilanda kesedihan, maka melalui ayat tersebut kita diingatkan bahwa Allah-lah yang telah menciptakan kesedihan dan tidak akan pernah melebihi kesanggupan kita sebagai hamba-Nya yang lemah. Karenanya tidak perlu kesedihan tersebut hinggap berlarut-larut.</p><p>Bahkan kesedihan atas sesuatu yang kita benci boleh jadi adalah baik bagi kita, begitu pun sebaliknya, sebagaimana yang tertera dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 216.</p><p>“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak tidak mengetahui.”(QS Al Baqarah 216)</p><p><br /></p><p>2. Hubungi 9:129 Untuk Yang Merasa Sepi Dalam Kehidupan</p><p>Tidak dapat dipungkiri bahwa ada suatu kondisi dimana kita merasa kesepian di dalam hidup ini, meskipun di luaran nampak begitu ramai. Hal ini pun akan membuat kita frustasi dan hilang arah. Untuk itu Allah memberikan solusinya dengan nomor 9:129 yakni surat At Taubah ayat 129.</p><p>“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada illah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal.” (QS At Taubah 129)</p><p><br /></p><p>3. Hubungi 13:28 Untuk Hati Yang Sulit Tentram</p><p>Ketentraman hati akan berpengaruh besar dalam menjalani setiap kehidupan. Namun saat ini banyak orang yang sulit memiliki ketentraman tersebut lantaran banyaknya pikiran ataupun masalah lain yang sudah menumpuk dan sulit dihilangkan. Akibatnya segala keputusan pun menjadi tidak karuan lantaran tidak adanya ketentraman.</p><p>Karenanya Allah memberikan solusi untuk mencari surat ke-13 ayat 28 dalam Al Qur’an.</p><p>“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS Ar Ra’d 28).</p><p><br /></p><p>4. Hubungi Nomor 79:22 Saat Diri Merasa Tidak Dihargai</p><p>Tidak ada manusia yang karya atau kerjanya suka diacuhkan dan tidak dihargai. Memang sudah menjadi sifat manusia untuk dihargai dan dipuji. Karena jika kita sudah tidak dihargai, yang ada hanyalah kemarahan dan emosi yang terus ada dalam hati.</p><p>Efeknya tentu saja kita akan memperbincangkan kejelekan orang lain dan bisa jadi menimbulkan fitnah.</p><p>Ketahuilah bahwa Allah menjelaskan dalam Al Qur’an surat ke-79 (Al Insan) ayat 22 untuk senantiasa bersabar dan tidak perlu merasa tidak dihargai.</p><p>“Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan).” (QS Al Insan 22)</p><p>Sehingga jika kita telah berbuat yang terbaik namun tidak dihargai, maka balasannya akan terasa di kemudian hari. Jadi yakinlah bahwa Allah Maha Membalas segala hal apapun itu.</p><p><br /></p><p>5. Hubungi Nomor 94:5-6 Jika Memperoleh Kesulitan</p><p>Hidup yang dijalani akan ada suka maupun duka. Bahkan seringkali kita akan dilanda kesulitan yang bertubi-tubi. Tak heran jika akhirnya kita pun mengungkapkan kesulitan tersebut kepada orang lain dahulu. Padahal Allah-lah sebaik-baik tempat mengadu.</p><p>Untuk mengatasi kesulitan dalam hidup, perbaikilah mental dan keimanan kita dengan nomor 94:5-6 yang berarti bacalah dan dalamilah isi dari surat Al Insyirah ayat 5 dan 6.</p><p>“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al Insyirah 5-6).</p><p>Lihatlah betapa Allah memberikan keyakinan kepada kita selaku hamba-Nya bahwa bersama dengan kesulitan akan ada kemudahan dan janji Allah adalah pasti. Karenanya kita pun dituntut untuk bersikap optimis dan tidak mudah menyerah ketika mengalami kesulitan karena pasti ada jalan keluarnya.</p><p>Itulah nomor-nomor darurat untuk menghubungi Allah dengan cepat ketika kita dilanda suatu masalah. Semoga dengan hal tersebut kita pun menjadi lebih dekat dan lebih taat kepada-Nya. Aamiin</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-56710112648535023062024-02-20T10:48:00.001+07:002024-02-20T10:48:52.110+07:00Kesempurnaan Dunia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvUqGhic1OHPEc-DLpFwdVtvQirFjxtwxi-oJIw1Sue3NDTMJhXX_mQdy86-ks7caD8Zi3-FAbmD96i2EdO4MxBR2LrueqgBsVKmXdPOVkPnCyMCAoc0H3Umh42whzOZALdHhs8MpdC8ORDqJkOUhH0uXJ0WoTDa3nkJoTEboYp58D7CWDHtE6V2Zeg4Y/s780/images%20(48).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="780" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvUqGhic1OHPEc-DLpFwdVtvQirFjxtwxi-oJIw1Sue3NDTMJhXX_mQdy86-ks7caD8Zi3-FAbmD96i2EdO4MxBR2LrueqgBsVKmXdPOVkPnCyMCAoc0H3Umh42whzOZALdHhs8MpdC8ORDqJkOUhH0uXJ0WoTDa3nkJoTEboYp58D7CWDHtE6V2Zeg4Y/s320/images%20(48).jpeg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Wahai jiwa-jiwa yang sedang mengembara, berkelana mencari ujung dari segala ujung dunia yang tak bertitik itu, dengarlah aku.</div><div><br /></div><div>Aku tinggal di hamparan sebuah daratan yang paling tidak sempurna, aku seorang anak manusia yang terbentuk dari gumpalan kabut putih dan unsur-unsur yang membingungkan. Aku bergerak pada dunia-dunia yang telah berakhir, dan mimpi yang telah direncanakan, serta pandangannya yang telah digulung dan didaftar.</div><div><br /></div><div>Kebajikan mereka dihitung, Dosa mereka ditimbang, dan meskipun sampai sesuatu yang tak terhitungpun apabila melewati cahaya senja baik dosa maupun kebajikan semuanya direkam dan didata. Ada siang dan malam hari yang dibagi dalam musim yang dibuat dan diperintah oleh aturan yang tidak bisa diragukan keakuratanya.</div><div><br /></div><div>Untuk makan, minum, tidur, menutupi ketelanjangan seseorang dan kemudian akan menjadi khawatir dengan waktu.</div><div><br /></div><div>Untuk bekerja, bermain, berdendang, berdansa dan masih saja berbohong saat jam menunjukan waktu.</div><div><br /></div><div>Untuk memikirkan, merasakan dan selanjutnya berhenti berpikir dan merasa ketika bintang tertentu muncul dari balik cakrawala.</div><div><br /></div><div>Untuk merampok tetangga dengan senyuman, memberikan hadiah dengan sebuah lambaian tangan yang ramah, memuji dengan bijaksana, menyalahkan dengan kewaspadaan, menghancurkan sekeping jiwa dengan sebuah kata, membakar tubuh dengan sebuah tarikan nafas, dan mencuci tangan saat hari kerja usai.</div><div><br /></div><div>Untuk mencintai sesuai aturan yang ditetapkan, menghibur diri seseorang terbaik dalam sebuah sikap yang penuh kedewasaan, beribadah secara tepat, bersekongkol dengan cerdik bersama para setan, dan melupakan seluruhnya seolah ingatannya telah sirna.</div><div><br /></div><div>Untuk berbahagia dengan sebuah semangat, merenung dengan penuh pertimbangan, menikmati kebahagian yang manis, mendapatkan kemuliaan dan kemudian mengosongkan piala sehingga esok bisa terisi kembali.</div><div><br /></div><div><br /></div><div>Segala hal ini ya Allah ya Rabb,</div><div><br /></div><div>Diyakinkan dengan pemikiran yang matang, dilahirkan oleh ketentuan, dipelihara dengan kepastian, diperintah oleh sebuah ketentuan, diarahkan oleh alasan, dan kemudian dibunuh dan dikuburkan setelah ada metode perkiraan. Dan bahkan sampai pada pusara mereka membisu dalam jiwa insan, diberi angka dan tanda.</div><div><br /></div><div>Ini dunia yang sempurna, sebuah dunia yang hanya mengenal kebaikan, dunia dari keagungan yang menakjubkan, buah-buahan ranum dipertamanan Tuhan, Allah, sang maha pencipta dan pemelihara alam semesta.</div><div><br /></div><div><br /></div><div>Namun, mengapa aku harus berada disini?</div><div><br /></div><div>Aku hanyalah benih hijau dari nafsu yang tak terpenuhi, badai topan menggila yang tidak berusaha mengelana ke ujung barat atau ujung timur, dan bongkahan hitam dari planet yang terbakar.</div><div><br /></div><div><br /></div><div>Allah,</div><div><br /></div><div>Segala puji dan syukur yang terpanjatkan atas kasih sayang dan kepemaafanmu dalam menuntun hamba dan jiwa-jiwa yang mengembara tak tentu arah itu.</div>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-73828903106342688392024-02-19T23:07:00.001+07:002024-02-20T06:35:46.951+07:00Renungan Seket <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw0QnHsKkARDUGUWJez2DMfL7cWk1JayMvkmmydgGeiotVPaTfDFgwAIn0W3i-uxePl4edsuwquXRbfkZa1JK9716iA0mqk-KwJI407_c-StK7z1HyE8UR_xmP4U90bBs1-CQsgp1aVFA9ZUzmXdaQpXBiER00wui4L9yL3CNXXyHhvhhofAOeFvV4Nq0/s1914/20240219_225730.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1342" data-original-width="1914" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw0QnHsKkARDUGUWJez2DMfL7cWk1JayMvkmmydgGeiotVPaTfDFgwAIn0W3i-uxePl4edsuwquXRbfkZa1JK9716iA0mqk-KwJI407_c-StK7z1HyE8UR_xmP4U90bBs1-CQsgp1aVFA9ZUzmXdaQpXBiER00wui4L9yL3CNXXyHhvhhofAOeFvV4Nq0/s320/20240219_225730.jpg" width="320" /></a></div><p>Sahabat <b>SaklarJiwa</b> yang dicerahkan Allah hati juga jiwanya, ananda ingin mengajak kepada siapa saja mari merenung sejenak. Tentang hal yang dirahasiakan kedatangannya namun bisa datang kapan saja. Yakni kematian. Sahabat merenung tentang kematian memiliki fahala yang besar. Dampaknya pada diri selanjutnya pun akan membawa kepada perubahan ke arah yang lebih baik. Ini cuma 50 doang sedikit.</p><p><br /></p><p></p><ol class="step noList" style="text-align: left;"><li>Jika aku mendengar berita tentang kematian seorang saudaraku, maka aku merasa seolah salah satu anggota tubuhku ada yang hilang dari diriku.</li><li>Dan ingatlah, Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang atau sesuatu yang bernyawa apabila sampai ajalnya dan Allah amat mendalam pengetahuannya mengenai segala Yang kamu kerjakan (QS. Al-Munafiqun : 11).</li><li>Gantungkanlah kematian di pelupuk mata agar kau selalu ingat Allah SWT.</li><li>Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan bagi kami untuk keluar dari neraka”. (QS. Ghafir : 11).</li><li>Kematian adalah gerbang menuju hari pembalasan.</li><li>Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS. Ali Imran : 185).</li><li>Jika kematian datang, tidak ada teman, tidak juga keluarga, dan tidak ada harga kekayaan. Hanya aku dan amalku.</li><li>Kematian bagi setiap manusia sudah jelas dan pasti. Tinggal menunggu jadwal kita. Masihkah kita bermain-main dengan kehidupan ini?.</li><li>Masihkah kita ingin bermain-main di tepi jurang kematian? Belumkah saatnya kita menjadi menjadi hamba yang tunduk dan khusyu’ kepada-Nya?.</li><li>Masihkah kita bermain-main dengan dosa dan menganggap dosa adalah hal yang sepele dan tidak ada hubungannya dengan kematian?.</li><li>Di mana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan…. (QS. An-Nisaa’ : 78)</li><li>Orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata, “Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali”. (QS. Al-Baqarah : 156)</li><li>Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara seketika, lalu menceritakan pengalaman sakaratul maut kepada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut dan mulai menangisi diri kalian sendiri. (Imam Ghazali).</li><li>Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan (QS. Al-Ankabut : 57)</li><li>Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya maka sesungguhnya kematian itu akan menemani kamu pada waktunya.</li><li>Jika engkau miskin senangkanlah pula hatimu, karena engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang selalu menimpa diri orang-orang kaya. Sesungguhnya kekayaan tidak akan menyertaimu dalam kubur.</li><li>Sebelum terjadinya hari kiamat, akan terjadi kematian yang amat menakutkan dan kemudian dari itu terjadilah tahun-tahun gempa bumi. Hal itu sungguh amat menakutkan.</li><li>Kehidupan setelah kematian, ke manakah kita akan pergi setelah kematian itu?.</li><li>Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya (al-Fajr : 27-28)</li><li>Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr)</li><li>Renungilah hakekat kehidupanmu dan persiapkan dirimu untuk menghadapi kematian.</li><li>Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya. (HR. Muslim)</li><li>Mayat manusia itu diikuti oleh tiga hal, dua kembali dan satu yang tetap bersamanya. Dia diikuti keluarganya, hartanya, dan amalnya. Keluarga dan hartanya kembali, sementara amalnya tetap bersama. (HR. Bukhari, Muslim).</li><li>Katakanlah wahai Muhammad: “Sebenarnya maut yang kamu melarikan diri daripadanya itu, tetaplah ia akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata lalu ia memberitahu kepada kamu apa yang kamu telah lakukan” (QS. Al-Jumuah : 8)</li><li>Ingatlah mati, karena kematian tidak akan melupakanmu.</li><li>Kita tidak akan pernah tahu, kapan kematian menjemput kita.</li><li>Kematian adalah sebuah kepastian yang nyata.</li><li>bila waktu sudah berlalu dan umur telah berakhir, teman terbaikmu adalah amal</li><li>Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan yakni kematian. (HR. At-Tirmidzi)</li><li>Cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat manusia.</li><li>manusia mulia adalah yg banyak mengingat mati</li><li>Manusia yang benar-benar buta adalah mereka yang hidup tanpa dapat melihat adanya kematian di hadapan mereka.</li><li>hidup dan mati sama-sama butuh persiapan, tapi persiapan mati sering sekali dilupakan</li><li>Kematian tidak dapat diproyeksikan tapi dapat dipersiapkan.</li><li>Yang singkat itu adalah waktu, yang mampu itu adalah dunia, yang dekat itu adalah kematian, dan yang besar itu adalah hawa nafsu.</li><li>Dua perkaya yang ada dalam kehidupan seorang manusia yaitu angan-angan dan kematian. Angan-angan akan memanjangkannya dan kematian itu akan memendekkannya.</li><li>Kematian tidak mengenal muda atau tua, tidak cepat atau sesaat, tidak leweat meski sedetik. Siapkah kita menghadapinya.?</li><li>Tidak semua yang kita inginkan harus terjadi seketika. Kita tidak hidup di dunia dongeng, tapi di dunia nyata yang pasti menghadapi kematian juga.</li><li>Dan mereka bertanya kepadamum tentang roh. Katakan: Roh itu dari perkara urusan Tuhanku, dan kamu tidak diberikan ilmu pengetahuan melainkan sedikit saja. (Al-Isra’ : 85)</li><li>Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan duniawi. Ia bernama kematian.</li><li>Seandainya kematian merupakan tempat peristirahatan yang tenang dari seluruh keluh kesah hidup manusia di dunia, niscaya kematian merupakan suatu kabar gembira yang dinanti-nantikan bagi setiap insan. Akan tetapi kenyataannya berbeda, setelah kematian itu ada pertanggungjawaban dan ada kehidupan.</li><li>Saat malaikat izrail mencabut nyawa alangkah malangnya saat ajal tiba bila masih berlumur dosa berbalut nista.</li><li>Ketahuilah bahwa iblis selalu datang mengganggu ketika anak adam sedang sakaratul maut. Maka perbanyaklah mengucapkan “Laa ilaaha illallah”</li><li>Ingatlah ajal tidak menunggu taubat kalian.</li><li>Sadarlah diri, tahu diuntung, sebelum waktu keranda diusung.</li><li>Mungkin sekarang kau melihat orang lain dikafankan, tapi suatu saat akan tiba juga giliranmu. Sudah siapkah kalian?.</li><li>Hidup hanya mencari ijazah, gelar dan harta? jenazahmu tidak butuh itu semua!</li><li>Renungkanlah, jika besok kalian mati, apa yang akan kalian bawa beserta kematian itu?.</li><li>Hiasi harimu dengan tilawah al-Qur’an dan pasti kau bahagia saat ajal menjemputmu.</li><li>Mati tak mengenal waktu. Mari persiapkan dengan sebaik-baiknya. Jangan mencari alasan dan membuang-buang waktu</li></ol><p></p><p><br /></p><p>Al hamdulillah, semoga 50 renungan di atas merefleksi kita dari ketidak sadaran lalu kemudian menjadikan kita sadar. Ora keroso lha kok wis tuwo... gek yo opo sing arep tak gowo ngadep kang moho kuoso...</p><p><br /></p><p>Akhirnya ananda doakan semoga yang membaca ini, membagikan ini, dirahmati Allah dan diberikan nikmat mati menurut jadwal taqdirnya dalam keadaan khusnul khotimah. </p><p><br /></p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-3559611118857809652024-02-19T17:32:00.005+07:002024-02-19T19:53:25.692+07:00Setiap Manusia Mampu Melihat Allah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8n3uzClEAU1CCgWM_Mm3F0UTSI8RB5GZGhV2-ko4MYQpmsZHKp7kAooL1dXpnf-uLmodDDZBi3IPOaPpfru73wgFeL_B6wzHYHPNMUFiwhgbp5JleZQJssTpdZSMPeT10zjb26s-kLq2XjUbEt9QNXomC6FwThQCyOKPGOrlTiF07DMKwxES4JuCpg8k/s5102/20230320_120918.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2965" data-original-width="5102" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8n3uzClEAU1CCgWM_Mm3F0UTSI8RB5GZGhV2-ko4MYQpmsZHKp7kAooL1dXpnf-uLmodDDZBi3IPOaPpfru73wgFeL_B6wzHYHPNMUFiwhgbp5JleZQJssTpdZSMPeT10zjb26s-kLq2XjUbEt9QNXomC6FwThQCyOKPGOrlTiF07DMKwxES4JuCpg8k/s320/20230320_120918.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>
Menurut Syekh Ahmad bin Muhammad Ataillah, semua
manusia mampu "melihat" Allah. Hal ini disebabkan karena
memang manusia sudah dikaruniai Allah dengan basirah (mata
hati), yaitu penglihatan hati nurani yang mampu menembus hijab
kegelapan antara hamba dengan Tuhannya. Tidak ada seorang
pun yang mampu menghalangi apalagi menutup basirah yang
telah dikaruniakan Allah kepada setiap hamba-Nya itu. Adapun
bila kenyataannya hamba itu belum dapat "melihat' Allah dengan
hasirah nya, hal ini disebabkan karena hati si hamba itu tertutup
oleh hijab hitam pekat yang mengakibatkan basirah nya itu
terhalang tidak mampu melihat Tuhannya. Bila demikian halnya,
maka diperlukan kekuatan yang mampu menyingkap tabir hijab
tersebut. Kekuatan ini tidak lain adalah kekuatan rohani si hamba
sendiri. Bila ia tidak berjuang keras berusaha untuk menyingkap
tabir hitam ini dengan bertobat dan menyucikan hatinya tunduk
patuh hanya pada Allah, maka basirah nya selamanya akan
buta.</p><p><br /></p><p>Rusaknya hati yang menyebabkan tertutupnya basirah (mata
hati) seseorang dikarenakan ia taat pada hawa nafsunya; seperti
misalnya suka menonjolkan diri, mengecilkan orang lain, ujub,
riya, dengki, menggunjing, tergila-gila dengan kekuasaan dan
harta, khawatir jatuh sengsara dan susah, suka menjilat pada
penguasa, menjauhi orang miskin, bakhil (kikir), panjang angan
angan, tamak, hilang malunya, berdada sempit dan perbuatan
perbuatan zalim lainnya. Allah menyiratkan hal ini dalam
firman-Nya pada surat A-Jaatsiyah ayat 23, <b>"Apakah kamu tidak
melihat orang yang menempatkan hawa nafsunya sebagai Tuhan
sesembahannya." </b></p><p><br /></p><p>Adapun cara memelihara hati agar basirah nya itu dapat melihat
adalah dengan keyakinan yang terbentuk dari iman dan ilmu.
Para ahli hikmah mengibaratkan hati itu adalah sebagai pang
lima dari suatu kerajaan yang akan menghalau setiap musuh
yang datang menyerang kerajaannya. Keberhasilan sang pang
lima tentu sangat tergantung pada kecanggihan persenjataan
yang digunakan. Persenjataan dimaksud adalah iman dan ilmu,
sedangkan kecanggihannya menggambarkan tingkat keyakinan
yang terbentuk (ilmul yaqin, ainul yaqin atau yang tertinggi
haqqul yaqin). </p><p><br /></p><p>Hai orang-orang yang beriman (kepada
para Rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan
menjadikan untukmu cahaya yang dengan
cahaya itu kamu dapat berjalan dan
Dia mengampuni kamu.
Al-Hadiid (57):28 </p><p>Dan barangsiapa yang buta (hatinya)
di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia
akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).
A-Israa' (17):72 </p><p><br /></p><p>Seorang ahli hikmah berkata : </p><p>"Telitilah hatimu dalam 3 perkara : ketika
membaca Al-Qur'an, berzikir, dan shalat. Jika
dalam saat-saat tersebut tidak dapat khusuk, maka mohonlah kepada Allah agar dirimu diberi
"hati." Sebab ketika dirimu tidak mencapai
kekhusuan, sebenarnya engkau sedang tidak berhati!" </p><p><br /></p><p><br /></p><p>Catatan: Kenalilah Allah dari ciptaan-Nya! </p><p>Untuk mengenal Allah, janganlah kita membayangkan wujudnya, tapi renungkanlah hasil-hasil ciptaan-Nya. Dari penelusuran kehebatan-kehebatan ciptaan-Nya, kita akan dapat merasakan kehadiran Allah. </p><p>Dalam hadits Qudsi riwayat Al-Hakim, Allah berfirman kepada Musa : "Hai Musa!
Engkau sekali-kali tidak dapat melihat-Ku. Sungguh makhluk hidup pasti mati
melihat-Ku, yang kering pasti mengering kering kerontang; yang basah past
bertaburan. Yang dapat melihat-Ku hanyalah para penghuni surga yang tidak
akan mati pandangannya dan tidak akan hancur binasa tubuhnya."</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-73489229152023495892024-02-13T17:48:00.000+07:002024-02-13T17:48:37.290+07:00Duhai Pemuda Muslim Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp64c5GFKh1gUsvlQTc81pWIWZ_JGAjqflNj_aQeGeGe_z7moExW7EqpNz-A3sByFaUJ_4gUhOHlX9nK1X6YQQSz8-xajqhcaCzPziZJ8xBfbpo13uc8cIaXd1rCRStIIpzwJIIDt3hI3WNMnjguHs7L8fxNV0FbY4OQ1fLVfYcO3f_WpbuIDFes7XKCw/s1080/Screenshot_20240123-112542_Gallery.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="802" data-original-width="1080" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp64c5GFKh1gUsvlQTc81pWIWZ_JGAjqflNj_aQeGeGe_z7moExW7EqpNz-A3sByFaUJ_4gUhOHlX9nK1X6YQQSz8-xajqhcaCzPziZJ8xBfbpo13uc8cIaXd1rCRStIIpzwJIIDt3hI3WNMnjguHs7L8fxNV0FbY4OQ1fLVfYcO3f_WpbuIDFes7XKCw/s320/Screenshot_20240123-112542_Gallery.jpg" width="320" /></a></div><br /><p class="mobile-photo"><br /></p><div dir="auto">Assalamu'alaikum sahabat Saklar Jiwa, Berbahagialah! Karena masih hidup, berapa banyak bahkan milyaran juta sel sperma gugur tak lahir ke dunia sehingga tidak bisa menikmati hidup dan menemukan khazanah saklar jiwa. </div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto"><div dir="auto"><br /><div dir="auto">Pemuda yang baik adalah pemuda yang pandai memanfaatkan peluang masa mudanya untuk maju dan berubah. Ia menyadari bahwa peluang itu tidak akan berulang. Ia memanfaatkan masa muda sebelum datang masa lemahnya (tua), masa sehat sebelum sakitnya, masa lapang sebelum sempitnya, masa terang sebelum masa gelapnya. Bukan sekedar dalam urusan kesenangan dunia saja lebih penting dari itu kesenangan akhirat pun penting diperhatikan dan disiapkan. Karena maut paati dan waktunya tidak ada yang tahu.</div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto">Mari selagi muda, kita mulai sampai terbiasa (istikomah).</div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto">1. Ingat Allah setiap saat.</div><div dir="auto">2. Jaga Sholat Lima Waktu.</div><div dir="auto">3. Selalu Doa Birrul walidain.</div><div dir="auto">4. Berkumpul dengan Orang Sholih.</div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto"><br /></div><blockquote><div dir="auto">Aku tuliskan wasiat ini sebagai wujud kasih sayang, dengannya semoga kita semua senantiasa berada di atas jalan yang lurus yakni jalan yang Allah ridhoi.</div></blockquote><div dir="auto"><br /><div dir="auto"><br style="font-family: sans-serif;" /></div></div><div dir="auto">Satu lagi ;</div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto"><div dir="auto">Termaktub dalam sabda Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam;</div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto">"Jika kalian bisa menjamin enam hal ini, maka aku akan jamin kalian masuk surga : </div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto">[1] Jujurlah dalam berucap;</div><div dir="auto">[2] Tepatilah janjimu; </div><div dir="auto">[3] Tunaikanlah amanatmu; </div><div dir="auto">[4] Jaga kemaluanmu; </div><div dir="auto">[5] Tundukkan pandanganmu; </div><div dir="auto">[6] dan Jaga perbuatanmu." </div><div dir="auto"><br /></div><div dir="auto">(HR. Al Hakim : 8066 dan Ibnu Hibban : 107)</div><div dir="auto"><br /></div></div><div dir="auto"><p style="background-color: whitesmoke; border: 0px solid; margin: 1rem 0px;"><br /></p></div></div></div> Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-26026277715355505802024-02-12T02:08:00.001+07:002024-02-12T02:08:39.147+07:00Memupuk Keyakinan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTE8OWv1p43pLNHbBGU40mWCnDvHf5UGhVXXAzVqBMB5oJkplBDFMuX3yl2k7savRa6CXHkUPOR6Yk45zdTKvEmhwF982aWj7sFO3djJ1cmP9N1J4lgvaA_b-cPrktcgs4SpKSyp8_RSpG54E2Feg5OSkUDqA-n4oMSwJOuivKg6oHtsZV8xezX89O1yA/s2122/20240212_020514.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1508" data-original-width="2122" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTE8OWv1p43pLNHbBGU40mWCnDvHf5UGhVXXAzVqBMB5oJkplBDFMuX3yl2k7savRa6CXHkUPOR6Yk45zdTKvEmhwF982aWj7sFO3djJ1cmP9N1J4lgvaA_b-cPrktcgs4SpKSyp8_RSpG54E2Feg5OSkUDqA-n4oMSwJOuivKg6oHtsZV8xezX89O1yA/s320/20240212_020514.jpg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div>Sahabat, pupuklah keyakinan (<i>aqidah</i>) bahwa cepat atau lambat kita semua
pasti akan mati. Hal ini penting, karena dengan modal
keyakinan ini memudahkan kita untuk dapat merasakan adanya
negeri akhirat. Selanjutnya kita akan dapat menerima, bahwa
tempat kita di negeri akhirat itu tergantung dari bekal atau
pahala yang kita bawa dari dunia.<div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>"Kesadaran" akan hal ini
akan dapat memotivasi, bahwa kehidupan di dunia pada
hakikatnya adalah semata-mata karena untuk mengumpulkan
pahala, yaitu dengan jalan taat dan patuh melaksanakan
"aturan main" yang ditentukan AIlah dan Rasulullah, yang
antara lain: </div><div><br /></div><div><ol style="text-align: left;"><li>Mendirikan shalat, </li><li>Berserah diri, </li><li>Sabar waktu ditimpa
musibah atau sabar waktu diperlakukan zalim oleh orang, </li><li>Meninggalkan perbantahan sedangkan kita merasa benar, </li><li>Berlaku baik kepada orang, </li><li>Menolong orang yang sedang
kesusahan, </li><li>Tidak iri hati / dengki, </li><li>Tidak takabur / sombong, </li><li>Tidak
riya atau pamer, </li><li>Membantu dalam pekerjaan keluarga, </li><li>Tidak
menyakiti hati orang, </li><li>Tidak memutuskan persaudaraan, </li><li>Menjauhkan diri dari sikap amarah, </li><li>Berlaku bijaksana waktu
disakiti orang, </li><li>Selalu memohon ampun bila terianjur melakukan pembangkangan, </li><li>Tidak bergunjing atau membicarakan aib
orang, </li><li>Tidak berburuk sangka, </li><li>Tidak berlaku zalim ( baik itu zalim
tindakan, ucapan atau pun pikiran ), </li><li>Selalu senyum, </li><li>Memaafkan
orang yang menganiayai kita, </li><li>Selalu ingat Allah (di waktu duduk,
berjalan maupun berbaring), </li><li>Mendamaikan permusuhan, </li><li>Memuliakan tamu, </li><li>Memenuhi undangan, </li><li>Menjenguk yang sakit, </li><li>Mengajak orang ke jalan Allah, </li><li>Memenuhi janji, </li><li>Berlaku baik
terhadap tetangga, </li><li>Mengeluarkan zakat atau sedekah, </li><li>Tidak kikir, </li><li>Menjaga kebersihan, </li><li>Mendoakan orang tua, </li><li>Tidak durthaka ke
pada orang tua, </li><li>Berlaku lemah lembut kepada pembantu, </li><li>Mengantarkan jenazah, </li><li>Menuntut ilmu, </li><li>Mengamalkan ilmu, </li><li>Menyantuni anak yatim, </li><li>Bersyukur bila menerima nikmat-Nya, Melaksanakan haji, </li><li>Tidak melakukan syirik, </li><li>Bekerja, dan lain-lain
sebagainya. </li></ol></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Untuk dapat memudahkan taat pada aturan main yang dibuat
Allah dan Rasulullah saw., Kita harus memiliki fundamen
29
fundamen yang mantap, yaitu berupa pengetian yang mendalam mengenai konsepsi-konsepsi Allah tentang manusia. Jangan
mengharapkan pengertian ini datang secara instant, karena pengertian ini hanya akan dikuasai setelah melalui proses pencarian yang sungguh-sungguh [Al-isra:19). </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Bila kita tidak pernah
"menghidupkan" proses ini, maka kita tidak akan dapat mengerti secara haqul yaqin konsepsi-konsepsi Allah terhadan
manusia. Semakin dini proses ini dihidupkan, maka semakin
lengkap dan dalam pengertian yang akan diperoleh. Oleh karena
itu, bila kita mulai "menghidupkan" proses ini di usia 60-an misalnya, maka dengan sisa umur sekian, akan sedikit sekali
pengertian yang dapat diperoleh. Dan hal ini berarti semakin sulit
pula kita dapat taat pada keinginan-keinginan-Nya.
Fakta sejarah menunjukan, potensi untuk insyaf paling kuat
terdapat pada usia muda, bukan pada usia lanjut. Pemeluk
dan pengikut setia para nabi pun pada awalnya adalah para
pemuda. </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Tatkala nabi Musa as. mengajak kaumnya untuk
menyembah Allah, maka hanya para pemuda sajalah yang mau
mengikuti seruannya Munus:83]. </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Begitu juga pada tahun-tahun
pertama Rasulullah saw. menyampaikan risalah Islamnya, para
pemudalah yang lebih dulu menyambutnya. Pemuda-pemuda itu
antara lain Umar bin Khatab, Sa'ad bin Äbi Waqash, Mua'dz bin
Jabal, Abdullah bin Mash'ud, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair bin
Awwam, Ali bin Abi Thalib, dan lain-lain yang rata-rata baru menginjak usia 20 tahun. Adapun Abu Bakar Ash-Shiddiq saat ia
memutuskan untuk menjadi pengikut nabi Muhammad saw. usianya
belum mencapai 40 tahun. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Demikian pula ketika masyarakat
keranjingan menyembah berhala, tampil pula pemuda ibrahim
yang menghancurkan berhala yang mereka sembah [Al-Anbiyaa:601. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Kita pun mengenal sikap teguh para pemuda yang menentang
kompromi antara kebatilan dan kebenaran dalam kisah para
penghuni gua (ashabul kahfi); yang pada akhirnya mereka
ditidurkan Allah selama 309 tahun [A-Kahf:25],</div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Begitu juga para
nabi seperti nabi Muhammad saw., Yusuf as., Isa as., dan lain
lainnya; mereka menjadi nabi dalam usia muda. </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Hal ini semua
menunjukan bahwa potensi untuk insyaf itu boleh jadi paling kuat
terdapat pada usia muda, bukan setelah tua. Sungguh benar
ungkapan bijak yang mengatakan, </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>"Bila seseorang telah mencapai usia 40 tahun namun belum juga memutuskan untuk
mempelajari lslam, niscaya ia akan mengalami kesulitan yang
luar biasa untuk dapat menjadi Muslim yang baik."</div>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-47583374296764098072024-02-12T01:50:00.000+07:002024-02-12T01:50:10.103+07:00Pembagian Surat Al Fatihah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFvJ8KVN1tuC9LEPzk6R71zIAXbBz4-H3jFBtZ0AmAz8j8pxjzvW2tnPtIwMgCPMQYo071eJSBt6RFxM4U_1I9KB-sWnkawnpxR9G0XpUKDLLtGh-WI9n59QT4vKjC0JuXTbhgct27b50YbkHWLW3Zg0SJNBWhyv_DfqET9PrYa98Gw5buY80_EYlqsPQ/s1034/Screenshot_20240206-202058_Ana%20Muhtarif%20Al%20Khat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="602" data-original-width="1034" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFvJ8KVN1tuC9LEPzk6R71zIAXbBz4-H3jFBtZ0AmAz8j8pxjzvW2tnPtIwMgCPMQYo071eJSBt6RFxM4U_1I9KB-sWnkawnpxR9G0XpUKDLLtGh-WI9n59QT4vKjC0JuXTbhgct27b50YbkHWLW3Zg0SJNBWhyv_DfqET9PrYa98Gw5buY80_EYlqsPQ/s320/Screenshot_20240206-202058_Ana%20Muhtarif%20Al%20Khat.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Sahabat saklar jiwa, mari kita sejenak menelaah Surat Al Fatihah Surat yang dikenal sebagai Induk Al Qur'an (ummul kitab), juga yang menjadi rukun sahnya shalat.</p><p><br /></p><p>Dalam pertemuan kali ini ananda muluk tidak sedang ingin membahas tentang tafsirnya, akan tetapi akan membahas tentang Pembagian ayat dari surat Al fatihah dalam peruntukkannya. Ketahuilah saudaraku bahwa Surat bernama Al Fatihah ini adalah Surat Sakti. Sekali pun sampean dikarunia umur 10.000 tahun lamanya, sampean tidak akan sanggup menkajinya secara tuntas. Itulah sekilas tentang kesaktiannya.</p><p><br /></p><p>Sahabat saklar jiwa yang ananda banggakan, surat Al fatihah terdiri dari 7 (tujuh) ayat, tiga di antaranya untuk Allah, tiga lainnya untuk makhluk dan satu yang lainnya adalah antara Allah dengan Makhluk bernama manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Al ithoofaat Assaniyah bil Ahadits Alqudsiyah (Hidangan berharga berupa hadits Qudsi) berikut ;</p><p><br /></p><p>Artinya : "Dari Ubay ibni Ka'ab r.a. Berkata; Bersabda Rosulullah; Allah ta'ala berfirman; "Hai anak adam, aku telah menurunkan tujuh ayat, tiga diantaranya untuk-Ku, tiga untukmu dan satu yang lainnya antara Aku (Allah) dengan kamu (makhluk). Adapun yang untuk-Ku ; [1] Alhamdulillahi robbil 'alaamiin (Segala Puji Bagi Allah Penguasa Alam semesta), [2] Arrohmaanirrohiim (yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang), [3] Maaliki yaumiddiin (yang Merajai hari pembalasan)";</p><p><br /></p><p>Adapun yang diantara Aku (Allah) denganmu (makhluk); "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iinu (Hanya kepada-Mu kami Menyembah dan Meminta)". Dari ibadah manusia dan Aku (Allah) yang menolong;</p><p><br /></p><p>Adapu yang untukmu; "[1] ihdinasshirothol mustaqiim (Tunjukkilah kami kepada jalan yang lurus); dan [2] shiirothol ladziina an'amta ,alaihim ghoiril maghdhuubi 'alaihim walaa~dzholliiin (yaitu Jalan orang-orang yang Kau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai bukan pula jalan mereka yang sesat)". (HR. Thabrani dalam kitab Mu'jam Al Ausathi)</p><p><br /></p><p>Lho gus muluk, setelah saya baca ternyata ada yang kurang satu pada ayat yang diperuntukkan kepada makhluk bernama manusia, Yaps! Saudara benar dalam text asli hadits memang tidak menyebutkan ayat yang satunya, tapi Insya Allah semua sudah faham dan mengerti., ayat yang satunya adalah ayat pertama yakni "Bismillahirrahmaanirrohiim" ini adalah ayat yang diperuntukkan kepada manusia supaya menyandarkan segala sesuatunya dengan nama Allah dan karena Allah, sehingga sesuatu itu menjadi bernilai ibadah.</p><p><br /></p><p>Semoga bermanfaat.</p><p><br /></p><p><br /></p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-88999362784981165312024-02-12T01:48:00.001+07:002024-02-12T14:33:29.635+07:00Meraih Gelar Abdullah<div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim5pnse2gVn_PRmQJygNElzX11GjWBXnEUskGyS2p2RF4cs4TO11rCjgkJvI50mAHXkoARb6_7-tpo83Hi20svdu0e05ZbGUjmgSLuk8ysSYG9CFFeMYqlnP9KdQK3R_f1fmO1cW6iY8U6gE9W1sk1Ix0GmVrAesFdpse-PLe9-xuOeED3Gdc8pnSHYEo/s336/images%20(90).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="254" data-original-width="336" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim5pnse2gVn_PRmQJygNElzX11GjWBXnEUskGyS2p2RF4cs4TO11rCjgkJvI50mAHXkoARb6_7-tpo83Hi20svdu0e05ZbGUjmgSLuk8ysSYG9CFFeMYqlnP9KdQK3R_f1fmO1cW6iY8U6gE9W1sk1Ix0GmVrAesFdpse-PLe9-xuOeED3Gdc8pnSHYEo/s320/images%20(90).jpeg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Apakah status penghambaan kita kepada Allah swt sejauh ini telah di akui oleh Allah? apa selama ini kita hanya ngaku-ngaku saja? yuk kita baca hasanah dibawah ini. semoga memberikan pencerahan untuk kita dalam meraih gelar Abdullah (Hamba Allah).</p><p><br /></p><p>Sejak kecil, kita telah disilaukan dengan gelar-gelar yang harus diraih. Seperti dalam dunia pendidikan, para orang tua mendorong anaknya untuk terus berusaha meraih gelar akademik yang tinggi. Tujuannya bermacam-macam. Sebagian dari mereka ingin agar anaknya mudah mendapat pekerjaan. Ada lagi yang ingin anaknya punya wibawa yang bergengsi dengan gelar dibelakang namanya. Alhasil, gelar itu kini seakan menjadi hal yang wajib untuk memiliki hidup yang tak dipandang sebelah mata.</p><p><br /></p><p>Para orang tua rela melakukan berbagai upaya agar anaknya mendapat gelar sarjana. Mulai dari s1, s2 bahkan gelar Doktoral. Bahkan mereka rela menjual barang berharganya demi gelar sang anak. Semua itu agar si anak bisa tampil dengan gelar kebanggaannya.</p><p><br /></p><p>Tapi apakah gelar-gelar itu bisa bermanfaat di Hari Kebangkitan nanti?</p><p><br /></p><p>Apa yang akan dibanggakan seseorang saat menghadap Tuhannya?</p><p><br /></p><p>Para orang tua lupa bahwa gelar itu hanya bisa bermanfaat di dunia saja. Gelar itu cukup penting, tapi ada gelar yang lebih penting dari itu. Gelar yang bisa bermanfaat di dunia dan menjadi kebanggaan di akhirat. Gelar ini jarang dipedulikan oleh manusia. Karena mereka fokus untuk meraih gelar-gelar duniawi saja. Sementara menurut agama, gelar tertinggi seseorang adalah menjadi seorang Hamba yang sebenarnya.</p><p><br /></p><p>Jika melihat tujuan awal penciptaan, Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya.</p><p><br /></p><blockquote><p>وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ -٥٦-</p></blockquote><p><br /></p><p>“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”</p><p><br /></p><p>(Adz-Dzariyat 56)</p><p><br /></p><p>Tujuan ini bukan berarti Allah butuh kepada ibadah manusia, namun Allah ingin memberi sesuatu yang lebih pada mereka yang mau beribadah dengan penghambaan yang sebenarnya. Dia ingin mencurahkan rahmat yang lebih luas untuk manusia.</p><p><br /></p><blockquote><p>مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ -٥٧-</p></blockquote><p><br /></p><p>“Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.”</p><p><br /></p><p>(Adz-Dzariyat 57)</p><p><br /></p><p>Jangan pernah memahami ibadah dengan sebatas ritual singkat sehari-hari. Seperti solat, puasa, dzikir dan lainnya. Jika ibadah hanya diartikan sebagai ritual-ritual tersebut, begitu sedikit waktu kita untuk mencapai tujuan penciptaan Allah. Ibadah tidaklah sesempit itu. Ibadah adalah kehidupan sehari-hari yang tidak lepas dari kerelaan Allah. Bukankah mencari nafkah yang halal bagi keluarga memiliki pahala seperti seorang yang berjihad?</p><p><br /></p><p>Jika tujuan penciptaan adalah agar manusia menghamba dan beribadah kepada Allah. Bagaimana menjadi hamba Allah yang sebenarnya?</p><p><br /></p><p>Al-Abd (Hamba) menurut bahasa adalah manusia yang terkait dengan tuannya dan kehendaknya mengikuti kehendak tuannya.</p><p><br /></p><p>Hamba adalah seorang yang patuh dan pasrah mutlak kepada tuannya. Untuk lebih jelasnya, kita akan belajar kepada Imam Ja’far As-Shodiq tentang hakikat penghambaan yang sebenarnya.</p><p><br /></p><p>Suatu hari Imam As-Shodiq pernah ditanya tentang hakikat penghambaan yang sebenarnya.</p><p><br /></p><p>Imam menjawab bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan seseorang untuk mencapai tingkat penghambaan yang sesungguhnya.</p><p><br /></p><p>Pertama, seorang hamba tidak melihat bahwa dirinya memiliki sesuatu apapun atas apa yang telah Allah berikan kepadanya. Karena sebenarnya, hamba memang tidak memiliki apapun, dia melihat hartanya sebagai harta Allah dan menggunakannya sesuai dengan perintah Allah.</p><p><br /></p><p>Kedua, seorang hamba tidaklah mengatur dirinya sendiri. Dia meyakini bahwa hanya Allah lah yang berhak mengatur dirinya karena dia adalah milik Allah swt. Artinya, seorang hamba yang sebenarnya tidak akan menyimpang dari aturan yang telah Allah tetapkan.</p><p><br /></p><p>Ketiga, seluruh kesibukannya adalah apa yang telah diperintahkan oleh Tuannya. Hidupnya dihabiskan untuk berkhidmat kepada Allah swt. Melakukan apa yang di senangi Allah dan meninggalkan apapun yang tidak diridhoi-Nya.</p><p><br /></p><p>Jika semua itu telah dilakukan, apa hasilnya?</p><p><br /></p><p>Jika seorang hamba telah meyakini bahwa dirinya tidak memiliki apapun dihadapan Allah maka dia akan mudah berinfak sesuai perintah Allah untuk berinfak.</p><p><br /></p><p>Jika seorang hamba memasrahkan dirinya untuk mengikuti aturan Allah maka musibah di dunia akan remeh baginya. Karena semua yang terjadi telah Allah atur sedemikian rupa. Dan dia meyakini bahwa aturan Allah adalah yang terbaik baginya.</p><p><br /></p><p>Jika seseorang telah sibuk dengan apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Maka dia tidak akan lagi sibuk membanggakan diri dan meremehkan orang lain.</p><p><br /></p><p>Dan jika Allah telah memberi kemuliaan kepada manusia dengan tiga hal ini maka dunia, iblis dan seluruh makhluk ini akan remeh dihadapannya.</p><p><br /></p><p>Begitulah Imam Ja’far mengajari kita bagaimana menjadi hamba yang sebenarnya. Pelajaran ini juga selaras dengan analogi yang diberikan oleh Sayyid Bagir Shadr. Beliau berpendapat bahwa seorang hamba itu seperti anggota badan. Dia akan bergerak sesuai kehendak pemiliknya. Tangan kita akan bergerak sesuai keinginan kita. Kaki akan melangkah sesuai keinginan kita. Semua anggota badan selalu patuh terhadap pemiliknya. Begitulah seorang hamba pada maulanya.</p><p><br /></p><p>Karena itu, belum sempurna iman seorang hamba jika masih ada rasa terpaksa saat melakukan perintah tuannya.</p><p><br /></p><blockquote><p>فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّىَ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجاً مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُواْ تَسْلِيماً -٦٥-</p></blockquote><p><br /></p><p>“Maka demi Tuhan-mu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudiantidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”</p><p><br /></p><p>(An-Nisa’ 65)</p><p><br /></p><p>Menurut para ahli Irfan, iblis dikutuk bukan hanya karena kesombongannya tidak mau sujud kepada Adam. Tapi dia juga menganggap dirinya ada dihadapan Allah. Dia merasa mempunyai pilihan dihadapan ketentuan Allah. Itulah kesombongan Iblis yang terbesar.</p><p><br /></p><p>Semua ciptaan ini adalah hamba Allah. Tapi tidak semuanya mencapai tingkatan hamba yang sebenarnya. Kemuliaan seorang hamba tergantung pada siapa tuannya. Seorang hamba tidak akan mulia jika majikannya adalah orang biasa. Tapi, siapa yang tidak ingin menjadi budak Rasulullah saw? Seperti kisah Imam Ali bin Abi tholib ketika ada seorang yang menyebut dirinya lebih mulia dari Rasulullah, beliau langsung menolak dan dengan penuh kebanggaan beliau berkata:</p><p><br /></p><p>“Aku adalah budak dari budak-budak Muhammad saw”</p><p><br /></p><p>Bagaimana pula jika Tuannya adalah Allah swt. Adakah gelar yang lebih tinggi dari “Hamba Allah”?</p><p><br /></p><p>Bahkan, gelar tertinggi yang dimiliki Rasulullah saw yang melebihi semua gelar kemuliaannya adalah gelar menjadi “Hamba Allah” atauAbdullah. Rasulullah saw adalah seorang hamba yang mencapai puncak tujuan penciptaan Allah. Beliau adalah hamba yang hakiki dan itulah kemuliaan terbesarnya.</p><p><br /></p><p>Jika tujuan penciptaan Allah adalah agar manusia menghamba (beribadah) kepada-Nya, maka tidaklah semua ini diciptakan kecuali karena Rasulullah saw. Allah berfirman dalam Hadist Qudsinya:</p><p><br /></p><p>“Tanpamu Wahai Muhammad, tidak aku Ciptakan semesta ini”</p><p><br /></p><p>Semua ini beliau dapatkan karena beliau adalah manusia yang terdepan sebagai seorang hamba.</p><p><br /></p><p>Teringat kisah Rasulullah ketika makan dibawah seperti seorang budak. Salah satu sahabat menegur beliau, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau makan seperti makannya para budak” Kemudian Rasulullah menjawab, “Maka siapakah yang lebih budak dariku?”</p><p><br /></p><p>Begitulah hamba termulia, Muhammad saw. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Rabiul Awal. Bulan kelahiran manusia termulia Nabi Muhammad saw. Dan karenanya, kita akan isi bulan ini dengan kajian yang berkaitan dengan Keagungan Rasulullah saw. Semoga artikel ini bisa menjadi awal pembuka untuk kita lebih mendalami lautan Kemuliaan Rasulullah saw di bulan kelahiran beliau ini.</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-60807653342893052302024-02-11T17:46:00.001+07:002024-02-11T17:46:53.026+07:00Doa-doa dalam setiap basuhan Wudhu.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicUGwun8lbqmI0SNQzTRlRgyUTelQmmkUl4QqEUvQzVHhrZ_PliG0MzojsAEPUtP1BMBYZh02rTgIy1EsGZ7xkgrZNxf8ggVZVLtihg74yui1laMti47n4a7H7kWXIdjbZnExSbcJhpzSP7EpZ8N_llVClpgr8F0x_MTkDgj74XEhoQCJs-xAxaD6e5ug/s461/images%20(70).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="270" data-original-width="461" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicUGwun8lbqmI0SNQzTRlRgyUTelQmmkUl4QqEUvQzVHhrZ_PliG0MzojsAEPUtP1BMBYZh02rTgIy1EsGZ7xkgrZNxf8ggVZVLtihg74yui1laMti47n4a7H7kWXIdjbZnExSbcJhpzSP7EpZ8N_llVClpgr8F0x_MTkDgj74XEhoQCJs-xAxaD6e5ug/s320/images%20(70).jpeg" width="320" /></a></div><br /><b><br /></b></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>1. Doa ketika membasuh dua pergelangan tangan:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اللَّهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِيكَ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah, peliharalah kedua tanganku daripada melakukan maksiat kepadaMu.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<b>2. Doa ketika berkumur:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اللَّهُمَّ اَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah, bantulah aku supaya aku dapat berzikir kepadaMu, dan bersyukur kepadaMu, dan perelok ibadah kepadaMu.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<b>3. Doa ketika membasuh hidung:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اَللَّهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَة الجَـنَّةْ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah, berilah aku ciuman daripada haruman bau Syurga.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /><br /><br />
<b>4. Doa ketika membasuh muka:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اَللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari putihnya wajah-wajah dan hitamnya wajah-wajah.<br />
<br /><br /><br /><br />
<b>5. Doa ketika basuh tangan kanan:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اَللَّهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرًا<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah! berikanlah kepadaku kitabku dari sebelah kanan dan hitunglah amalanku dengan perhitungan yang mudah.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<b>6. Doa ketika membasuh tangan kiri:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اَللَّهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى بِشِمَالِى وَ لاَ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah, janganlah beri kepadaku kitab amalanku dari sebelah kiri atau dari sebelah belakang.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<b>8. Doa saat membasahi kepala:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اَللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah, haramkan rambutku dan kulit kepalaku daripada neraka.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<b>9. Doa ketika membasuh dua telinga:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengar ucapan yang baik dan mengikuti sesuatu yang terbaik.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<b>10. Doa saat membasuh dua telapak kaki:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
اَللَّهُمَّ ثَبِّتْ قدَمِي عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ اْلاَقْدَامِ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Ya Allah, tetapkan kedua kakiku di atas titian shirothol mustaqim pada hari dimana banyak kaki-kaki yang tergelincir.</div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br /></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<b>11. Doa setelah berwudhu:</b></div><blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b>
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ اْلمُتَطَهِّرِيْنَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدْ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ وَصَلَى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ<br /><br /></div></blockquote><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci. Maha suci Engkau ya Allah dengan sifat kepujianMu. Aku menyaksikan bahawa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan taubat kepadaMu. Dan selawat dan salam kepada penghulu kami Muhammad, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya.<br />
<br /><br /></div>
Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-68349425176485587862024-02-10T23:27:00.001+07:002024-02-10T23:27:49.775+07:00Kezaliman menurut Jenisnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsLEQ_4SfHNwWEFINViC9TR76f5iapse5-mbN1p1MiFHHpDwAO3f_i3sDOQfPx3JODSyjYjvrtsWU9dT4N8_Rs0-XrtWpUrC0oJC1sYEiA5XLrlZ4ZwM-jkMB6EVPu260n5sP90ay0a8yKx_agsTOjuGPuIAS8SZDeORvPfhNX0tmGM54c4VSEXMTRx8Q/s480/15240488395ad723c7dbb07.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="336" data-original-width="480" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsLEQ_4SfHNwWEFINViC9TR76f5iapse5-mbN1p1MiFHHpDwAO3f_i3sDOQfPx3JODSyjYjvrtsWU9dT4N8_Rs0-XrtWpUrC0oJC1sYEiA5XLrlZ4ZwM-jkMB6EVPu260n5sP90ay0a8yKx_agsTOjuGPuIAS8SZDeORvPfhNX0tmGM54c4VSEXMTRx8Q/s320/15240488395ad723c7dbb07.png" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan: “Zalim ada dua macam: pertama, kezaliman terkait dengan hak Allah ‘Azza wa Jalla, kedua, kezaliman terkait dengan hak hamba.</p><p><br /></p><p>Kezaliman terhadap hak Allah</p><p>Kezaliman yang terbesar yang terkait dengan hak Allah adalah kesyirikan. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ditanya: ‘dosa apa yang paling besar?’, beliau menjawab:</p><p><br /></p><p>أن تجعل لله نداً وهو خلقك</p><p><br /></p><p>‘Engkau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah, padahal Allah yang menciptakanmu’ (HR. Bukhari no. 4477, Muslim no. 86).</p><p><br /></p><p>Setelah dosa syirik, lalu tingkatan setelahnya adalah kezaliman berupa dosa-dosa besar, kemudian setelahnya adalah dosa-dosa kecil. </p><p><br /></p><p>Kezaliman terhadap hak hamba</p><p>Adapun kezaliman yang terkait hak hamba, berporos pada tiga hal, yang dijelaskan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam khutbahnya ketika haji Wada’, beliau bersabda:</p><p><br /></p><p>إن دماءكم وأموالكم وأعراضكم حرام عليكم، كحرمة يومكم هذا، في شهركم هذا، في بلدكم هذا</p><p><br /></p><p>‘Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian, semuanya haram atas sesama kalian. Sebagaimana haramnya hari ini, bulan ini, di tanah kalian ini’ (HR. Bukhari no. 67, Muslim no. 1679).</p><p><br /></p><p>Kezaliman terhadap jiwa</p><p>Kezaliman terhadap jiwa seseorang itulah yang dimaksud kezaliman dalam darah, yaitu seseorang berbuat melebihi batas kepada sesama Muslim dengan menumpahkan darahnya, melukainya, atau semisal itu. </p><p><br /></p><p>Kezaliman terhadap harta</p><p>Kezaliman terhadap harta yaitu seseorang berbuat melebihi batas terhadap sesama Muslim dalam masalah harta, baik berupa enggan mengeluarkan yang wajib ia keluarkan, atau dengan melakukan hal yang haram dalam masalah harta, atau berupa meninggalkan hal wajib ia lakukan, atau juga berupa melakukan sesuatu yang diharamkan terhadap harta orang lain.</p><p><br /></p><p>Kezaliman terhadap kehormatan</p><p>Adapun kezaliman terhadap kehormatan orang lain itu mencakup berbuat melebihi batas terhadap sesama Muslim dengan melakukan zina, atau liwath (sodomi), qodzaf, dan semisalnya. Semua jenis kezaliman ini haram hukumnya” (Syarah Riyadus Shalihin, 2/485).</p><p><br /></p><p>Dan barangsiapa yang melakukan dua jenis kezaliman di atas, baik zalim terhadap hak Allah maupun zalim terhadap hak hamba, maka ia telah melakukan kezaliman kepada dirinya sendiri. Karena ia adalah makhluk yang dicipta untuk beribadah kepada-Nya, dengan menaati segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Maka dengan melanggar hal itu, ia tepat menempatkan dirinya pada tempat yang tidak sesuai dan inilah kezaliman. Oleh karena itu Allah Ta’ala menyebutkan hamba-Nya yang bermaksiat dengan “menzalimi dirinya sendiri”,</p><p><br /></p><p>مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ</p><p><br /></p><p>“di antara hamba Kami ada yang menzalimi dirinya sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang berlomba berbuat kebaikan” (QS. Fathir: 32).</p><p><br /></p><p>As Sa’di mengatakan: “ada yang menzalimi dirinya, yaitu dengan maksiat” (Taisir Karimirrahman).</p><p><br /></p><p><br /></p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-52418207489490331372024-02-10T20:47:00.001+07:002024-02-10T20:47:35.910+07:00Karunia Allah paling besar pada Hamba<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqe4SfxFTuzoiXXbDPSpuIoiVF37gNafDrBp14q39dedqO5Ftju-9RCP8JCTZfLUR3B52BEkoCgU3JpQusxKJ2fuKQFMpMq-j5Zuz0IGh_0WPLG5A3P2cRfxM0492hVb3YTPG2jek9lJTw7S1y8fRqPFvTa_Nb_k4M_Wsrk_2b1IqCFog0ZZlVfC-8SWM/s1002/Screenshot_20231121-112249_WhatsAppBusiness.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="622" data-original-width="1002" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqe4SfxFTuzoiXXbDPSpuIoiVF37gNafDrBp14q39dedqO5Ftju-9RCP8JCTZfLUR3B52BEkoCgU3JpQusxKJ2fuKQFMpMq-j5Zuz0IGh_0WPLG5A3P2cRfxM0492hVb3YTPG2jek9lJTw7S1y8fRqPFvTa_Nb_k4M_Wsrk_2b1IqCFog0ZZlVfC-8SWM/s320/Screenshot_20231121-112249_WhatsAppBusiness.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan agama kita, menyempurnakan nikmat-nikmatnya, dan menjadikan kita -umat islam- sebagai sebaik-baik umat. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah yang diutus oleh Allah sebagai rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh manusia), qudwatan lil 'amilin (teladan bagi seluruh manusia), dan hujjatan lis salikin (pembela di akhirat bagi orang-orang yang menjalani kebenaran), beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.</p><p><br /></p><p>Sesungguhnya Allah Ta'ala banyak sekali memberikan nikmat-nikmat-Nya kepada para hamba-Nya, dengan memberikan hidayah kepada dinul islam, agama yang Allah ridhoi, dimana Allah tidak akan menerima agama selainnya.</p><p><br /></p><p>Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman:</p><blockquote><p>الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا</p></blockquote><p>"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu" (QS. al-Maidah: 3).</p><p><br /></p><p>Pada ayat yang lain Allah Ta'ala berfirman:</p><blockquote><p>إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ</p></blockquote><p>"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam" (QS. Ali Imran :19).</p><p><br /></p><p>Dan juga firman-Nya:</p><blockquote><p>وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ</p></blockquote><p>"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi" (QS. Ali Imran: 85).</p><p><br /></p><p>Juga firman-Nya pada ayat yang lain:</p><blockquote><p>وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ (7) فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَنِعْمَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ</p></blockquote><p>"Tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS. al-Hujurat: 7-8).</p><p><br /></p><p>Oleh karena itu, ketahuilah bahwa karunia Allah yang paling besar kepada para hambanya adalah hidayah kepada agama ini, serta taufiq yang dengannya seorang hamba dapat berpegang teguh dengan hidayah Allah Ta'ala hingga bisa selamat baik di dunia maupun di akhirat kelak, dan mendapatkan kebahagian yang abadi.</p><p><br /></p><p>Ya Allah jadikanlah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang selalu mendapatkan hidayah-Mu.</p><p><br /></p><p>Aamiin.</p><p>***</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-65656524494124722072024-02-10T20:08:00.000+07:002024-02-10T20:08:26.386+07:00Binatang Idaman Nabi<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZjd8K-CFKuK0X-dfHSORGGmbA5BiCBdSx5yzJlQQgTCgzYmAc2OVFVWfMZ0y-TDOj2l10LRkThInN8T1SsiBf8J9WUnmJ0xDUfSW-jfn0X4V3nqxWlMAhgGqwocVTVllYwqXnEEpVCXNqpiK5b_Kgwuh4aAjWbV6FRTyFCR-YyxGG1RqWwsL4wF-MQUU/s678/images%20(67).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="678" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZjd8K-CFKuK0X-dfHSORGGmbA5BiCBdSx5yzJlQQgTCgzYmAc2OVFVWfMZ0y-TDOj2l10LRkThInN8T1SsiBf8J9WUnmJ0xDUfSW-jfn0X4V3nqxWlMAhgGqwocVTVllYwqXnEEpVCXNqpiK5b_Kgwuh4aAjWbV6FRTyFCR-YyxGG1RqWwsL4wF-MQUU/s320/images%20(67).jpeg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Pernahkah kita memperhatikan tiga binatang kecil yatu semut, laba-laba dan lebah? Mungkin kita sependapat bah wa di antara ketiganya semut lah yang paling rajin menghimpun makanan. la menghabiskan waktu-waktunya hanya untuk me ngumpulkan makanan, sedikit demi sedikit tanpa henti-hentinya. Semut ini cenderung menghimpun makanan untuk persediaan bertahun-tahun, walaupun disadarinya usianya sendiri tidak lebih dari satu tahun. Ketamakannya sedemikian besarnya, sehingga tak jarang kita melihat semut yang berusaha memikul sesuatu yang jauh lebih besar dari badannya, meskipun sesuatu itu se benarnya tidak berguna baginya. </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Lain lagi halnya dengan laba-laba. Mungkin tidak ada binatang yang lebih mengerikan daripada laba-laba. Sarangnya, walaupun lemah, jelas bukan tempat yang aman bagi makhluk lain. Apa pun yang berlindung atau terjaring disana pasti akan disergap nya dengan tak kenal ampun. Bukan itu saja. Jantannya sendiri selepas berhubungan, selalu dibunuh oleh betinanya. Bahkan telurnya yang menetas pun selalu saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan antar sesamanya. </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Bagaimana dengan lebah? Lebah sangat disiplin dan mengenal pembagian kerja yang sangat baik. Sarangnya dibangun ber bentuk segi enam, yang telah terbukti sangat ekonomis dan kuat dibandingkan bila segi empat atau lima. Dan lagi sarangnya selalu terjaga dari benda-benda yang tidak berguna. Yang di makannya pun adalah sari kembang-kembang yang kemudian diolahnya menjadi madu dan lilin yang sangat bermanfaat untuk manusia. Lebah tidak mengganggu bila tidak digangggu. Sengat nya hanya dikeluarkan bila ia merasa terancam saja. Dan sengatannya itu pun ternyata dapat menjadi obat bagi penyakit penyakit tertentu. </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Sikap hidup manusia seringkali diibaratkan dengan semut, laba laba atau lebah. Manusia yang berbudaya semut, senang meng himpun dan menumpuk sesuatu yang tidak dinikmatinya. la menggali imu tetapi tidak mengolahnya lebih lanjut sehingga jiwanya tetap saja kering. la menumpuk-numpuk harta ton mengerti makna harta itu sendiri sehingga ia tetap saja seolah. olah fakir. Aji mumpung adalah andalan ilmunya. Sedanakan manusia yang berbudaya laba-laba tidak lagi butuh berpikir ana di mana, dan kapan ia makan; tetapi yang mereka pikirkan adalah siapa hari ini yang akan mereka makan. Sebaliknva manusia yang berbudaya lebah tidak mengganggu, apalaai merusak. Tidak makan kecuali yang baik. Tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat. Dan jika dirinya menimpa sesuatu. tidak akan menyebabkan kerusakan.</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Dalam masyarakat kita banyak sekali terlihat semut yang berkeliaran dan laba-laba yang selalu siap mencaplok. Sedang kan lebah sudah sangat sulit kita temui. </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Nabi kita yang mulia, Muhammad Rasulullah saw., pernah beramanat bahwa seorang Mukmin itu hendaknya seperti lebah. Namun nampaknya kita lebih suka menambah jumlah semut, atau bahkan laba-laba Masha Allah!! ketimbang berpartisipasi memperbanyak populasi lebah. Memang menjadi minoritas yang berkualitas itu tidaklah mudah. </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu (An-Nahl (16):66)</p><p><br /></p><p><br /></p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-47280353502799789212024-02-10T18:30:00.000+07:002024-02-10T18:30:32.160+07:00Jangan berhenti Hijrah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj45i-ryTRxnZR3G0bl0spNHnye6Vi6qdsZs6QyuoTAzDdBj2QWgGm7Um6mWZb_xzTDL1OkfVKEHw9FL8Rm50RvpwKqvsUQ7G1pjM5eGjFsc4rqjOs4i4jA8ZoJKQH9jM_YJReCKCto9xfdoTHdm1u3oSK9qIBU24bfcPy7LJOIAO-cQbYLniS7AM54JBA/s554/images%20(65).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="380" data-original-width="554" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj45i-ryTRxnZR3G0bl0spNHnye6Vi6qdsZs6QyuoTAzDdBj2QWgGm7Um6mWZb_xzTDL1OkfVKEHw9FL8Rm50RvpwKqvsUQ7G1pjM5eGjFsc4rqjOs4i4jA8ZoJKQH9jM_YJReCKCto9xfdoTHdm1u3oSK9qIBU24bfcPy7LJOIAO-cQbYLniS7AM54JBA/s320/images%20(65).jpeg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Semangat pagi sahabat saklarjiwa, Berjuang menjadi yang lebih baik adalah hijrah, hijrah bisa juga berarti upaya atau usaha untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik. </p><p><br /></p><p><br /></p><p>"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan "kami telah beriman", sedang mereka tidak di uji lagi ?".</p><p>(QS. Al-'ankabut :2)</p><p><br /></p><p>Jangan katakan bahwa setelah hijrah dirimu semakin diuji,, semakin berat dan melelahkan. </p><p>Namun percayalah justru setelah hijrah dan kau dapati ujian hadir menyertaimu...katakan pd dirimu bahwa Allah semakin sayang.</p><p><br /></p><p>Sebab setiap masalah dan ujian yg hadir sebagai penguji seberapa besar niat hijrahmu untuk terus maju.</p><p>Setiap ujian dihadirkan untuk mengukur seberapa besar kesabaranmu.</p><p>Dan setiap luka, sedih, pedih, rasa sakit dan lelah yang kau cerna dg kesabaran sengaja ditimpakkan untuk mengikis dosa2 mu dan membentuk pribadi baru dalam dirimu.</p><p><br /></p><p>Sehingga kau seolah terlahir menjadi pribadi yang baru, yg lebih kuat, lebih tangguh, lebih bijak, gak baperan dan lebih siap menerima setiap hadiahnya.</p><p><br /></p><p>Jangan hentikan langkah perbaikan dirimu, sebab itu sama saja membiarkan setan mengambil kemenangan atas kelemahan dan kekalahanmu.</p><p><br /></p><p>Ujian boleh saja datang dan pergi ! </p><p>Sebab tanpa hijrah pun ujian akan tetap kau dapati.</p><p>Jadi jangan pernah takut dengan kalimat jika hijrah harus siap diuji.</p><p>Percayalah bahwa pertolongan Allah selalu ada selama niatmu tetap kuat terpatri.</p><p><br /></p><p>Jangan takut !</p><p>Betapa Allah senantiasa menatap sayang dirimu yg tengah berjuang dalam sabar...</p><p>Allah menyayangimu dan pasti menyertaimu...</p><p>Cukuplah itu jadi kekuatanmu.</p><p><br /></p><blockquote><p>يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ</p></blockquote><p><br /></p><p>“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu”.</p><p><br /></p><p>Semoga bermanfaat.</p><p><br /></p><p><br /></p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-35328087375552858322024-02-10T18:00:00.001+07:002024-02-10T18:00:19.735+07:00Cara Tafakkur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh74RlQsStlWc6btPgOsLmkj8vTXTDHwGFDoFzuCh6kYaDk53sqIbl-xLcC3OouNlQUc0-xajJTPMxDbEGz5ECnZumu3Zohc930dzNszm5RCdQl82XTB2wY802TgZrXJysNUGK2zOLWNzHq_Q2Jsg13SEuQ7wI_GbEYX9YRm9F3Uj7bggY-Gpk7a35shi4/s668/images%20(63).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="668" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh74RlQsStlWc6btPgOsLmkj8vTXTDHwGFDoFzuCh6kYaDk53sqIbl-xLcC3OouNlQUc0-xajJTPMxDbEGz5ECnZumu3Zohc930dzNszm5RCdQl82XTB2wY802TgZrXJysNUGK2zOLWNzHq_Q2Jsg13SEuQ7wI_GbEYX9YRm9F3Uj7bggY-Gpk7a35shi4/s320/images%20(63).jpeg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div>Sahabat, seorang ulama besar bernama Hasan Al-Basyri pernah berkata:
Tafakur itu seperti cermin yang dapat menunjukkan kebaikanmu
dan kejelekanmu. Dengan cermin itu pula manusia dapat melihat
keagungan dan kebesaran Allah Yang Maha Tinggi. Disamping
itu, dengan cermin itu pula manusia dapat melihat tanda-tanda
yang diberikan Allah, baik yang jelas maupun yang samar, sehingga akhirnya ia dapat berlaku lurus di dalam pengabdian
kepada Allah. <div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Walaupun keutamaan bertafakur sudah demikian jelasnya, dan
ancaman bagi yang tidak mau melakukannya sudah amat tegasnya, tetapi mengapa sedikit sekali orang yang mau bertafakur? </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Hal ini penyebabnya tidak lain karena mereka membiarkan
pikiran dan hatinya dibelenggu oleh kentalnya masalah keduniawian. Ketika hati seseorang dipenuhi oleh khayalan, impian-impian mustahil, senda gurau yang tidak berguna serta pengetahuan yang tidak bermanfaat, maka hidayah akan menjauh
darinya. Dengan demikian, selama orang tidak mau memangkas
hal-hal yang dapat merusak keseimbangan antara urusan dunia
dan akhirat dihatinya, maka selama itu pula ia akan lalai untuk
bertafakur. Itulah mungkin sebabnya Lugman Al-Hakim memberikan nasihat kepada anaknya, "Janganlah engkau memasuki dunia
yang dapat membahayakan akhiratmu!" </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Menonton film serial di televisi boleh jadi masuk dalam kategori
yang harus dihindarkan bila ternyata yang disajikan dalam film itu
merasuk jauh ke dalam hati / pikiran. Begitu juga mendengarkan
musik yang membuat hati menjadi terlena harus ditinggalkan.
Karena secara tidak disadari ini akan mengubur potensi hati
untuk bertafakur. </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><b>Bagaimana dan Apa yang harus ditafakuri?</b></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Sesungguhnya buah dari tafakur adalah keyakinan-keyakinan ilahiyyah yang akan memudahkan kita dalam pengendalian diri
agar dapat selalu taat pada keinginan Allah dan Rasul-Nya. Oleh
karena itu banyak obyek yang dapat ditafakuri, antara lain: </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>{1} Bertafakur mengenai tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah; akan lahir darinya rasa tawadhu (rendah hati) dan
rasa takzim akan keagungan Allah, </div><div><br /></div><div><br /></div><div>{2} Bertafakur mengenai kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah
berikan; akan lahir darinya rasa cinta dan syukur kepada
Allah, </div><div><br /></div><div><br /></div><div>{3} Bertafakur tentang janji-janji Allah; akan lahir darinya rasa
cinta kepada akhirat, </div><div><br /></div><div><br />{4} Bertafakur tentang ancaman Allah; akan lahir darinya rasa
takut kepada Allah, </div><div><br /></div><div><br /></div><div>{5} Bertafakur tentang sejauh mana ketaatan kita kepada Allah
sementara Allah selalu mencurahkan karunianya kepada kita, dari tafakur ini akan lahir darinya kegairahan atau semangat dalam beribadah.
</div>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-69673186880205829132024-02-10T17:57:00.001+07:002024-02-10T17:57:09.949+07:00Catatan Tafakkur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoFF-jLp35SQq6X9c2z75ctv8WTCiCBQPxjbQv7AIYoBPI-EoWTD49xQ3CGq2zw4znM54K7mqlu5i13Xx6uqFKyNyP2O5JrTavd-0hdEjT6jSFdRvMpti4Z5tQlb1vqLut4m9FOFr78HwXlYrSbeLEzbdwjMJlmDyKjEAYB349QA_HkMQfj9SzuVL3Tio/s678/images%20(64).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="678" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoFF-jLp35SQq6X9c2z75ctv8WTCiCBQPxjbQv7AIYoBPI-EoWTD49xQ3CGq2zw4znM54K7mqlu5i13Xx6uqFKyNyP2O5JrTavd-0hdEjT6jSFdRvMpti4Z5tQlb1vqLut4m9FOFr78HwXlYrSbeLEzbdwjMJlmDyKjEAYB349QA_HkMQfj9SzuVL3Tio/s320/images%20(64).jpeg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div><blockquote><div>Akal tanpa Qolbu, Menjadikan MANUSiA seperti Robot; Pikir Tanpa Zikir, MenjadikaN Manusia Seperti Setan.</div></blockquote><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div>Tafakur adalah jalan untuk mengenal / menuju Tuhan.
Indikator keberhasilan tafakur adalah timbulnya motivasi-motivasi
yang dapat memudahkan untuk taat melaksanakan aturan main
yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Pengalaman telah
membuktikan, bahwa pekerjaan sesulit apa pun akan terasa
menjadi ringan bila dilandasi dengan motivasi yang kuat. <div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Motivasi yang tercipta lewat tafakur ini sifatnya sangat individual
artinya belum tentu dapat cocok bila digunakan oleh orang lain. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Rasulullah saw, bersabda, "Sebaik-baik yang tertanam di dalam
hati itu adalah keyakinan"; sedangkan keyakinan tidak bisa
tertanam hanya melalui mata dan telinga saja, tetapi ia harus
'dibenamkan' ke dalam bawah sadar oleh akal. Pendapat ini
sejalan pula dengan pepatah, "I hear I forget; I see I know; I do
I understand," </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Dengan demikian dapatlah kiranya dimengerti, mengapa cera
mah agama atau pengajian yang kita ikuti seringkali tidak dapat
menambah 'keyakinan' kita. Hal ini disebabkan tiada lain karena
kita hanya menggunakan mata dan telinga saja, sementara akal
dan hati yang kita perlukan untuk mencerna, kita tinggalkan di
rumah! </div>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-8876876488790163892024-02-10T17:49:00.001+07:002024-02-10T17:49:23.490+07:00Contoh Tafakkur <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM8sQST7gmy1zFUEZ3LPqo7BVmIqv7sqj8D4JZOGBelZ0XDkn4BrqFUqs0feytHFvl9O1iu2ysW1aZJAc2-M3Y4qn1urSWB3h63gbSzgh9d_ZdKr-mc1-OLIUT_0brMzEZDI5afyzNMvG3z-nE5JC8vqzXyluV9mbhyphenhyphen8indl2VxwMfluxUrasrnmmhRj0/s640/images%20(62).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="640" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM8sQST7gmy1zFUEZ3LPqo7BVmIqv7sqj8D4JZOGBelZ0XDkn4BrqFUqs0feytHFvl9O1iu2ysW1aZJAc2-M3Y4qn1urSWB3h63gbSzgh9d_ZdKr-mc1-OLIUT_0brMzEZDI5afyzNMvG3z-nE5JC8vqzXyluV9mbhyphenhyphen8indl2VxwMfluxUrasrnmmhRj0/s320/images%20(62).jpeg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Sahabat, melanjutkan hasanah yang lalu dimana kita membahas masalah tafakkur, nah berikut contoh tatakur yang ringan atau sederhana: </p><p><br /></p><p>Bila direnungkan, sedetik dari hidup ini pun sudah mukjizat. Bagainana kita bisa bernafas, punya jantung yang berdetak, mata yang berkedip dan mampu melihat cakrawala dunia, telinga yang đapat mendengar, lidah yang dapat merasakan kenikmatan makanan, titit yang bisa teng, dan seterusnya. Semuanya sungguh menakjubkan!. Namun ketika gigi kita tinggal satu, hilang satu dan sakit; kita menjadi susah makan. Ya Allah, gigi satu hilang begitu susahnya. Sekian tahun Engkau berikan gigi itu, baru sekarang disadari artinya, ketika dia copot satu gigi menjadi begitu bernilainya gigi itu, lalu bagaimana dengan tangan, hidung, mata, telinga, nganu dan otak? </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Dengan bertafakur seperti ini, akan timbul rasa malu. Betapa Allah telah membeberkan karunia kepada kita yang sangat banyak, tetapi kita tidak mengabdi (beribadah bersyukur) kepada-Nya dengan bersungguh-sungguh. </p><p><br /></p><p><br /></p><p>Sedikit tambahan agar pemahaman tafakkur kita menjadi makin mak joss: </p><p><br /></p><p>Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya "Islam Aktual" berpendapat, seorang Muslim dituntut harus bertindak secara sadar, yaitu dengan menggunakan seluruh kemampuan / potensi intelektuainya. Menurutnya, karena itulah AI-Qur'an bertanya: </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Katakan apakah sama orang yang buta dan orang yang melihat? Tidakkah mereka berpikír?" (Al-An'aam:50). </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Dr. Ir. Muhammad 'Imaduddin' Abdulrahim MSc dalam buku- nya "Kuliah Tauhid" pada waktu menafsirkan surat A-A'raaf 178 mengatakan, hikmah atau hidayah Allah tidak pernah diberikan Allah secara cuma-cuma (gratis), tetapi ini hanya diberikan kepada orang-orang yang dengan sungguh-sungguh menggunakan akal dan rasa yang dimilikinya. Akal untuk menganalisa lalu memahami, dan rasa untuk meresapkan atau menghayatinya. </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Dr. Nurcholish Madjid dalam bukunya "Pintu-pintu Menuju Tuhan" mengatakan, "AI-Qur'an dari waktu ke waktu menggugat manusia untuk berpikir, merenung, dan menggunakan akalnya. Berpikir adalah sebagian dari petunjuk Allah ke arah iman kepada Allah memuji mereka yang berjiwa terbuka, suka mendengarkan pendapat orang lain, kemudian mengikuti
mana yang terbaik dari pendapat itu, yaitu setelah melalui
kegiatan berpikir dan pemeriksaan serta pemahaman yang
kritis dan teliti" </p><p><br /></p><p>Imam Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, "Tiada kekayaan lebih
utama daripada akal. Tiada kepapaan lebih menyedihkan
daripada kebodohan. Tiada warisan lebih baik daripada pendidikan." </p><p><br /></p><p><br /></p><p>Mengerti atau mnengenal 'kebenaran' saja tidaklah cukup. Karena
A-Qur'an mengatakan, bahwa orang yang terhindar dari "kerugian" adalah mereka yang memenuhi 4 kriteria: </p><p>Pertama, yang
mengenal kebenaran; </p><p>Kedua, yang mengamalkan kebenaran; </p><p>Ketiga, yang saling nasihat menasihati mengenai kebenaran; dan </p><p>Keempat, yang sabar dan tabah dalam mengamalkan serta
mengajarkan kebenaran.</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p> AL- QUR'AN TANPA Akal lumpuh,
Akal TANPA bimbingan Al- QUR'AN TERTIPU!</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-6566592257823634972024-02-10T17:09:00.003+07:002024-02-10T19:50:38.120+07:00Kisah Tauladan Sahabat Ali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5GNH3ux06OJtclchW4nha51QeLwrGo3KYXEabSNc3_XEnRfH_E4_x6U8LbuIcMiTozyWUxVgqQAs46fcMH0G_VOiHpOiddLM6a4NEg9R56qgM9JEAxsAgbK2A80IaJSyAxmDVALUnugzM9mR-_IL6kzLWc1cQFEp1T1MUsjoGt0T5ONakA0zjpWTKJO8/s690/images%20(61).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="442" data-original-width="690" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5GNH3ux06OJtclchW4nha51QeLwrGo3KYXEabSNc3_XEnRfH_E4_x6U8LbuIcMiTozyWUxVgqQAs46fcMH0G_VOiHpOiddLM6a4NEg9R56qgM9JEAxsAgbK2A80IaJSyAxmDVALUnugzM9mR-_IL6kzLWc1cQFEp1T1MUsjoGt0T5ONakA0zjpWTKJO8/s320/images%20(61).jpeg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Sahabat Saklar Jiwa yang dimuliakan Allah, suatu kali, Sahabat nabi yang sekaligus keponakannya yakni beliau Imam Ali bin Thalib terlihat sedang duduk di depan rumahnya sambil menangis. </p><p><br /></p><p>Para sahabat yang kebetulan lewat, lantas berhenti lantaran terkejut menyaksikan keadaan Imam Ali sedemikian itu, dan mereka pun menanyakan sebab musababnya.</p><p><br /></p><p><i>"Sudah tiga hari ini rumahku tidak kedatangan tamu. Aku takut Allah menjadi murka kepadaku."</i> Jawab Imam Ali tersedu.</p><p><br /></p><p>Dalam riwayat lain dikatakan, bahwa orang ditengah malam sering kali melihat Imam Ali berdiri sendiri dipelataran rumahnya. Terdengar ia bergumam kepada dirinya sendiri;<i> "Wahai dunia, pergilah dariku. Rayulah orang lain selain aku. Sungguh betapa pendeknya umurmu, dan betapa besarnya bahayamu...".</i></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Kisah tauladan di atas memberikan pelajaran kepada kita agar Untuk senantiasa saling/menjalin silaturahim, Jangan sampai kita diperbudak oleh rayuan dunia sampai lupa menyiapkan perbekalan alam baka, karena dunia itu umurnya pendek sementara jika kita tidak pandai menyiasatinya; maka sama saja mengantarkan diri dalam kebahayaan yang besar. Berapa banyak sudah Orang yang mengumpulkan pundi pundi dunia sampai ia lalai pada Allah, lupa mengeluarkan hak hak atas dunianya (zakat maal / sedekah), lalu belum sempat menikmatinya Eh! Mati! (nikmatnya ganti). Nikmatnya berubah menjadi siksa karena ia lalai pada kehidupan akhiratnya dan juga pada Tuhannya.</p><p><br /></p><p>Semoga Allah merahmati kita semua dan memelihara kita dari tipu daya dunia yang eweuw!.</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-91035150116943783172024-02-10T00:44:00.001+07:002024-02-10T00:44:03.289+07:00Menjaga Kesucian diri dalam Bergaul<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAFOoG1U6v_EEKBTIW6m5ZFXX2g1xDLzglOX2SbbHKC-IIGn3VSDjNMzJhbS1IYuxkzjng1mKCvicC0FA7kw6vRgCQDzgopRywIwc1u1hS1HnFlYDb2LtcDlTYiiwlvvOw-yLJkcVoeSS4on2vK3W43GgDT7g2KMhchldvgkOZCkjgnYK3eIfvDfwXHSc/s736/20240210_004322.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="542" data-original-width="736" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAFOoG1U6v_EEKBTIW6m5ZFXX2g1xDLzglOX2SbbHKC-IIGn3VSDjNMzJhbS1IYuxkzjng1mKCvicC0FA7kw6vRgCQDzgopRywIwc1u1hS1HnFlYDb2LtcDlTYiiwlvvOw-yLJkcVoeSS4on2vK3W43GgDT7g2KMhchldvgkOZCkjgnYK3eIfvDfwXHSc/s320/20240210_004322.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>A. Etika Pergaulan Remaja Dalam Pandangan Islam</p><p>Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan – batasan yang dilandasi nilai – nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :</p><p><br /></p><p>1. Menutup Aurat</p><p>Islam telah mewajibkan laki – laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak tidak boleh kepada lawan jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.</p><p><br /></p><p><br /></p><p>Aurat bagi laki – laki yaitu : anggota tubuh antara pusar dan lutut. Sedangkan aurat bagi wanita yaitu : seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Di samping aurat, pakaian yang dikenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.</p><p><br /></p><p>2. Menjauhi Perbuatan Zina</p><p>Pergaulan antara laki – laki dengan perempuan diperbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai – nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak, sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. </p><p><br /></p><p><br /></p><p>Dalam Al-Qur'an Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 32 : "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." </p><p><br /></p><p>Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, Islam telah membuat batasan – batasan sebagai berikut :</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>a. Laki – laki tidak boleh berdua – duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya.</p><p>Jika laki – laki dan perempuan di tempat yang sepi, maka yang ketiganya adalah setan, mula – mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu setan.</p><p><br /></p><p>b. Laki – laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi, bersentuhan dengan tidak disengaja tidaklah dilarang.</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>B. Tata Cara Pergaulan Remaja</p><p><br /></p><p><br /></p><p>Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran Islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :</p><p><br /></p><p>a. Mengucapkan salam</p><p>Ucapan salam adalah doa. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.</p><p><br /></p><p>b. Meminta izin</p><p>Artinya kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman. Apabila hendaknya menggunakan barang milik teman, maka kita harus meminta izin terlebih dahulu.</p><p><br /></p><p>c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda</p><p>Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Remaja harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya. Dan memberikan tuntunan, bimbingan, kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.</p><p><br /></p><p>d. Bersikap santun dan tidak sombong</p><p>Dalam bergaul penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman merasa nyaman berteman dengan kita. Sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam Islam bahkan sombong merupakan sikap tercela yang dibenci Allah.</p><p><br /></p><p>e. Berbicara dengan perkataan yang sopan</p><p>Bila kita berkata utamakan perkataan yang bermanfaat dengan suara yang lembut dengan gaya yang wajar dan tidak terbuai.</p><p><br /></p><p>f. Tidak boleh saling menghina</p><p><br /></p><p>g. Tidak boleh saling membenci dan iri hati</p><p>Sikap seperti ini akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit yang hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela, baik di hadapan Allah maupun manusia.</p><p><br /></p><p>h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat</p><p>Yaitu menjadi 3 bagian: 1/3 beribadah kepada Allah, 1/3 untuk dirinya, dan 1/3 lagi untuk orang lain.</p><p><br /></p><p>i. Mengajak untuk berbuat kebaikan</p><p>Orang yang akan memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu.</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>C. Batasan Pergaulan Antara Pria dan Wanita</p><p><br /></p><p><br /></p><p>Islam menetapkan beberapa kriteria syar'i pergaulan antara laki-laki dan perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesuciannya. Jika ada kebutuhan, wajib bagi semua kaum muslimim untuk menetapi ketentuan syar'i, di antaranya :</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>1. Menundukan pandangan</p><p>"Katakanlah kepada orang laki-laki beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah mahamengetahui apa yang mereka perbuat." ( Q.S. An – Nuur : 30 )</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>2. Tidak berduaan dengan wanita asing</p><p>Nabi bersabda: "Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali dia ditemani mahramnya."</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>3. Berusahan agar tidak berikhtilath dengan gadis penyebar fitnah</p><p>Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya dunia itu manis dan indah, Allah menjadikan kalian berkuasa atasNya untuk melihat apa yang kalian perbuat, bertaqwalah terhadap dunia dan wanita." ( H.R. Muslim )</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>4. Tidak bersalaman dengan wanita yang bukan mahram karena diharamkan</p><p>Rasulullah berssabda: "Andai kata kepala seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya."</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>5. Allah telah memerintahkan beberapa adab yang agung kepada para istri nabi SAW dan segenap wanita umat ini masuk ke dalamnya</p><p>"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik." ( Q.S. Al - Ahzab : 32 )</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>***** Artikel Saklar Jiwa oleh : Kholil Khoirul Muluk</p><div><br /></div>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-52040109916065245052024-02-10T00:35:00.001+07:002024-02-10T12:13:51.293+07:00Larangan berbuat Zhalim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYcHjP8yc-sKbkPuy2MdC7h99XilhnvuNTx3NOCk0eJihn2gLciNMIKZAlK6QiVh9p1uS6KbnoJ9xlBsVclya8DFxXPhzKv8twenYXNvmXtWw63IVd2eRYaZaKOu4CfoFSiOivoR3ihTSpAxooBfb-3igHRlqm6WqjvCXnlfZsK80XTiZScnj4Qxb8Soo/s727/439604-727x378.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="378" data-original-width="727" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYcHjP8yc-sKbkPuy2MdC7h99XilhnvuNTx3NOCk0eJihn2gLciNMIKZAlK6QiVh9p1uS6KbnoJ9xlBsVclya8DFxXPhzKv8twenYXNvmXtWw63IVd2eRYaZaKOu4CfoFSiOivoR3ihTSpAxooBfb-3igHRlqm6WqjvCXnlfZsK80XTiZScnj4Qxb8Soo/s320/439604-727x378.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Sahabat, Perbuatan zalim terlarang dalam Islam. Terdapat banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mencela dan melarang perbuatan zalim. </p><p><br /></p><p>Allah Ta’ala berfirman:</p><p><br /></p><blockquote><p>أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ</p></blockquote><p><br /></p><p>“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18).</p><p><br /></p><blockquote><p>وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ</p></blockquote><p><br /></p><p>“Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras” (QS. Hud: 102).</p><p><br /></p><blockquote><p>نَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّتِي كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ</p></blockquote><p><br /></p><p>“Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim: “Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu”” (QS. Saba: 40).</p><p><br /></p><blockquote><p>مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلا شَفِيعٍ يُطَاعُ</p></blockquote><p><br /></p><p>“Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya” (QS. Ghafir: 18).</p><p><br /></p><blockquote><p>إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ</p></blockquote><p><br /></p><p>“Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan” (QS. Al An’am: 21).</p><p><br /></p><p>Dan ayat-ayat yang semisal sangatlah banyak. Adapun dalil-dalil dari As Sunnah, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:</p><p><br /></p><blockquote><p>قال الله تبارك وتعالى: يا عبادي، إني حرمت الظلم على نفسي، وجعلته بينكم محرمًا؛ فلا تظالموا</p></blockquote><p><br /></p><p>“Allah Tabaaraka wa ta’ala berfirman: ‘wahai hambaku, sesungguhnya aku haramkan kezaliman atas Diriku, dan aku haramkan juga kezaliman bagi kalian, maka janganlah saling berbuat zalim’” (HR. Muslim no. 2577).</p><p><br /></p><p>Beliau juga bersabda: </p><p><br /></p><blockquote><p>اتَّقوا الظُّلمَ . فإنَّ الظُّلمَ ظلماتٌ يومَ القيامةِ</p></blockquote><p><br /></p><p>“jauhilah kezaliman karena kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat” (HR. Al Bukhari no. 2447, Muslim no. 2578).</p><p><br /></p><p>Beliau juga bersabda:</p><p><br /></p><blockquote><p>المسلم أخو المسلم، لا يظلمه، ولا يسلمه</p></blockquote><p><br /></p><p>“Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya” (HR. Muslim no. 2564).</p><p><br /></p><p>Dan dalil-dalil yang mencela dan melarang perbuatan zalim datang dalam bentuk muthlaq, sehingga perbuatan zalim dalam bentuk apapun dan kepada siapa pun terlarang hukumnya. Bahkan kepada orang kafir dan kepada binatang sekalipun, tidak diperkenankan berbuat zalim. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:</p><p><br /></p><blockquote><p>لَوْ غُفِرَ لَكُمْ مَا تَأْتُونَ إِلَى الْبَهَائِمِ , لَغُفِرَ لَكُمْ كَثِيرًا</p></blockquote><p><br /></p><p>“Andaikan perbuatan yang kalian lakukan terhadap binatang itu diampuni, maka ketika itu diampuni banyak dosa” (HR. Ahmad 6/441, dihasankan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah, 2/41-42).</p><p><br /></p><p>Al Albani setelah menjelaskan derajat hadits ini beliau mengatakan, “maknanya larangan dan peringatan terhadap perbuatan zalim pada hewan. Jadi, andaikan si pemilik binatang yang tidak memiliki kasih sayang terhadap binatangnya itu dimaafkan, maka ketika itu sungguh telah diampuni dosa yang banyak” (Silsilah Ahadits Shahihah, 2/41-42).</p><p><br /></p><p>Jelas sudah bahwa Allah dan Rasul-Nya melarang kezaliman dalam bentuk apapun. Dan wajib untuk berbuat adil dalam segala sesuatu, Allah Ta’ala berfirman:</p><p><br /></p><blockquote><p>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى</p></blockquote><p><br /></p><p>“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa” (QS. Al Maidah: 8).</p><p><br /></p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-31901767846274097452024-02-09T22:00:00.002+07:002024-02-10T19:54:55.547+07:00Bukti Cinta Allah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTIpTkfNCJmYkOqz7W73KtI0Rh7hnM5LFtoQ7hDIVd_Oi3T4ybDJobvuUNS6GCVQGWNM4a-LBulthotJ-opfTvNlAfmsvNswXI2F5aRn7iDv93U-I3QtgV1ZDlWx0cxIB5Iuv08grEAUw5mtGBFC_hJyIBSc9owicIYca5qRwowRCWoqX33oKc2tJtxDI/s5102/20230320_120918.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2965" data-original-width="5102" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTIpTkfNCJmYkOqz7W73KtI0Rh7hnM5LFtoQ7hDIVd_Oi3T4ybDJobvuUNS6GCVQGWNM4a-LBulthotJ-opfTvNlAfmsvNswXI2F5aRn7iDv93U-I3QtgV1ZDlWx0cxIB5Iuv08grEAUw5mtGBFC_hJyIBSc9owicIYca5qRwowRCWoqX33oKc2tJtxDI/s320/20230320_120918.jpg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div>Sahabat; untuk cinta kepada Allah dengan baik kita perlu kenal akan kecintaan Allah kepada kita, cinta Allah adalah cinta yang tanpa tanding tentunya, Inilah sebagian kecil bukti kecintaan Allah pada manusia : <div><br /></div><div><br /><div><ol style="text-align: left;"><li>Dibuat-Nya manusia bisa berpikir, </li><li>Dapat membaca dan menulis. </li><li>Diberi-Nya kemerdekaan untuk berkehendak. </li><li>Dijadikan-Nya sebagai khalifah (wakil)-Nya di bumi.</li><li>Diberi-Nya nikmat yang tak terhingga </li><li>Diberi-Nya kitab pedoman hidup untuk menuju bahagia </li><li>Diampunkan-Nya setiap dosa yang dilakukan (kecuali syirik) </li><li>Dilipat gandakannya (10×) ganjaran atas amal saleh yang
dilakukarnnya, tetapi dalam pada itu pembangkangannya pun dibalas seimbang.</li><li>Diberi-Nya ganjaran pahala walaupun masih berupa niat </li><li>Diancam-Nya dengan dosa besar setiap pembangkangan yang
sebenarnya amat baik untuk diri manusia itu sendiri
walaupun telah mati, masih diberikarn-Nya juga pahala
diberi-Nya lingkungan hidup ( alam raya ) yang harmonis </li><li>Diciptakan-Nya binatang dan buah-buahan </li><li>Ditumbuhkan-Nya biji-bijian </li></ol></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Kebaikan-kebaikan Allah ini dapat dilihat dalam A-Qur'an antara
lain pada: Ibrahim:32-34, An-Nahl:3-13, Al-An'am:95-99, Al-Hijr: 19-23, Al
An'aam:1, 60, Thaahaa:82, Hud:90, Al-A'raaf:156, Asy-Syuura:22-23. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Bila seseorang sudah dapat memahami kecintaan Allah pada
dirinya, namun ia masih juga tidak mau mentaati keinginan keinginan-Nya, maka hendaklah ia segera meminta agar Allah
mengganti hatinya! </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Kebahagian yang hakiki hanya dapat diperoleh melalui ketaatan
Sepenuhnya pada Allah dan Rasulullah saw. </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>» Jangan engkau tukarkan
kebahagiaan yang hakiki itu dengan kenikmatan sesaat!</div></div>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-47986700827280325912024-02-08T16:46:00.003+07:002024-02-09T15:06:22.044+07:00Saling Menasihati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxws03nieUe36EB6r5VyhuE-BKRs6e2PhkWgQFqKMM7nfYxLv02MBtJ2G1b8N5ajW7qA8XQEzhyphenhyphenDjgtBhVsdUbYshTGaZHEeqZrH6FeDyVJ6_78kI9lZzIdtAcQStR_fLqrykenKsYQepd7xf2ok3FCht-2q4tXGijEl2qVgE035Q5hyalruk1lbBmLnw/s2575/20230604_213027.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1469" data-original-width="2575" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxws03nieUe36EB6r5VyhuE-BKRs6e2PhkWgQFqKMM7nfYxLv02MBtJ2G1b8N5ajW7qA8XQEzhyphenhyphenDjgtBhVsdUbYshTGaZHEeqZrH6FeDyVJ6_78kI9lZzIdtAcQStR_fLqrykenKsYQepd7xf2ok3FCht-2q4tXGijEl2qVgE035Q5hyalruk1lbBmLnw/s320/20230604_213027.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Sahabatku yang disayang Allah; Jika ada yang menasehati kita, bukan berarti dia orang yang terbaik di antara kita, bukan pula orang yang paling sholih di antara kita._</p><p><br /></p><p>Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasihati supaya menetapi kesabaran.”(QS. Al Ashr : 3 - 4)</p><p><br /></p><p>Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat.</p><p><br /></p>
<ol class='step noList'>
<li>Indahnya hidup bila selalu berbagi ilmu kebaikan dunia akhirat,</li>
<li>Indahnya hidup bila selalu bersukur dan sabar serta ikhlas,</li>
<li>Jangan pernah kita tinggalkan sholat lima waktu,</li>
<li>Basahi selalu hati kita rohani kita dan lisan kita dengan selalu perbanyak baca,</li><li>Istighfar, Dzikrulloh,</li><li>Sholawat tanpa batas selama masih bisa bernafas,</li>
</ol>
<p><br /></p><p>Terima kasih sudah pinarak, Semoga bermamfa'at, semoga yang baca di ampuni semua dosanya dan ahli syurga.</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-4890543779733839602024-02-08T16:26:00.000+07:002024-02-09T15:06:33.520+07:00Syafaat paling Utama disisi Allah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSo_jUlyJasEYnxNcSRPucxPCGotAA1Lr3YQMWKm-fi9prsCIrmtJsiWGVjAZkFVuyzMHFK7tnK8aFErcSM1bJNdU4-1YbiBB0CMew3O34-d59WYidLV9OfJyhyphenhyphenVmsWu0L6yIr-UlkX6qPkylJNqXHNAlq7Q9diq1Ytd23k2ZmIH3WcESoBbWYD0nmJeE/s2500/OTU2MTE2NDM5ODcwMzc.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1250" data-original-width="2500" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSo_jUlyJasEYnxNcSRPucxPCGotAA1Lr3YQMWKm-fi9prsCIrmtJsiWGVjAZkFVuyzMHFK7tnK8aFErcSM1bJNdU4-1YbiBB0CMew3O34-d59WYidLV9OfJyhyphenhyphenVmsWu0L6yIr-UlkX6qPkylJNqXHNAlq7Q9diq1Ytd23k2ZmIH3WcESoBbWYD0nmJeE/s320/OTU2MTE2NDM5ODcwMzc.png" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Dari Sa’id bin Sulaim r.a. secara mursal bahwa Rasulullah saw. bersabda,</p><p><br /></p><p>“Tidak ada pemberi syafaat (penolong) yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada al Qur’an. Bukan Nabi, bukan malaikat, dan bukan pula yang lain.”</p><p>(Hr. Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)</p><p><br /></p><p>Banyak riwayat yang menjelaskan bahwa al Qur’an adalah pemberi syafaat yang syafaatnya pasti dikabulkan Allah Swt.. Semoga Allah dengan kemulian-Nya menjadikan al Qur’an sebagai syafaat bagi kita, bukan sebagai penuntut atau penentang kita. Al Bazzar rah.a. meriwayatkan dalam kitab La’aali Mashnu’ah bahwa jika seseorang meninggal dunia, sementara dirimahnya orang-orang sibuk menyediakan kain kafan dan persiapat pengebumian, tiba-tiba ada seseorang yang sangat tampan berdiri dikepala si mayit. Ketika kain kafan mulai dikenakan, ia berada diantara dada dan kain kafan itu. Ketika sudah dikuburkan dan orang-orang mulai meninggalkannya, datanglah dua malaikat, yaitu Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan proses Tanya jawab.</p><p><br /></p><p>Namun orang tampan itu berkata, “Orang ini adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun, aku tidak bisa meningalkannya. Jika kalian ditugaskan menanyainya, lakukanlah tugas kalian. Aku tidak akan berpisah dengannya sehingga ia dimasukkan ke dalam Surga.” Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah al Qur’an yang telah engkau baca kadangkala dengan suara keras dan kadangkala dengan perlahan. Jangan khawatir, setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini engkau tidak akan lagi mengalami kesulitan.” Setelah para malaikat itu selesai member paetanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la. Semoga Allah dengan karunia-Nya menganugerahkan hal itu kepada kita</p>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8287110437885957228.post-37138083739690514582024-01-30T11:40:00.005+07:002024-02-09T15:06:44.373+07:00Rugi jika tidak baca ini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpVgOUV9C5Xjb-SwGqYW8ceqvJNFs_tVX0Z4Pz5T3kFuqf_pMm5l10RdgmtJ7mwtklKzVrCID4FjjoTXlvvi_rQVZHpdEXSVJHVLbDGacMeTYIsNxYMlgTbwFePYNAsKyp9zzc2LY7BaoX7WzFFyWSsFVdJIpEliyIZVw5tCZf9zspiUZcoK-GwEfdCPw/s1080/20231221_231910.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="628" data-original-width="1080" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpVgOUV9C5Xjb-SwGqYW8ceqvJNFs_tVX0Z4Pz5T3kFuqf_pMm5l10RdgmtJ7mwtklKzVrCID4FjjoTXlvvi_rQVZHpdEXSVJHVLbDGacMeTYIsNxYMlgTbwFePYNAsKyp9zzc2LY7BaoX7WzFFyWSsFVdJIpEliyIZVw5tCZf9zspiUZcoK-GwEfdCPw/s320/20231221_231910.jpg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div>Sahabat <b>Saklar Jiwa</b> yang beriman, dirasa '<i>Rugi kalau tidak baca sampe selesai</i>' karena boleh jadi saja khazanah ini akan memperbaiki keimanan.<div><br /></div><div><br /></div><div>Jangan perdulikan jasadmu yang akan busuk dan
hancur!, Kaum muslimin akan melaksanakan kewajiban mereka. </div><div><br /></div><div>1. Memandikan mu </div><div>2. Mengkafani mu </div><div>3. Menyalati mu </div><div>4. Menguburkan mu </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Yakinlah bahwa;
"Dunia tidak sedih karena Kematian mu"; "Alam semesta tidak berduka atas kepergian mu!"; </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak
berubah dengan perpisahan mu!; "Perekonomian akan terus berputar!; "Pekerjaanmu, akan digantikan orang lain!; Hartamu akan pindah tangan secara halal kepada ahli
waris! </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Sementara Anda yang akan <b>dihisab</b> atas segala
sesuatu hingga perkara yang besar sampai dengan hal
yang paling kecil!. Yang pertama lepas dari mu adalah nama mu...
Saat Anda meninggal dunia : Orang-orang bertanya; </div><div><br /></div><div>Dimana mayatnya ?
Mereka tidak lagi memanggil mu dengan namamu...
Namamu tinggal kenangan belaka.
Ketika mereka akan menshalati, mereka bilang; Bawa
sini jenazahnya!, Mereka tidak lagi menyebutkan nama mu.. Betapa
cepat nama mu hilang berlalu...
Ketika mereka akan menguburkan mu, mereka berkata;
Dekatkan mayitnya! tanpa menyebutkan nama mu....
Karena itu...
Janganlah tertipu oleh kehormatan, status sosial dan
kelebihan kelompokmu!!
Jangan terperdaya oleh kedudukan, jabatan dan nasab
keturunanmu!!</div><div><br /></div><div><br /></div><div>Sungguh "Alangkah sepelenya dunia ini. Dan betapa besar apa
yang akan kita hadapi. Kesedihan orang atas kepergian mu ada 3; </div><div>1. Orang yang mengenal mu sepintas akan
mengatakan: Kasihan !... </div><div>2. Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat
atau beberapa hari, kemudian mereka kembali pada
rutinitas dan canda tawa mereka. </div><div>3. Kesedihan mendalam di rumah sebentar saja... Keluargamu akan
bersedih sepekan... satu-dua bulan atau hingga satu
tahun... Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album
kenangan...
Demikianlah...
Kisah mu di antara manusia telah berakhir...
Anda hanya tinggal album kenangan
"Kisah mu yang sebenarnya baru dimulai... bersama
sesuatu yang nyata, yaitu; Alam Akhirat" </div><div><br /></div><div><br /></div><div>"Telah lepas darimu" </div><div> 1. Ketampanan/Kecantikan </div><div> 2. Harta, Rumah </div><div> 3. Kedudukan/Jabatan </div><div> 4. Anak </div><div> 5. /stri/Suami </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>"Kehidupan mu yang sesungguhnya baru dimulai"
Pertanyaannya sekarang adalah;
Apa yang telah Anda siapkan untuk kubur dan akhirat
mu?... </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Ini adalah kenyataan yang akan terjadi dan
perlu direnungkan!
Check ibadahmu, yang wajib dan yang sunnah...
Check Amal shaleh dan Sedekah mu...
Check perilaku dan tingkah laku mu...
Semoga kita semua menyiapkan bekal untuk kehidupan
yang kekal, Dan Selamat di Akhirat... </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Kenapa Mayit memilih 'Sedekah' jika kembali ke
dunia? Sebagaimana firman Allah; </div><div><br /></div><blockquote><div>ربّ لولا أخرتني إلى أجل قريب فاصدق</div></blockquote><div><br /></div><div> "Ya Allaah jika Engkau tunda ajalku sebentar saja,
niscaya aku akan bersedekah (semua peninggalanku akan aku sedekahkan semua)".</div><div><br /></div><div><br /></div><div>Para ulama menjelaskan bahwa mayit hanya akan mengatakan<b> "sedekah" </b>karena ia melihat dampak sedekah yang luat biasa.</div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div>Mbah Kholil Al Andalasiyhttp://www.blogger.com/profile/11332499451077243869noreply@blogger.com